Kelas III SD
28
6 Memberi jawaban soal pada teman saat
ulangan
7 Mendamaikan teman yang bermusuhan
8 Mengakui kesalahan di hadapan ayah dan
ibuku
9 Berbohong pada guru agar bebas dari
hukuman
10 Berbuat baik terhadap teman yang
membenciku
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
29
Dalam diri manusia ada kerinduan akan yang ilahi. Kerinduan ini terpenuhi melalui Yesus Kristus. Pada bagian ini peserta didik akan
dibimbing untuk meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah, seperti yang terungkap dalam Kitab
Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Iman Katolik berpusat pada pribadi Yesus Kristus sebagai Juru selamat yang dipilih dan diutus
oleh Allah untuk mewartakan Kerajaan Allah. Menerima pewartaan Yesus berarti mau mengimani, meneladani Yesus Kristus serta
bersedia mewujudkan atau mengamalkan imannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada bagian pertama dari pelajaran kedua ini, peserta didik akan menggumuli kisah tokoh-tokoh Perjanjian Lama, sampai dengan
Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan kedatangan Yesus Kristus. Secara berurutan akan disajikan hal-hal berikut:
a. Kisah Yakub b. Kisah Yusuf
c. Kisah Musa d. Yohanes Pembaptis
Pada bagian kedua peserta didik akan menggumuli kisah-kisah tentang Yesus Kristus. Secara berurutan akan disajikan hal-hal
berikut: a. Percakapan dengan Nikodemus
b. Yesus memberi makan lima ribu orang c. Perumpamaan anak yang hilang
A. Kisah Yakub Kompetensi
Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
Bab 2
Yesus Kristus
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
29
Kelas III SD
30
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar
1.3. Menerima karya keselamatan Allah yang dialami oleh tokoh- tokoh Perjanjian Lama, seperti: Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh
Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis. 2.3. Menunjukkan kepercayaannya akan karya keselamatan Allah
yang dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama seperti: Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis.
3.3. Mengenal karya keselamatan Allah yang dialami oleh tokoh- tokoh Perjanjian Lama, seperti:Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh
Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis. 4.3. Meneladani tindakan baik tokoh-tokoh Perjanjian Lama,
seperti:Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis.
Indikator
1. Menceritakan kisah Yakub yang menerima berkat anak sulung
dari Ishak, ayahnya. 2.
Menceritakan pengalamannya menerima berkat Allah melalui orang tua dan rohaniwan.
3. Menjelaskan manfaat dari berkat Allah yang diterimanya.
Bahan Kajian
1. Kisah Yakub mendapatkan berkat anak sulung dari Ishak,
ayahnya. 2.
Berkat Allah melalui orang tua dan para rohaniwan. 3.
Manfaat dari berkat Allah yang kita terima.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
31
Sumber Belajar
1. Komkat KWI 2010. Menjadi sahabat Yesus . Pendidikan Agama
Katolik untuk SD Kelas III. Yogyakarta: Kanisius 2.
Pengalaman peserta didik dan guru 3.
Lembaga Alkitab Indonesia.2004. Alkitab. Jakarta.Lembaga Alkitab Indonesia
Pendekatan
Kateketis dan saintifik
Metode : Pengamatan gambar, bercerita, tanya jawab, penugasan Waktu : 4 Jam Pelajaran Jika pelajaran ini dilaksanakan
secara terpisah dalam dua kali pertemuan atau lebih, pengaturan pelaksanaannya diserahkan kepada guru
Pemikiran Dasar
Di dalam masyarakat kita telah tumbuh kebiasaan seorang anak menerima berkat atau doa restu dari orang tuanya, terutama bila
hendak menghadapi peristiwa besar dalam hidupnya. Misalnya ketika anak hendak menikah atau hendak melakukan suatu tugas
di tempat yang jauh. Doa restu atau berkat dari orang tua diyakini akan meneguhkan hati anak dalam menjalani tugas hidupnya hingga
mencapai sukses dan kebahagiaan. Kebiasaan yang luhur ini sangat baik jika ditumbuhkembangkan sejak anak masih kecil.
Di dalam Kejadian 27:1-40 diceritakan tentang Yakub yang berusaha mendapatkan berkat anak sulung dari ayahnya. Setelah
melakukan tawar-menawar dengan Esau, kakaknya, akhirnya Yakub berhasil mendapatkan berkat dari Ishak, ayahnya. Dengan berkat
ini Yakub mendapatkan restu dari orang tuanya untuk berperan sebagai anak sulung di dalam keluarganya. Berkat dari orang tua
adalah berkat Allah. Dengan demikian berkat dan janji Allah kepada Ishak diturunkan pada Yakub. Karena berkat Allah inilah maka Yakub
menjadi Bapa bangsa Israel. Dari keturunan Yakub lahirlah bangsa Israel yang diberkati Allah. Meskipun cara Yakub mendapatkan
berkat dari ayahnya terasa kurang terpuji, namun yang patut kita teladani adalah semangat dan usahanya untuk mendapatkan restu
dan berkat dari orang tuanya.