Pengamatan Cerita Guru menceritakan kisah burung Pelikan dan anaknya dengan

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 153 “Pesan Guru waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecah lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini, sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku. Kemudian Yesus berpesan, “Buatlah ini selalu sebagai peringatan akan Daku.”

3. Pendalaman

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menggali pengalaman Kitab Suci, misalnya: a. Apa pesan Yesus kepada para rasul pada perjamuan malam terakhir? b. Apa lambang dari tubuh dan darah Kristus? c. Apa pesan Yesus pada akhir perjamuan?

4. Peneguhan

Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan, jawaban peserta didik dan memberikan penjelasan, misalnya: Dalam Injil Mateus 26: 17-19; 26-30, dikisahkan Yesus mengadakan perjamuan malam terakhir bersama para murid-murid-Nya untuk memperingati Paskah. Isi dan makna dari perjamuan Yesus dan para rasul-Nya ini diperbaharui. Bukan hanya peringatan akan pembebasan umat Israel dari perbudakan Mesir, melainkan seperti yang diperbuat Yesus, “....lalu Yesus mengambil roti Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu mengambil cawan, mengucap syukur lalu Kelas III SD 154 memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini, sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku. Kemudian Yesus berpesan, “Buatlah ini selalu sebagai peringatan akan Daku.” Dengan demikian Perjamuan Ekaristi dimulai dan berasal dari Yesus sendiri. Dalam Perjamuan Terakhir, Yesus mengubah makna perjamuan, yaitu roti dan anggur dipakai sebagai lambang Yesus sendiri. Roti adalah Tubuh Kristus dan anggur adalah darah Kristus. Pada akhir perjamuan Yesus berpesan lakukanlah ini sebagai peringatan akan daku. Rasul-rasul menaati pesan Yesus dan mewariskan pesan Yesus itu kepada pengikut-Nya sampai hari ini. Perayaan Ekaristi yang selalu kita rayakan sekarang berasal dari pesan Yesus itu. Setiap kali kita merayakan Ekaristi, kita bukan hanya mengenangkan peristiwa Perjamuan Malam Terakhir, melainkan kita mengenangkan peristiwa penyerahan diri Yesus dalam rupa roti dan anggur yang sungguh terjadi kembali. Kristus sungguh hadir kembali dalam Roh-Nya untuk menyelamatkan kita dengan wafat dan kebangkitan-Nya.

5. Pengamatan

Guru menampilkan foto seorang anak yang menerima komuni pertama dapat juga ditayangkan melalui LCD dan peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan.

6. Pendalaman

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya dan memberikan tanggapan atas pengamatannya.

7. Peneguhan