PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-64
Perhubungan 1.
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dihitung untuk mengetahui tingkat ketersediaan sarana jalan dapat memberi akses tiap kendaraan. Rasio panjang jalan per
jumlah kendaraan adalah perbandingan panjang jalan terhadap jumlah kendaraan. Menghitung rasio panjang jalan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 rumusnya sebagai berikut.
Panjang jalan di Kabupaten Muara Enim diketahui pada tahun 2010 sepanjang 1.370,74 Km. Kendaraan yang diketahui jumlahnya pada tahun 2010 adalah Bus dan Truk
dengan jumlah berturut-turut adalah 964 unit. Sehinggga dapat dihitung rasio panjang jalan per jumlah kendaraan adalah 1,4.
Nilai rasio 1,4 menunjukkan bahwa sarana jalan di Kabupaten Muara Enim masih cukup tersedia untuk meberi akses kepada kendaraan. Perhitungan yang sudah dilakukan
terbatas pada data jumlah kendaraan bis dan truk, kendaraan pribadi seperti mobil dan motor karena tidak ada datanya sehingga belum dapat dilakukan perhitungan. Kedepannya
pemerintah daerah menyiapkan rencana pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Muara Enim agar tercipta trasnportasi yang nyaman dan tertib di Kabupaten Muara Enim.
Penataan Ruang 1.
Luas Wilayah Produktif
Luas wilayah produktif adalah persentase realisasi luas wilayah produktif terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Menghitung luas wilayah produktif
menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 rumusnya sebagai berikut.
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-65
Luas wilayah produktif diasumsikan bahwa wilayah produktif yang dimaksud adalah wilayah pertanian. Sehingga dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui luas wilayah
produktif dari data yang bersumber dari RTRW Kabupaten Muara Enim. Luas wilayah produktif adalah 36.539 Ha dengan total wilayah 591.961 Ha, setelah dihitung dengan rumus
diatas diketahui luas wilayah produktif adalah 6,17. Luas wilayah produktif di Kabupaten Muara Enim tidak mencapai 10. Luas wilayah
ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah satunya adalah faktor bencana, dapat dilihat pada sub bab berikutnya mengenai wilayah kebanjiran yang nilanya mencapai 30. Peran
sektor pertanian yang memberikan kontribusi cukup besar pada PDRB diharapkan pemerintah meningkatkan kualitas agar daerah lebih produktif.
2. Luas Wilayah Industri
Luas wilayah industri adalah persentase realisasi luas kawasan Industri terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Menghitung luas wilayah industri
menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 rumusnya sebagai berikut.
Perhitungan untuk mengetahui luas wilayah industri diperoleh dari RTRW Kabupaten Muara Enim tahun 2012-2032. Luas wilayah industri adalah 9.600 Ha dengan
total wilayah 591.961 Ha, setelah dihitung dengan rumus diatas diketahui luas wilayah produktif adalah 1,6.
Luas wilayah industri tidak terlalu luas di Kabupaten Muara Enim. Dari perhitungan, kedepannya sektor industri tidak menjadi sektor utama pengembangan ekonomi daerah.
Namun pengembangan sektor industri diharapakan akan memberikan dampak positif bagi daerah, karena sektor industri akan menyerap cukup banyak tenaga kerja, sehingga akan
mengurangi angka pengangguran, serta menambah PAD Kabupaten Muara Enim.
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-66
3. Luas Wilayah Kebanjiran
Luas wilayah kebanjiran adalah persentase luas wilayah banjir terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Menghitung luas wilayah kebanjiran
menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 rumusnya sebagai berikut.
Perhitungan untuk mengetahui luas wilayah industri diperoleh dari RTRW Kabupaten Muara Enim tahun 2012-2032. Luas wilayah industri adalah 182.156 Ha dengan
total wilayah 591.961 Ha, setelah dihitung dengan rumus diatas diketahui luas wilayah produktif adalah 30,77.
Luas wilayah kebanjiran cakupannya cukup luas di Kabupaten Muara Enim. Apabila luas kebajiran di Kabupaten Muara Enim terus meluas, akan memberikan dampak negatif
bagi pengembangan daerah. Sehingga diperlukan penanganan oleh pemerintah agar tidak semakin meluas dan justru tertangani.
Iklim Berinvestasi
Fokus iklim berinvestasi adalah fokus kedua dari 3 fokus pada aspek daya saing daerah. Fokus ini mencoba mengidentifikasi seberapa kondusif kondisi Kabupaten
Muara Enim dalam rangka mendukung investasi riil masuk. Terdapat 2 indikator yang tersedia untuk menilai tingkat iklim investasi, yaitu angka kriminalitas dan jumlah demo.
Penjelasan akan dua hal tersebut akan dijabarkan pada paragraf di bawah ini.
1. Angka Kriminalitas
Angka Kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu bulan pada tahun tertentu. Artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi berapa tindak kriminalitas untuk
berbagai kategori seperti curanmor, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. Indikator ini berguna untuk menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah tingkat
kriminalitas, maka semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat.
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-67
Angka kriminalitas dihitung berdasarkan delik aduan dari penduduk korban kejahatan dalam periode1 satu tahun, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Tabel angka kriminalitas di Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.41 Angka Kriminalitas Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 dan 2012
No Uraian
Tahun Satuan
2011 2012
1 Curat
226 201
Kasus 2
Curas 150
80 Kasus
3 Curanmor
139 112
Kasus 4
Anirat 112
69 Kasus
5 Pembunuhan
22 10
Kasus 6
Perkosaan Cabul 11
5 Kasus
7 Pemerasan
4 2
Kasus 8
Penyelundupan Kasus
9 Penculikan
1 Kasus
10 Judi
- -
Kasus 11
Aniaya Ringan -
- Kasus
12 Kenakalan Remaja
- -
Kasus Jumlah
664 480
Kasus
Sumber: LKPJ AMJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2011
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah angka kriminal di Kabupaten Muara Enim mengalami penurunan. Penurunan ini merupakan kabar baik bagi pemerintah dan
penduduknya. Penurunan ini diharapkan setiap tahunnya sehingga penduduk merasa aman dan nyaman.Kondisi ini seharunya didukung oleh berbagai pihak seperti pemerintah daerah
selaku pemimpin daerah, kepolisian dan penduduk Kabupaten Muara Enim.
2. Jumlah Demo
Jumlah demonstrasi adalah jumlah demonstrasi yang terjadi dalam periode 1 satu tahun. Unjuk rasa atau demonstrasi demo adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan
sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau
dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.
Jumlah demo atau unjuk rasa yang terjadi di Kabupaten Muara Enim pada