Maksud dan Tujuan Hubungan Antara RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II - BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Gambaran umum kondisi Kabupaten Muara Enim memberikan informasi tentang kondisi daerah dan capaian pembangunan Kabupaten Muara Enim secara umum sampai saat ini. Gambaran umum menjadi pijakan awal penyusunan rencana pembangunan dua puluh tahun kedepan melalui pemetaan secara objektif kondisi daerah dari aspek geografi dan demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, serta daya saing daerah. Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu kabupaten dari 15 kabupatenkota di Provinsi Sumatera Selatan, terletak antara 4°-6° Lintang Selatan dan 104°-106° BujurTimur, dengan luas wilayah sekitar 9.140,5 km². Wilayah Kabupaten Muara Enim tahun 2012 secara administratif terdiri dari 22 kecamatan, 310 desa dan 16 kelurahan dengan jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim pada tahun 2012 lebih kurang sebanyak 731.410 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 371.110 jiwa dan perempuan 360.300 jiwa. Dengan luas wilayah yang tersebar tersebut, merupakan suatu tantangan tersendiri dalam pengembangan wilayahnya. Hal demikian memerlukan suatu perencanaan pembangunan jangka panjang yang terintegrasi dengan aspek lingkungan Rencana Kerja Pembangunan Daerah inilah yang menjadi salah satu instrumen pembangunan yang mengedepankan pada prinsip keterpaduan, keserasian, keselarasan, keseimbangan, keberlanjutan, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan pembangunan dengan bertumpu pada kearifan lokal serta berpedoman pada RTRW.

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II -

a. Karakteristik lokasi dan wilayah

Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis terletak pada posisi antara 4 o – 6 o Lintang Selatan dan 104 o – 106 o Bujur Timur. Kabupaten Muara Enim mempunyai wilayah cukup luas dan mempunyai sumber daya alam yang cukup melimpah dengan sebagian besar wilayahnya merupakan daerah aliran sungai. Luas wilayah Kabupaten Muara Enim sekitar 7.383,9 km² terletak di tengah-tengah wilayah Provinsi Sumatera Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:  Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Kabupaten Banyuasin, dan Kota Palembang.  Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, Kota Palembang dan Kota Prabumulih.  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.  Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas, Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat. Wilayah administrasi Kabupaten Muara Enim terbagi menjadi 20 Kecamatan yang terdiri dari 326 desakelurahan yaitu 310 desa dan 16 kelurahan. Ibukota terletak di Kecamatan Muara Enim. Jarak terjauh dari ibu kota Kabupaten Muara Enim ke ibu kota kecamatan adalah Kecamatan Muara Belida yaitu sejauh 160 km. Selanjutnya adalah Kecamatan Sungai Rotan yaitu sejauh 150 km, Kecamatan Rambang sejauh 122 km, dan Kecamatan Gelumbang sejauh 121 km. Sementara yang terdekat adalah Kecamatan Muara Enim, Lawang Kidul dan Ujan Mas. Kabupaten Muara Enim terdiri dari 20 kecamatan. Kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Lubai yaitu seluas 984,72 km 2 10,80 persen dari total luas wilayah Kabupaten Muara Enim. Selanjutnya, Kecamatan Gunung Megang seluas 666,40 km 2 7,30 persen dari luas wilayah Kabupaten Muara Enim, Kecamatan Gelumbang seluas 644,2 km 2 7 persen dan Kecamatan Rambang Dangku seluas 628,24 km 2 atau 6,9 persen sedangkan kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Kelekar dengan persentase luas 1,7 persen dari luas wilayah Kabupaten Muara Enim. Lihat Tabel 2.1 2.1.1Aspek Geografi dan Demografi PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II - Topografi Kabupaten Muara Enim cukup beragam mulai dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Sebagian besar kecamatan terletak di daerah dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 100 meter di atas permukaan laut dpl yang meliputi 20 dua puluh kecamatan, dengan cakupan luas mencapai 7.058,41 km² 77,22 persen dari luas Kabupaten Muara Enim. Lima kecamatan lainnya berada pada ketinggian lebih dari 100 meter di atas permukaan laut m dpl, yaitu Kecamatan Lawang Kidul 100-500 m dpl, Kecamatan Tanjung Agung 500-800 m dpl, Kecamatan Semende Darat Tengah 1000 m dpl, Kecamatan Semende Darat Laut 500-1000 m dpl dan Kecamatan Semende Darat Ulu 1000 m dpl. Untuk lebih jelasnya, tinggi rata-rata, luas daerah dan jumlah desakelurahan menurut kecamatan di Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Tinggi Rata-Rata, Luas Daerah dan Jumlah DesaKelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Muara Enim No. Nama Kecamatan Tinggi Rata- Rata dpl m Luas Daerah km 2 Persentase dari Luas Kabupaten Jumlah Desa Kelurahan 1 Semende Darat Laut 500 – 1.000 274,75 3,0 10 2 Semende Darat Ulu 1.000 466,60 5,1 10 3 Semende Darat Tengah 1.000 419,93 4,6 12 4 Tanjung Agung 500 – 800 539,97 5,9 26 5 Rambang 10 – 25 522,62 5,7 13 6 Lubai 28 – 100 984,72 10,8 10 7 Lawang Kidul 100 – 500 380,84 4,2 7 8 Muara Enim 25 - 100 203,80 2,2 16 9 Ujan Mas 25 – 100 268,70 2,9 8 10 Gunung Megang 25 – 100 666,40 7,3 13 11 Benakat 26 – 100 288,52 3,2 6 12 Rambang Dangku 25 – 100 628,24 6,9 26 13 Lembak 12 – 25 388,07 4,2 10 14 Sungai Rotan 11 – 25 296,14 3,2 19 15 Gelumbang 10 – 25 644,20 7,0 23 16 Muara Belida 10 – 25 176,00 1,9 8 17 Kelekar 10 – 25 151,00 1,7 7 18 Belimbing 25-100 289,7 n.a 10 19 Belida Darat 11-25 136,97 n.a 10 20 Lubai Ulu 10-25 485,82 n.a 11 Sumber: BPS Kabupaten Muara Enim, Tahun 2013 PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II - Dengan keragaman topografi tersebut menimbulkan terbentuknya banyak bukit dan sungai. Sebagian besar wilayah Kabupaten Muara Enim 75,7 persen terletak pada kemiringan lereng kurang dari 12 dan 9,4 persen berada pada kemiringan lereng 12 -40 dan selebihnya merupakan daerah dengan kemiringan lebih besar dari 40 sekitar 14 persen. Daerah dataran tinggi di bagian barat daya, merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan. Daerah ini meliputi Kecamatan Semende Darat Ulu, Semende Darat Laut, Semende Darat Tengah dan Kecamatan Tanjung Agung. Daerah dataran rendah berada di bagian tengah. Pada bagian barat laut-utara, terdapat daerah rawa yang berhadapan langsung dengan aliran Sungai Musi. Daerah ini meliputi kecamatan di dataran rendah dan rawa lebak yaitu Kecamatan Gelumbang, Muara Belida, dan Sungai Rotan. Secara geologis, Kabupaten Muara Enim diklasifikasikan dalam cekungan Sumatera pada formasi Palembang bagian tengah berumur meocene-pleocene dengan formasi batuan berupa endapan batuan yang berlokasi dari rendah ke tinggi seperti yang berada di Bukit Asam. Sebesar 42,23 persen dari luas Kabupaten Muara Enim memiliki jenis tanah podzolik merah-kuning, diikuti alluvial sekitar 26,03 persen dari luas wilayah. Tanah tersebut terutama tersebar di sekitar Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, dan Gelumbang. Sementara Asosiasi Podzolik coklat kekuning-kuningan dan hidromorf kelabu seluas 7,59 persen tersebar di sekitar Kecamatan dan Gelumbang. Tabel 2.2 Klasifikasi, Persentase Luas Wilayah dan Sebaran Jenis Tanah di Kabupaten Muara Enim No. Jenis Tanah Luas Wilayah Daerah SebaranKecamatan 1. Alluvial 26,03 Tanjung Agung, Muara Enim, Gelumbang, Kelekar, Lembak, dan Sungai Rotan. 2. Regosol 2.63 Semende 3. Podsolik Merah Kuning 42,23 Tanjung Agung, Muara Enim, Gelumbang, Lawang Kidul, Kelekar, dan Lembak 4. Latosol 7,64 Tanjung Agung, Lawang Kidul, dan Semende 5. Andosol 5.54 Tanjung Agung, Lawang Kidul, dan Semende 6. Asosiasi Gley 6,79 Gelumbang, Kelekar, Lembak, dan Sungai Rotan 7. Asosiasi Latosol dan Litosol 0.59 Tanjung Agung, Lawang Kidul 8. Asosiasi Podsolik Coklat kekuningan 7,59 Gelumbang, Kelekar, Lembak, Sungai Rotan, dan Muara Belida 9. Komplek Podsolik dan Latosol 0,96 Semende Sumber: Muara Enim dalam Angka 2013, BPS