Penilaian Keterampilan Pengayaan Kisah Musa Kompetensi Inti

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 73

D. Yohanes Pembaptis Kompetensi

Inti 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya . 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar 1.3. Menerima karya keselamatan Allah yang dialami oleh tokoh- tokoh Perjanjian Lama seperti: Yakub, Yusuf , Musa dan tokoh Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis. 2.3. Menunjukkan kepercayaannya akan karya keselamatan Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian lama seperti: Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis. 3.3. Mengenal karya keselamatan Allah yang dialami oleh tokoh- tokoh Perjanjian lama seperti: Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis. 4.3. Meneladani tindakan baik dari tokoh-tokoh Perjanjian lama seperti: Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis. Indikator 1. Menjelaskan arti bertobat. 2. Menceritakan peristiwa Yohanes mewartakan pertobatan di daerah Sungai Yordan. 3. Menjelaskan bahwa kita diutus untuk menegur orang-orang berdosa agar bertobat. Kelas III SD 74 Bahan Kajian 1. Arti bertobat. 2. Peristiwa Yohanes mewartakan pertobatan di daerah Sungai Yordan. 3. Kita diutus untuk menegur orang yang melakukan kesalahan dan dosa agar bertobat. Sumber Belajar 1. Komkat KWI 2010. Menjadi sahabat Yesus . Pendidikan Agama Katolik untuk SD Kelas III. Yogyakarta: Kanisius 2. Pengalaman peserta didik dan guru 3. Lembaga Alkitab Indonesia.2004. Alkitab. Jakarta.Lembaga Alkitab Indonesia Pendekatan Kateketis dan saintifik Metode : Pengamatan gambar, tanya jawab, penugasan Waktu : 4 Jam Pelajaran. Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru Pemikiran Dasar Setiap orang ingin hidupnya baik dan bahagia. Namun sebagai manusia lemah, kita dapat tergoda untuk melakukan kesalahan dan dosa. Padahal dosa akan merusak hubungan kita dengan Tuhan dan sesama, membuat kita menderita. Hanya Tuhan yang dapat menyelamatkan kita dari belenggu dosa. Untuk itu Tuhan mengutus orang-orang yang berhati baik, yang berani menegur kesalahan dan dosa kita, agar segera bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Keberanian untuk menegur kesalahan dan dosa sesama patut ditumbuhkembangkan di dalam diri peserta didik. Sebab dengan keberanian ini mereka dapat menyelamatkan banyak orang dari kehancuran akibat dosanya; sekaligus akan meningkatkan kewaspadaan peserta didik untuk tidak melakukan dosa. Dalam Lukas 3:1-18 dikisahkan tentang Yohanes yang diutus oleh Tuhan untuk menyerukan pertobatan. Tuhan ingin agar orang-orang berdosa tidak binasa. Karena itu Yohanes menasihati mereka agar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 75 segera bertobat, berhenti melakukan kejahatan dan kembali hidup dengan berpegang pada perintah Tuhan. Sesungguhnya kita pun diutus oleh Tuhan untuk mewartakan pertobatan seperti Yohanes Pembaptis. Semoga teladan Yohanes dapat menggerakkan kita untuk berani menegur sesama yang berdosa agar bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Melalui pelajaran ini, peserta didik diharapkan berani melawan setiap godaan dosa. Diharapkan tumbuh kesadaran untuk meninggalkan cara hidupnya yang salah, mengakui dosa-dosanya dan bertobat. Selanjutnya mereka berusaha meneladani Yohanes Pembaptis, berani menegur sesamanya yang melakukan kesalahan dan dosa agar bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Kegiatan Pembelajaran Guru mengajak peserta didik mengawali pertemuan dengan berdoa, misalnya: Tuhan yang mahabaik, ajarilah kami untuk mengenal Yohanes Pembaptis dan mengikuti teladannya sebagai pewarta kebenaran demi pertobatan orang-orang berdosa. Amin Langkah Pertama: Menggali Pengalaman Hidup

1. Pengamatan

Guru mengajak peserta didik mengamati gambar tentang seorang anak yang memohon ampun kepada Yesus atas kesalahannya. lihat Buku Siswa hal. 40 Kemudian guru memberi pengantar tentang gambar dan mengajak peserta didik menyanyikan lagu. Pengantar Iblis membujuk setiap anak untuk melawan perintah Tuhan dan melakukan dosa. Bila teman melakukan kesalahan, kita dapat menolongnya dengan menegur kesalahannya. Jika ia menyesal dan bertobat, berarti kita berhasil membebaskan dia dari pengaruh Iblis.