Penilaian Keterampilan Pemimpin Masyarakat Kompetensi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 231 Indikator 1. Menyebutkan tradisi tarian, nyanyian, upacara, rumah adat masyarakat yang di tempat tinggalnya. 2. Menceritakan salah satu tradisi masyarakat disekitarnya. 3. Menjelaskan pentingnya tradisi masyarakat dalam hidup bersama. 4. Menjelaskan tujuan Yesus dan keluarganya ke Yerusalem. Bahan Kajian 1. Tradisi tarian, nyanyian,upacara, rumah adat masyarakat. 2. Pentingnya tradisi masyarakat dalam hidup bersama. Sumber Belajar 1. Komkat KWI. 2006. Menjadi Murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD. Buku Guru Kelas III. Yogyakarta: Kanisius. 2. Komkat KWI. 2010. Menjadi Sahabat Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas III. Yogyakarta: Kanisius. 3. Lembaga Alkitab Indonesia. 1992. Alkitab. Lembaga Alkitab Indonesia. 4. Konferensi Waligereja Indonesia.1996. Iman Katolik-Buku Informasi dan Referensi.Yogyakarta: Kanisius. 5. Pengalaman peserta didik dan guru. 6. Tradisi masyarakat. Pendekatan Kateketis dan saintifik Metode : Pengamatan gambar, tanya jawab, penugasan Waktu : 4 Jam Pelajaran. Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru Pemikiran Dasar Setiap kelompok dalam masyarakat mempunyai kebiasaan yang berbeda. kebiasaan yang berbeda dari setiap daerah sering disebut sebagai tradisi. Masyarakat Indonesia mempunyai tradisi yang beraneka ragam baik dari tarian, nyanyian, upacara, maupun rumah adat. Namun perbedaan tradisi ini tidak membuat bangsa kita Kelas III SD 232 terpecah belah, justru bersatu dalam perbedaan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Bahkan bangsa Indonesia mengakui dan menganut berbagai macam agama. Semua agama percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta serta segala isinya, termasuk manusia yang diciptakan sebagai mahkluk yang paling mulia. Dalam masyarakat Indonesia ada yang beragama Islam, ada yang beragama Hindu, ada yang beragama Budha dan ada yang beragama Kristen. Juga ada yang beragama Katolik dan Kong Hu Cu. Untuk menghormati agama-agama itu, pemerintah Indonesia sejak dulu menjadikan hari raya keagamaan setiap agama sebagai hari libur nasional. Dengan pelajaran ini peserta didik diajak untuk mengenal tradisi –tradisi yang ada dalam masyarakat, sehingga mereka mempunyai sikap santun dan menghormati tradisi-tradisi yang hidup dalam masyarakat. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan berdoa dan bernyanyi Doa Bapa yang Mahabaik. Hari ini kami mau belajar mengenal tradisi masyarakat kami. Berkatilah agar kami semakin menghormati tradisi-tradisi yang ada di masyarakat kami. Amin.