Memahami Pelayanan Publik Penyelesaian Perselisihan

PENDAMPING DESA 186 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa ethos yang artinya kebiasaan atau watak; dan moral, dari kata latin mos atau mores untuk jamak yang artinya juga kebiasaan atau cara hidup. Walaupun etika administrasi sebagai subdisiplin baru berkembang kemudian, namun masalah kebaikan dan keburukan sejak awal telah menjadi bagian dari pembahasan dalam administrasi. Misalnya, konsep birokrasi dari Weber, dengan konsep hirarki dan birokrasi sebagai profesi, mencoba menunjukan birokrasi yang baik dan benar. Begitu juga upaya Wilson untuk memisahkan politik dari administrasi. Bahkan konsep manajemen llmiah dari Taylor dapat dipandang sebagai upaya ke arah itu. Cooper 1990 justru menyatakan bahwa nilai-nilai adalah jiwa dari administrasi negara. Sedangkan Frederickson 1994 mengatakan nilai-nilai menempati setiap sudut administrasi. Jauh sebelum itu Waldo 1948 menyatakan siapa yang mempelajari administrasi berarti mempelajari nilai, dan siapa yang mempraktikkan administrasi berarti mempraktikan alokasi nilai-nilai. Darwin 1999 mengartikan Etika adalah prinsip-prinsip moral yang disepakati bersama oleh suatu kesatuan masyarakat, yang menuntun perilaku individu dalam berhubungan dengan individu lain masyarakat. Selanjutnya Darwin 1999 juga mengartikan Etika Birokrasi Administrasi Negara adalah sebagai seperangkat nilai yang menjadi acuan atau penuntun bagi tindakan manusia dalam organisasi. Dengan mengacu kedua pendapat ini, maka etika mempunyai dua fungsi, yaitu pertama sebagai pedoman, acuan, referensi bagi administrasi negara birokrasi publik dalam menjalankan tugas dan kewenangannya agar tindakannya dalam birokrasi sebagai standar penilaian apakah sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi publik dinilai baik, buruk, tidak tercela, dan terpuji. Seperangkat nilai dalam etika birokrasi yang dapat digunakan sebagai acuan, referensi, penuntun, bagi birokrasi publik dalam menjalankan tugas dan kewenangannya antara lain, efisiensi, membedakan milik pribadi dengan milik kantor, impersonal, merytal system, responsible, accountable, dan responsiveness.

D. Memahami Pelayanan Publik

Pelayanan publik Pelayanan publik pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dalam lingkungan organisasi publik, untuk meberikan barang atau jasa publik secara langsung atau tidak langsung kepada masyarakat atau publik yang memerlukannya. Monir memberikan penekanan tentang pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Sinambela memberikan pemahaman tentang pelayanan publik sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memniliki kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan walaupun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara spesifik. Pendapat lain disampaikan oleh Agung Kurniawan yang mengatakan bahwa pelayanan publik adalah pemberian pelayanan melayani keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi publik itu dan harus dilayani. Jadi posisi masyarakat pada pelayanan publik adalah sebagai pelanggan atau clien dan harus mendapat layanan yang baik dari pemberi layanan atau birokrasi PENDAMPING DESA Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 187 pemerintan atau aparatur. Linsay dan Petrick dalam Linden 1997, 140 membagi beberapa kelompok Pelanggan atai clien dalam; 1 Cliens who pay for the sevices; 2 Consumers who use the services; dan 3 Constituents who has vested interest in the service work. Kutipan diatas menyatakan bahwa tiga kelompok pelanggan yaitu pertama siapa yang membayar setiap produk layanan. Pembayar layanan tidak selalu yang langsung menikmati hasil produk tersebut bisa saja produk tersebut untuk dinikmati orang lain. Dalam arti hanya sebagai pemenuhan kewajiban untuk memenuhi ketentuan aturan dalam rangka kelancara kegiatan usahanya. Pelayanan publik bersifat monopoli karena itu para pelaku layanan memberikan layanan yang memuaskan pelnggannya jangan dibalik karena monopoli masyarakat tidak dapat mencari layanan lain. Pelayanan yang baik memperhatikan unsur-unsur tangible, reliability, responsivness, courtecy, security, access and cominication Daniel, 1996: 1-2. David Osborne dan Ted Gaebler, 1992: 180 menyarankan agar dalam membuat layanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dinyatakan dalam “......the single best way to make public services provider respond to the needs of their customers is to put resources in the customer’ hands and let them choose ”. Cara terbaik dalam menyediakan layanan publik adalah tahu dulu apa yang dibutuhkan publik, kemudian menyediakan apa yang dibutuhkan masyarakat dan membiarkan mereka memilih pilihan layanan tersebut. Berkaitan dengan fungsi pemerintah tentang public services, development, dan protective maka setiap pemerintah daerah baik ditingkat Provinsi maupun KabupatenKota memiliki peran penting dalam beberapa aspek kehidupan masyarakatnya yaitu: 1 Menjamin agar kebutuhan pelayanan publik dapat dipenuhi menyangkut: a. Sebagai pendudukmasyarakat suatu daerah membutuhkan.  Ketersediaan tersediaan tempat tinggal yang layak-Ketersediaan prasarana dasar.  Ketersediaan tempat-tempat ibadah.  Ketesediaan tempat pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan tempat berbelanja. b. Tersedianya tempat kegiatan ekonomi masyarakat dan kegiatan berusaha atau kegiatan yang berhubungan dengan menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat, peluang usaha dan memperoleh pendapatan, tersedianya lembaga keuangan rakyat, sarana pemasaran produkjasa masyarakat atau tempat transaksi produkjasa masyarakat dalam skala kota. PENDAMPING DESA 188 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa c. Adanya regulasi hubungan yang pasti antara poin a dan b diatas sehingga terwujud kesesuaian antar pelaku dan bisa berjalan sebagai mana mestinya dalam koridortatanan hukum yang berlaku dan memiliki kepastian. 2 Menjamin keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat yang semakin heterogen dilihat dari sisi etnikras, agama, kultur budaya sosial-ekonomi dan sebagainya; 3 Membangun sarana dan prasara publik yang dibutuhkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya; 4 Memelihara dan meningkatkan poin 1,2 dan 3 diatas sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.

E. Pentingnya Etika dalam Pelayanan Publik