Pengamatan Kasih Kompetensi Inti

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 211 Raja Ludwig segera menghampiri Elisabeth dan bertanya, “Apa yang kau bawa itu?” Elisabet terkejut dan dengan cepat menjawab, “Hanya bunga mawar saja yang kubawa, Tuanku.” Elisabet sendiri tidak mengerti mengapa mengucapkan kalimat itu. Seperti ilham ilahi kata-kata itu keluar dari mulutnya. Raja Ludwig menarik baju Elisabeth dan bunga mawar segar dan harum terserak di tanah. Mengertilah Raja Ludwig, inilah tanda dari surga Tuhan berkenan pada Elisabeth. Raja pun semakin sayang kepada permaisurinya itu. Kebahagiaan Raja Ludwig dan Elisabeth tidak berlangsung lama. Raja Ludwig wafat akibat penyakit pes yang dideritanya ketika ia berada di medan perang untuk menolong negeri lain. Tak lama setelah kepergiaan raja Ludwig, Elisabeth dan ketiga anaknya yang masih kecil diusir dari istana oleh para bangsawan yang membencinya. Elisabeth pergi kepada rakyatnya dengan harapan bisa tinggal di antara mereka. Tetapi rakyat takut melanggar aturan dari istana. Mereka tidak boleh memberi bantuan kepada Elisabeth dan anak-anaknya. Rakyat menolak bahkan tidak mengakui Sang permaisuri. Meskipun kecewa dan sedih, Elisabeth tetap sabar menerima semua ini. Ketika para bangsawan yang setia kepada Raja Ludwig kembali dari medan perang, mengetahui bahwa Elisabeth diusir dari istana, mereka sangat marah. Mereka mengirim utusan untuk mencari dan membawa Elisabeth pulang ke istana. Dengan penuh rendah hati Elisabeth menerima permohonan maaf para penghuni istana. Demi ketenangan tanah Turing, ia pun bersedia kembali ke istana. Namun setelah keadaan kembali tenang, dan anak-anaknya telah mendapat tempat pendidikan yang baik, Elisabeth pindah ke sebuah kota kecil. Di sana ia mendirikan sebuah rumah sakit. Ia bekerja menjadi juru rawat di rumah sakit itu. Dengan penuh kasih sayang Elisabeth merawat orang-orang yang sakit di sana. Pakaian kebesarannya dilepaskan dan berganti dengan jubah biarawati ordo ketiga Santo Fransiskus Asisi. Sang putri menjadi miskin, mengabdi dengan penuh kasih bagi orang miskin dan menderita, hingga ia meninggal di Marbug, Jerman, pada tahun 1231. Kini Gereja Katolik merayakan pesta Santa Elisabeth dari Hungaria setiap tanggal 17 November. sumber: Iman Katolik. Media informasi dan sarana katekese