Tujuan dan Sasaran Pembangunan

¥¦¥ § ¨©ª«§¬ « §­ ® ¯¦ ° ® ¦ ®¦«¦ ° ª± ² ¥¦ °³´ °¦ ° ¯ ¦ ±«¦ µ ¶¦ ¥´ª ¦ ­ ± ° ² ´ ¦ «¦ ± °§² ­¦µ ´ ° ·¸ ¹ º «» ¼½¾¼ ¾ ¶» ¿ À ¾ ª» Á ¾ ¼Ã ļ¾¼ ¯ ¾» ¿ ¾ Å « ¶ª¯ ¶ ¾ ÂÄƾǻ ¼ ² Ä ¾ ¿ ¾ ±¼ÈÁ ­ ¾Å ļ · ¸ ¹ º IV-5 Tujuan dan Sasaran Visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana telah dijelaskan diatas, diterjemahkan ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan selama 5 lima tahun kedepan. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis pembangunan daerah. Sedangkan pernyataan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 lima tahun ke depan. Tujuan yang ingin dicapai dari masing-masing tujuan dijabarkan ke dalam sasaran- sasaran pembangunan 5 lima tahunan Kabupaten Muara Enim Tahun 2013-2018, sebagai berikut: Tujuan 1: Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: a. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia IPM. b. Meningkatnya penduduk di atas garis kemiskinan. c. Meningkatnya Ketahanan Pangan masyarakat. d. Terpenuhinya rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah MBR. e. Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi. Tujuan 2: Meningkatkan tata kehidupan yang agamis. Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: a. Meningkatnya kemudahan, kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan peribadatan. b. Meningkatnya penerapan ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat c. Meningkatnya kerukunan intra dan antar umat beragama. ÉÊÉ Ë ÌÍÎÏËÐ Ï ËÑ Ò ÓÊ Ô Ò Ê ÒÊÏÊ Ô ÎÕ Ö ÉÊ Ô×Ø ÔÊ Ô Ó Ê ÕÏÊ Ù ÚÊ ÉØÎ Ê Ñ Õ Ô Ö Ø Ê ÏÊ Õ ÔËÖ ÑÊÙ Ø Ô ÛÜ Ý Þ Ïß àáâà â Úß ã ä â Îß åæ â àç èàâà Ó âß ã â é Ï ÚÎÓ Ú â æèêâëß à Ö è â ã â Õàìå Ñ âé èà Û Ü Ý Þ IV-6 Tujuan 3: Meningkatkan pelayanan publik dan pelaksanaan pembangunan. Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: a. Meningkatnya pelayanan publik dan capaian kinerja. b. Meningkatnya transparansi pengelolaan keuangan dan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah. c. Meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur. Tujuan 4: Optimalisasi pengembangan ekonomi Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: a. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi. b. Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat. c. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja. d. Meningkatnya penyediaan sarana prasarana pendukung perekonomian. Tujuan 5: Meningkatkan kapasitas dan keberdayaan masyarakat Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: a. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan desakelurahan. b. Meningkatnya kapasitas pemerintah desakelurahan. c. Meningkatnya keberdayaan lembaga kemasyarakatan desa. d. Menurunnya jumlah desa tertinggal. Tujuan 6: Meningkatkan kualitas lingkungan hidup Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup. íîí ï ðñòóïô ó ïõ ö ÷î ø ö î öîóî ø òù ú íî øûü øî ø ÷ î ùóî ý þî íüò î õ ù ø ú ü î óî ù øïú õîý ü ø ÿ ó þ ò ÷ ó þò÷ þ ú ù õ ÿ IV-7 Tabel 4.1 Hubungan Visi, Misi dan TujuanSasaran Pembangunan No Misi Tujuan Sasaran 1 Meningkatkan Kualitas Kehidupan Masyarakat Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia IPM Meningkatnya penduduk di atas garis kemiskinan Meningkatnya Ketahanan Pangan Terpenuhinya rumah layak huni bagi MBR Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi Meningkatkan tata kehidupan yang agamis Meningkatnya kemudahan, kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan peribadatan Meningkatnya penerapan ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat Meningkatnya kerukunan intra dan antarumat beragama 2 Melaksanakan Reformasi Birokrasi Meningkatkan pelayanan publik dan pelaksanaan pembangunan Meningkatnya pelayanan publik Meningkatnya transparansi pengelolaan keuangan dan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah Meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur 3 Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Berbasis Sumberdaya Lokal Optimalisasi pengembangan ekonomi Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat Meningkatnya partisipasi angkatan kerja Meningkatnya penyediaan sarana prasarana pendukung perekonomian 4 Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Meningkatkan kapasitas dan keberdayaan masyarakat Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan desa Meningkatnya kapasitas pemerintah desa Meningkatnya keberdayaan lembaga kemasyarakatan desa Menurunnya jumlah desa tertinggal 5 Peningkatan Kelestarian Lingkungan Hidup Meningkatkan kualitas lingkungan hidup Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup + , -. + 1 .023 + 4- 1 IV-8 Penetapan prioritas pembangunan Kabupaten Muara Enim tahun 2014 berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dalam upaya Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Muara Enim yang Sehat, Mandiri, Agamis dan Sejahtera di Bumi Serasan Sekundang. Selain itu, penetapan prioritas pembangunan dengan memperhatikan permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis yang akan dihadapi tahun 2014 yang dirumuskan sebagai berikut : Permasalahan pembangunan a. Infrastruktur Wilayah 1 Lemahnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan bidang pengelolaan sumber daya alam dan kemampuan teknis dalam pengembangan infrastruktur. 2 Tingkat pembangunan dan kepadatan penduduk yang tidak merata. 3 Sistem jaringan transportasi yang belum terpadu. 4 Pertumbuhan kebutuhan layanan transportasi yang belum diimbangi dengan penyediaan layanan yang memadai. 5 Keselamatan jalan dan wawasan jalan yang belum memadai. 6 Hambatan dalam proses pengadaan tanah bagi penyediaan dan pengembangan infrastruktur. 7 Kesalahan penggunaan dan pemanfaatan jalan pada ruas – ruas jalan nasional seperti pembebanan berlebihan overloading. 8 Penggunaan Ruang Milik Jalan Rumija untuk penggunaan yang tidak semestinya.

b. Kemiskinan dan Pengangguran

1 Penurunan jumlah penduduk miskin relatif lambat. Data Tahun 2012 menunjukkan persentase penduduk miskin sebesar 13,21 yang mengalami penurunan dari Tahun sebelumnya yang sebesar 13,71. 2 Pengangguran di Muara Enim masih perlu mendapatkan perhatian. Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka tahun 2012 menunjukkan angka sebesar 4,59. Angka ini lebih rendah dari Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebesar 5,59. Walaupun tingkat pengangguran terbuka Muara Enim ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang bernilai 5,22, namun tetap membutuhkan campur tangan pemerintah untuk membuat angka pengangguran semakin menurun tiap tahun.

4.2 Prioritas dan Pembangunan

565 7 89:;7 ; 7= ?6 6 6;6 :A B 56 CD 6 ? 6 A;6 E F6 5D: 6 = A B D 6 ;6 A 7B =6E D GH I J ;K LMNL N FK O P N :K QR N LS TLNL ? NK O N U ; F:? F N RTVNWK L B T N O N ALXQ = NU TL G H I J IV-9

c. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1 Cenderung menurunnya budaya gotong royong pada masyarakat desa dan perkotaan yang diindikasikan oleh rendahnya tingkat partisifasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan. 2 Belum optimalnya kinerja pemerintah desa. 3 Kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan relatif masih rendah. 4 Belum seluruhnya sekretaris desa dari PNS.

d. Pertanian Dan Ketahanan Pangan

1 Belum optimalnya penggunaan bibit unggul oleh petani. 2 Masih rendahnya produktivitas dan mutu hasil pertanian. 3 Masih rendahnya penyediaan sarana dan prasarana pertanian. 4 Masih rendahnya SDM dan kelembagaan petani. 5 Belum Optimalnya Sistem pengembangan pola usaha pertanian melalui kemitraan. 6 Rendahnya daya beli petani sehingga mempengaruhi pola masyarakat dalam pembangunan usaha tani. 7 Konsumsi pangan penduduk belum memenuhi tingkat kebutuhan konsumsi pangan yang sesuai kaidah kesehatan untuk hidup sehat, aktif dan produktif.

e. Sumber Daya Aparatur

1 Belum optimalnya pembinaan dan pengawasan aparatur. 2 Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi. Penetapan Isu Strategis Muara Enim Tahun 2014-2018 Setelah melakukan kajian terhadap kondisi Kabupaten Muara Enim dari berbagai aspek pembangunan, dapat dirumuskan beberapa masalah kebijakan atau isu strategis Kabupaten Muara Enim. Penentuan isu strategis menjadi bagian penting bagi keseluruhan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 karena dari tahap ini akan diketahui apakah tantangan utama yang harus diselesaikan oleh Kepala Daerah beserta jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah ke depan. YZY [ \]_[` _ [a b cZ d b Z bZ_Z d e f YZ dgh dZ d c Z e_Z i jZ Yh Z a e d f h Z _Z e d[f aZi h d kl m n _o pqrp r jo s t r o uv r pw xprp c ro s r y _ jc j r vxzr{o p f x r s r ep|u a ry xp k l m n IV-10 Perumusan isu strategis yang tepat akan menghindarkan pemerintah daerah dari melakukan apa yang disebut sebagai error tipe 3, yaitu merumuskan kebijakan yang salah didefinisikan. Input dari tahap ini akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran. Hasil analisis dan masukan dari berbagai pihak ditetapkan13 tiga belas isu strategis Kabupaten Muara Enim yang akan difokuskan tahun kedepan, sebagai berikut:

1. Infrastruktur Transportasi Sebagai Urat Nadi Pertumbuhan Ekonomi

Infrastruktur jaringan jalan dapat meningkatkan aksesibilitas sebuah wilayah sehingga kebutuhan akan mobilitas orang dan barang dapat terlayani. Sebagai dampaknya, ekonomi dapat tumbuh lebih cepat karena waktu tunggu barang sampai di tangan konsumen menjadi lebih sebentar. Bagi masyarakat di wilayah yang tertinggal, keberadaan jaringan jalan akan membuka isolasi sehingga mereka dapat mengakses pelayanan di tempat yang semula tidak terjangkau. Bagi produsen, jaringan jalan ke wilayah baru akan memperluas pasar sehingga dapat meningkatkan keuntungan- sebuah hal yang bagus bagi keberlangsungan bisnis. Belum lagi timbulnya kegiatan perekonomian baru di sepanjang jalan baru, penyediaan infrastruktur transportasi niscaya merupakan kebijakan pembangunan yang patut dikedepankan. Berkaca pada hasil analisis indikator panjang jaringan jalan dalam kondisi baik, diketahui bahwa dari jumlah panjang total jalan sebesar 1.235,81 km, jalan yang berada dalam kondisi baik adalah sepanjang 766,2 km. Artinya panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah 62. Sisanya, yaitu 38 berada dalam kondisi kurang baik. Kemudian dari data pada Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan LKPJ - AMJ Bupati Muara Enim periode 2008-2013, diketahui bahwa sampai dengan tahun 2011 pembangunan jalan baru, jembatan dan jembatan gantung berturut-turut adalah sepanjang 227,54 km, 345 m dan 275 m. Performa yang belum maksimal ini hendaknya menjadi perhatian bagi pemerintahan edisi 2013-2018. }~}  €‚ƒ„ ƒ … † ‡~ ˆ † ~ †~ƒ~ ˆ ‚‰ Š }~ ˆ‹Œ ˆ~ ˆ ‡ ~ ‰ƒ~  Ž~ }Œ‚ ~ … ‰ ˆ Š Œ ~ ƒ~ ‰ ˆŠ …~ Œ ˆ  ‘ ’ ƒ“ ”•–” – Ž“ — ˜ – ‚“ ™š – ”› œ”–” ‡ –“ — –  ƒ Ž‚‡ Ž – šœž–Ÿ“ ” Š œ – — – ‰” ™ … – œ”   ‘ ’ IV-11 RKPD memiliki pandangan yang sama terkait keberadaan infrastruktur, yaitu sebagai daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial. RKPD menggarisbawahi konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan pengelolaan tata ruang secara terpadu sebagai prasyarat pembangunan infrastruktur. RPJPD menetapkan arah pembangunan “Menyediakan infrastruktur yang berkualitas dan memadai” untuk mencapai visi Sejahtera. Kementerian Pekerjaan Umum menetapkan Standar Pelayanan Minimal terkait jaringan jalan aksesibilitas, mobilitas dan keselamatan dan ruas jalan kondisi jalan dan kecepatan yang wajib dipenuhi oleh kabupatenkota. RTRW merencanakan pengembangan 2 jalan arteri primer, yaitu koridor Lahat- Muara Enim-Prabumulih-Palembang dan Baturaja-Sugihwaras-Muara Enim. Cakupan pelayanan infrastruktur transportasi dapat dipenuhi dengan melakukan 3 program, yaitu pembangunan jalan baru, peningkatan jalan dan pemeliharaanrehabilitasi jalan. Implementasi 3 program ini dilakukan dengan menggunakan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Muara Enim sebagai panduan dalam pembangunan. RTRW sebagai dokumen tata ruang salah satunya memuat arahan mengenai pengembangan jaringan jalan untuk mendukung perwujudan fungsi struktur dan pola ruang yang apabila tercapai diharapkan akan menciptakan Kabupaten Muara Enim yang lebih sejahtera.

2. Penyediaan Pelayanan Dasar Berkualitas dan Inklusif

Pelayanan dasar yang berkualitas dan inklusif merupakan ciri sebuah daerah yang layak huni, dimana seluruh penduduknya tanpa terkecuali dapat memenuhi kebutuhan primer hidupnya. Atribut pelayanan dasar antara lain adalah air bersih, air minum, listrik, sanitasi dan fasilitas persampahan. Keberadaan pelayanan dasar ini erat hubungannya dengan tingkat produktivitas masyarakat karena pelayanan dasar yang memadai membuat masyarakat nyaman beraktivitas. Dalam kaitannya dengan persaingan antar daerah, daerah dengan pelayanan dasar yang memadai menjadi ¡¢¡ £ ¤¥¦§£¨ § £© ª «¢ ¬ ª ¢ ª¢§¢ ¬ ¦­ ® ¡¢ ¬¯° ¬¢ ¬ « ¢ ­§¢ ± ²¢ ¡°¦ ¢ © ­ ¬ ® ° ¢ §¢ ­ ¬£® ©¢± ° ¬ ³´ µ ¶ §· ¸¹º¸ º ²· » ¼ º ¦· ½¾ º ¸¿ À¸º¸ « º· » º Á § ²¦« ² º ¾Àº÷ ¸ ® À º » º ­¸Ä½ © ºÁ À¸ ³ ´ µ ¶ IV-12 tempat tujuan para profesional berpendidikan tinggi untuk berkarier. Dengan tingkat intelegensi diatas rata-rata, keberadaan mereka dapat mendorong kemajuan ekonomi jauh lebih cepat. Menggunakan data pelayanan dasar sebagai basis analisis, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Muara Enim telah memiliki sebagian dari syarat sebuah daerah layak huni. Untuk pelayanan air bersih, 64 telah terlayani oleh air bersih. Begitu pula dengan pelayanan listrik yang sudah mencapai 52,2 dari total rumah tangga. Pembangunan 13 jaringan air minum, optimalisasi 3 jaringan air minum sepanjang 23.981 m dan pembangunan resevoir dengan kapasitas 2.300m 3 menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyediakan layanan air minum. Pelayanan fasilitas persampahan dan sanitasi juga terus meningkat, yaitu berupa penyediaan bak sampah sebanyak 200 unit dan kenaikan persentase rumah tangga dengan jamban sendiri sebesar 5,63 pada tahun 2009-2010. RPJMN melalui prioritas kesehatan menetapkan target penyediaan akses sumber air bersih yang terjangkau bagi 67 penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas bagi 75 penduduk sebelum tahun 2014. Sementara RPJPD mengarahkan 2 kebijakan terkait pelayanan dasar, yaitu Mendorong peran serta masyarakat untuk berprilaku sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat dan Menyediakan lingkungan yang bersih. Kementerian Pekerjaan Umum mengeluarkan SPM bidang Pekerjaan Umum yang mensyaratkan daerah untuk menyediakan pelayanan dasar sumber daya air, air minum dan penyehatan lingkungan permukiman. Prestasi Kabupaten Muara Enim dalam penyediaan pelayanan dasar hendaknya dapat dipertahankan pada periode pemerintahan 5 tahun ke depan. Program-program yang sudah ada dapat diteruskan, ditunjang dengan mekanisme monitoring berkala untuk memastikan keterlaksanaan dan ketercapaian program. Pemerintah juga dapat masuk lebih detail dengan menyusun rencana aksi pencapaian cakupan pelayanan dasar 100 sebagai bentuk langkah progresif pemerintah menuju Kabupaten Muara Enim yang layak huni.