Pendalaman Sakramen Tobat Kompetensi Inti

Kelas III SD 168 • Siapa yang tidak mendapat tempat lingkaran dialah yang menjadi Pak Pos berikutnya. • Anak yang menjadi Pak Pos datang membawa surat sambil berkata, “Kring ... Kring .... Pak Pos datang membawa surat untuk anak yang ... misalnya berambut panjang. • Permainan berlanjut sampai seterusnya. b. Setelah permainan selesai, guru mengajak peserta didik kembali ke kelas untuk mendalami atau merefleksikan pengalaman mereka dalam permainan tadi dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Pengalaman apa yang kamu alami saat bermain? Mengapa kamu merasa demikian? • Apakah ada yang jatuh? Mengapa jatuh? • Apakah ada yang tidak mau bergerak? Mengapa tidak mau bergerak? • Mengapa ada yang tidak mau menjadi pak pos?

6. Peneguhan

Melalui permainan Pak Pos, kita diajak untuk bersikap sportif, berani mengakui kesalahan. Setiap orang ingin menang dan menghalalkan segala cara. Namun kita jangan melakukan hal yang demikian. Ternyata tidak semua dapat bersikap sportif. Mungkin ada yang menggunakan cara kasar mendorong, menarik, menginjak kaki teman dsbnya untuk mendapatkan lingkaran. Bahkan ada teman juga yang diam saja, tidak mau berpindah tempat demi mempertahankan lingkaran miliknya. Yang terpenting adalah anak yang dalam permainan tadi telah mendorong, menarik, menginjak kaki teman, atau diam saja tidak berpindah tempat berani mengakui kesalahannya di hadapan semua teman dan gurunya. Langkah Kedua Menggali Pengalaman Kitab Suci

1. Pengamatan

Guru mengajak peserta didik mengamati gambar kisah “Yesus mengampuni orang berdosa”dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menceritakan isi gambar. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 169 2. Membaca Cerita Kitab Suci Guru mengajak peserta didik untuk menyimak cerita Kitab Suci yang di buku siswa tentang Yesus mengampuni orang berdosa Yohanes 8:1-11. Cerita Kitab Suci ini juga dapat didramatisasikan. Pada suatu pagi Yesus berada di Bait Allah. Di dalam Bait Allah sudah penuh dengan orang banyak yang mau mendengarkan pengajaran-Nya. Sementara Yesus mengajar, masuklah para ahli Taurat dan orang-orang Farisi sambil menyeret seorang perempuan yang tertangkap basah sedang berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah Bait Allah, dan berkata kepada Yesus., “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Menurut hukum Musa, ia harus dihukum mati. Apakah pendapat-Mu mengenai hal ini?” Yesus tidak menjawab pertanyaan mereka, tetapi membungkuk lalu menulis dengan jarinya di tanah. Tetapi karena mereka terus menerus bertanya, maka Ia bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Yesus membungkuk lagi dan menulis di tanah. Mendengar perkataan Yesus itu, pergilah mereka satu persatu, mulai dari yang tertua. Lalu bertanyalah Yesus kepada perempuan itu, “hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah orang yang akan menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”

3. Pendalaman

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan terhadap isi cerita, contoh pertanyaan: a. Siapakah ahli Taurat itu? b. Siapakah kaum Farisi itu? c. Apa maksud mereka membawa perempuan yang berdosa kepada yesus? d. Bagaimana reaksi Yesus? e. Mengapa orang Farisi dan ahli Taurat pergi satu persatu?