Penilaian Keterampilan Non tes Pengayaan

Kelas III SD 112 9 Sikap yang baik bila melihat orang memboroskan makanan ... a. biarkan saja b. memberinya semangat c. menegurnya 10 Sikap yang baik terhadap orang lapar ... a. menyuruhnya pergi b. diberi sedekah c. diberi nasihat

G. Perumpamaan tentang Anak yang Hilang Kompetensi

Inti 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar 1.4. Menerima Yesus dan karya-Nya melalui kisah percakapan Yesus dengan Nikodemus, penggandaan lima roti-dua ikan, dan kisah anak yang hilang. 2.4. Menunjukkan kepercayaannya akan Yesus dan karya-Nya melalui kisah percakapan Nikodemus, penggandaan lima roti-dua ikan, dan kisah anak yang hilang. 3.4. Mengenal Yesus dan karya-Nya melalui kisah percakapan Nikodemus, penggandaan lima roti-dua ikan, dan kisah anak yang hilang. 4.4. Memberikan bantuan kepada orang yang memerlukan pertolongan seturut teladan Yesus seperti ditemukan dalam kisah percakapan Nikodemus, penggandaan lima roti-dua ikan, dan anak yang hilang. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 113 Indikator 1. Menceritakan kisah pertobatan anak yang hilang dari Lukas 15:11-32 2. Menyebutkan kebaikan Ayah terhadap anaknya yang bertobat dari kesalahannya. 3. Menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan bila orang mau bertobat. Bahan Kajian 1. Kisah pertobatan anak yang hilang dari Injil Lukas 15:11-32 2. Kebaikan Ayah terhadap anaknya yang bertobat dari kesalahannya. 3. Hal-hal yang harus dilakukan bila orang mau bertobat. Sumber Belajar 1. Komkat KWI 2010. Menjadi sahabat Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD Kelas III. Yogyakarta: Kanisius 2. Pengalaman peserta didik dan guru 3. Lembaga Alkitab Indonesia. 2004. Alkitab. Jakarta. Lembaga Alkitab Indonesia Pendekatan : Kateketis dan saintifik Metode : Pengamatan gambar, tanya jawab, penugasan Waktu : 4 Jam Pelajaran. Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru Pemikiran Dasar Setiap orang pernah mengalami godaan Iblis untuk melakukan dosa. Meskipun kita tahu bahwa dosa mengakibatkan penderitaan, namun dalam kenyataan banyak di antara kita yang tidak tahan terhadap godaan Iblis dan melakukan dosa. Tidak mudah bagi seorang berdosa untuk melepaskan diri dari belenggu dosa dengan kekuatannya sendiri. Ia membutuhkan bantuan sesamanya, dan terutama kerahiman Tuhan. Dalam Injil Lukas 15:11-32 diceritakan tentang kisah anak yang hilang. Si Bungsu berdosa karena memboroskan harta ayahnya dengan hidup berfoya-foya dan terlibat dalam pergaulan bebas di Kelas III SD 114 kota. Setelah hartanya habis, ia pun jatuh miskin dan menderita kelaparan hingga hampir mati. Tuhan yang maharahim tidak membiarkan ia terus menderita. Meskipun si Bungsu telah berdosa, Tuhan tetap mencintainya. Tuhan menuntunnya untuk kembali ke jalan yang benar. Tuntunan Tuhan ini sering ditanggapi beragam oleh orang-orang berdosa, ada yang menurutinya, namun ada juga yang mengabaikannya. Tetapi si Bungsu memilih untuk menanggapi tawaran Tuhan dengan sikap positif, ia memutuskan untuk bertobat. Meskipun dibayangi oleh perasaan takut dan malu, ia memberanikan diri untuk kembali ke rumah ayahnya, menyatakan penyesalannya dan bertobat. Sejak saat itu si Bungsu kembali hidup damai dengan orang tuanya dan dengan Tuhan karena dosanya telah diampuni. Melalui pelajaran ini, peserta didik diharapkan agar senantiasa waspada terhadap godaan untuk melakukan dosa. Sebab godaan itu memang kelihatannya menarik dan menyenangkan, namun akhirnya akan membuat kita menderita. Apabila mereka jatuh ke dalam dosa, hendaknya mereka segera bertobat seperti yang dilakukan Si Bungsu dalam kisah anak yang hilang. Sebab hanya dengan bertobat mereka bisa merasakan kembali hidup damai dengan Tuhan dan sesamanya, bisa mendapatkan kembali berkat dan sukacita dari Allah Bapa di surga.