Kontrak Kerja dan Jangka Waktu Pengantar

PENDAMPING DESA Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 181 2. Pendamping Desa Teknik Infrastruktur PDTI berhak mendapatkan cuti kerja dan fasilitas lain sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

H. Kontrak Kerja dan Jangka Waktu

1. Kontrak kerja Pendamping Desa Teknik Infrastruktur PDTI adalah kontrak individu secara langsung dengan Satker Provinsi pada BPMD Provinsi; 2. Jangka waktu kontrak individu secara normal dihitung sesuai tahun anggaran pemerintah, yakni sejak tanggal 1 Januari s.d. 31 Desember pada tahun anggaran berjalan; dan 3. Kontrak dapat diperpanjang apabila memenuhi performa kinerja yang baik berdasarkan standar evaluasi kinerja yang dilakukan oleh Satker Provinsi;

I. Penutup

Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai panduan pengadaan dan pembiayaan Pendamping Desa Teknik Infrastruktur. Apabila dalam pelaksanaannya terdapat perubahan kebijakan atau terdapat hal-hal lain yang belum diatur terkait dengan kerangka acuan kerja Pendamping Desa Teknik Infrastruktur PDTI, maka kerangka acuan ini akan dilakukan revisi sesuai peraturan yang berlaku. PENDAMPING DESA 182 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa PENDAMPING DESA Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 183 SPB 8.3.1 Lembar Informasi Etika Kerja Pendamping Desa

A. Pengantar

Di negara sedang berkembang seperti Indonesia, kesejahteraan masyarakat sangat tergantung pada kemampuan mereka mendapat akses dan kemampuan untukdapat menggunakan pelayanan publik. Akan tetapi permintaan akan pelayanan tersebut biasanya jauh melebihi kemampuan pemerintah untuk dapat memenuhinya. Hal ini dikarenakan pemusatan segala urusan publik hanya kepada negara dan urusan pelayanan publik yang demikian kompleks mustahil dapat diurus secara menyeluruh oleh institusi negara sentralisasi. Oleh karena itulah kemudian dicetuskan ide desentralisasi, yang mencoba menggugat kelemahan yang ada pada diskursus sentralisasi tersebut. Kerangka desentralisasi melalui pemberian otonomi kepada daerah untukmelaksanakan pemerintahan sendiri selain dipandang positif dari sisi efektifitasmanajemen pemerintahan, pelaksanaan desentralisasi juga dipandang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang memungkinkan setiap warga Negara untuk menentukan sendiri nasib dan mengapresiasikan keinginannya secara bebas Setiyono, 2004: 205. Mengingat tujuan kebijakan desentralisasi sendiri yaitu untuk menciptakan suatu system pembagian kekuasaan antar daerah yang mapan dimana pemerintah pusat dapat meningkatkan kapasitas, memperoleh dukungan masyarakat, dan mengawasi pembagiansumber daya dengan adil. Desentralisasi yang juga merupakan bentuk pelaksanaan dari demokrasi lokal dengan memanfaatkan keefektifitasan pemerintah daerah pada akhirnya juga diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah agar lebih bertanggung jawab dalam mengelola dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ada di daerah

B. Pengertian Etika