PENDAMPING DESA
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 11
No Kecerdasan
Penjelasan
berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri secara akurat mencakup
kekuatan dan keterbatasan. Kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, keinginan, disiplin diri,
memahami dan menghargai diri.
8. Naturalis
Keahlian mengenali dan mengkatagorikan spesies, flora dan fauna di lingkungan sekitar. Kecerdasan ini meliputi
kepekaan pada fenomena alam. Misalnya formasi awan dan gunung. Bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan,
kemampuan membedakan benda mati seperti mobil, rumah, dan sampul kaset CD.
9. Spiritual
Keyakinan dan mengaktualisasikan akan sesatu yang bersifat transenden atau penyadaran akan nilai-nilai akidah-
keimanan, keyakinan akan kebesaran Allah SWT. Kecerdasan ini meliputi Kesadaran suara hati, internalisasi
nilai, visioning, aktualisasi, keikhlasan, ihsan. Misalnya menghayati batal dan haram dalam agama, toleransi, sabar,
tawakal, dan keyakinan akan takdir baik dan buruk. Mengaktualisasikan hubungan dengan Al Khaliq
berdasarkan keyakinannya.
E. Memetakan Kebutuhan Peserta
Menilai kebutuhan pembelajar merupakan langkah awal dalam mengenal kompetensi yang akan dikembangkan melalui pelatihan tertentu. Tidak ada satu tes pun di
masyarakat yang dapat menghasilkan instrumen yang komprehensif mengenai kecerdasan dan potensi pembelajar. Tidak selamanya tes formal mampu memberikan
informasi yang cukup mengenai potensi dan kemampuan seseorang, namun perlu dilengkapi dengan alat uji sederhana yang telah tersedia selama ini yaitu observasi.
Indikator pengamatan yang baik dapat menunjukkan kecenderungan kecerdasan seseorang terutama cara menggunakan waktu luang, minat terhadap suatu objek,
kebiasaan dan tindakan yang menonjol. Pengamatan dan penilaian terhadap kemampuan awal peserta sangat diperlukan untuk menentukan ke dalam dan keluasan
materi yang akan disampaikan. Berikut beberapa teknik dalam menggali kebutuhan pembelajar:
1
Checklist penilaian merupakan cara yang paling sederhana dan praktis yang
digunakan secara informal untuk kepentingan praktis pelatihan terutama untuk mengenal secara cepat kecerdasan masing-masing individu. Checklist bukan tes
untuk menguji kahandalan dan kesesuaiannya. Checklist digunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan informasi dengan menggunakan teknik lainnya;
2
Dokumentasi. Catatan tertulis atau bentuk visual lain untuk memperlihatkan kecerdasan majemuk. Dokumentasi foto sangat bermanfaat untuk mengabadikan
suatu perilaku tindakan dan bentuk kecerdasan yang menonjol yang mungkin tidak akan berulang lagi pada waktu lain. Misalnya petani sedang menanam
PENDAMPING DESA
12
| Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa
tanaman umur panjang atau seorang pengrajin sedang membuat tenunan, dokumentasikan langkah-langkah dan kemahiran dalam melakukannya.
Penggunaan teknologi CD ROM memungkinkan seluruh informasi dapat direkam dalam suatu piringan disket praktis dan mudah ditelaah pelatih, petani, pedagang
atau pengusaha kecil dan peserta pelatihan lain.
3
Data evaluasi. Catatan komulatif yang menunjukkan prestasi baik dari hasil pretest-posttest atau tindakan dalam setiap kegiatan pelatihan. Apakah
kemampuan pembelajar lebih kuat dibidang visual melalui presentasi atau dalam menyusun urutan logis kegiatan. Hal ini dapat diukur melalui beberapa tes yang
ada.
4
Berdiskusi dengan kelompok. Jika pelatih ingin mengenal pembelajar lebih dekat terkait dengan prestasi dan kecerdasan majemuk dapat dilakukan melalui diskusi
dengan kelompoknya. Misalnya tanyakan kepada kelompok tani tentang kontribusi dan kemampuan yang diberikan anggota bersangkutan dalam
menerapkan teknologi pertanian atau pasca panen.
5
Berbicara dengan pembimbing atau pelatih lain. Kerapkali pelatihan merupakan kegiatan serial dan bersambung untuk mengembangkan berbagai pengetahuan
dan keterampilan dalam bidang yang beragam. Jika pelatih akan melatih penerapan rencana strategis desa, maka perlu mendapat informasi tambahan dari
pelatih atau ahli lain yang pernah memberikan kemampuan sejenis untuk matematis-logis, spasial dan naturalis dalam pelatihan yang berbeda;
6
Berdiskusi dengan masyarakat dan organisasi lokal. Cara ini dilakukan untuk mendukung penilaian lain terutama dalam mengembangkan beberapa
keterampilan dasar menyangkut kebiasaan dan pola hidup masyarakat. Jika ingin mengetahui kemampuan berhubungan dengan pemerintah, LSM, koperasi dan
organisasi lainnya, dapat berdiskusi dengan lembaga di mana peserta atau pembelajar terlibat dan berhubungan aktif dengannya.
7
Bertanya langsung kepada pembelajar. Orang dewasa yang sangat tahu cara mereka belajar dan memecahkan masalah yang dihadapinya adalah dirinya
sendiri. Mereka menggunakan kemampuan belajarnya selama 24 jam sejak dilahirkan. Pelatih dapat berdiskusi bersama pembelajar dan bertanya langsung
tentang kecerdasan yang paling berkembang atau melengkapinya dengan karya, gambar dan foto pada saat menunjukkan kecerdasannya;
8
Kegiatan khusus. pelatih dapat mengembangkan beberapa kegiatan untuk menguji kecerdasan dengan memberikan wahana agar pembelajar menunjukkan
kinerja yang dapat diamati. Gunakan cara atau teknik tertentu untuk mengukur seluruh wilayah potensi dan kebutuhan belajar peserta, misalnya dengan
menggambar, bercerita, menari, berhitung dan bermain peran, bernyayi, dan tugas tim.
PENDAMPING DESA
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 13
Pokok Bahasan
2
PRESPEKTIF UNDANG-UNDANG DESA
PENDAMPING DESA
14
| Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa
PENDAMPING DESA
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 15
SPB
2.1.1
Lembar Informasi
Paradigma Desa Baru
A. Latar Belakang