Hak Kontrak Kerja dan Jangka Waktu Latar Belakang

PENDAMPING DESA 176 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa 12. Pada saat mendaftar usia minimal 25 dua puluh lima tahun dan maksimal 50 lima puluh tahun; dan 13. Dilarang menjadi pengurus partai politik manapun danatau terlibat dalam kegiatan partai politik yang dapat mengganggu kinerja.

F. Pengaturan Kerja dan Pelaporan

1. Seluruh Pendamping Desa PD bekerja di Desa-Desa dan Kecamatan di bawah koordinasi Camat dengan supervisi dari TAPM kabupaten; 2. Pendamping Desa PD membuat laporan tugas bulanan yang diketahui Camat kepada Satker Provinsi melalui SKPD yang membidangi pendampingan desa dan dikonsolidasikan oleh TAPM Kabupaten; 3. Aturan kerja dan pelaporan secara teknis akan diatur melalui Standar Operasional dan Prosedur SOP Pendampingan Desa.

G. Hak

–Hak Pendamping Desa 1. Pendamping Desa PD berhak mendapatkan honorariumgaji, biaya operasional dan asuransi sesuai ketentuan yang berlaku; dan 2. Pendamping Desa PD berhak mendapatkan cuti kerja dan fasilitas lain sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

H. Kontrak Kerja dan Jangka Waktu

1. Kontrak kerja Pendamping Desa PD adalah kontrak individu secara langsung dengan Satker Provinsi pada BPMD Provinsi; 2. Jangka waktu kontrak individu secara normal dihitung sesuai tahun anggaran pemerintah, yakni sejak tanggal 1 Januari s.d. 31 Desember pada tahun anggaran berjalan; dan 3. Kontrak dapat diperpanjang apabila memenuhi performa kinerja yang baik berdasarkan standar evaluasi kinerja yang dilakukan oleh Satker Provinsi.

I. Penutup

Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai panduan pengadaan dan pembiayaan Pendamping Desa. Apabila dalam pelaksanaannya terdapat perubahan kebijakan atau terdapat hal-hal yang belum diatur terkait dengan kerangka acuan kerja Pendamping Desa PD, maka kerangka acuan ini akan dilakukan revisi sesuai peraturan yang berlaku. PENDAMPING DESA Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 177 SPB 8.2.2 Lembar Informasi Kerangka Acuan Kerja Pendampingan Desa Teknik Infrastruktur

A. Latar Belakang

Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa memandatkan bahwa Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kota memberdayakan masyarakat Desa dengan: a menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pengembangan potensi Desa; b meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan; dan c mengakui dan memfungsikan institusi asli danatau yang sudah ada di masyarakat Desa. Pendamping terdiri dari pendamping dari unsur pemerintah, pendamping profesional, dan pendamping organik skala lokal Desa. Seluruh pendamping bertugas untuk melaksanakan pendampingan Desa sebagai operasionalisasi atas kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 112 ayat 4 Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Pasal 129 PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana diubah dengan PP No. 47 Tahun 2015 memandatkan bahwa Pemberdayaan masyarakat Desa dilaksanakan dengan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan. Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD KabupatenKota memiliki tanggungjawab pendampingan Desa dalam rangka menuju Desa mandiri. Oleh karena keterbatasan SKPD maka perlu dibantu oleh pendamping profesional di Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Pendamping Desa PD yang bertugas di Kecamatan secara umum akan bertugas untuk mendampingi pelaksanaan Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Dalam menjalankan tugasnya di Kecamatan, Pendamping Desa akan bekerjasama dengan Camat dan aparat pemerintahan di Kecamatan umumnya serta pelaku-pelaku pendampingan Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa di Desa, seperti Pendamping Lokal Desa, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa KPMD dan kelembagaan masyarakat lainnya. PENDAMPING DESA 178 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berwenang menyelenggarakan pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana diamanatkan Perpres No. 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pelaksanaan kewenangan tersebut dimandatkan kepada Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan ketentuan Pasal 105 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No. 62015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang bertugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi Desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, pembangunan sarana prasarana Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan kewenangan dimaksud, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Ditjen PPMD melaksanakan kebijakan pendampingan di berbagai jenjang.

B. Tujuan Pengadaan Pendamping Desa Teknik Infrastruktur