Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-13
yang sejenis. Sehingga, terhadap penganggaran upah tenaga kerja dan tenaga lainnya yang terkait dengan jasa pemeliharaan atau jasa konsultasi baik yang
dilakukan secara swakelola maupun pihak ketiga dianggarakan pada belanja barang dan jasa dimaksud.
• Dalam menetapkan jumlah anggaran untuk belanja barang pakai habis
disesuaikan dengan kebutuhan riil yang didasarkan atas tugas pokok dan fungsi SKPD, jumlah pegawai dan volume pekerjaan serta memperhitungkan sisa
barang persediaan Tahun Anggaran 2013. •
Dalam menetapkan anggaran untuk pengadaan barang inventaris dilakukan secara selektif sesuai kebutuhan masing-masing SKPD. Oleh Karena itu,
sebelum merencanakan anggaran terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan pengkajian terhadap barang-barang inventaris yang tersedia baik dari segi
kondisi maupun umur ekonomisnya. •
Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja dan studi banding, baik perjalanan dinas dalam negeri maupun perjalanan dinas luar
negeri dilakukan secara selektif, frekuensi dan jumlah harinya dibatasi serta memperhatikan target kinerja dari perjalanan dinas dimaksud sehingga relevan
dengan subtansi kebijakan Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Khusus untuk perjalanan dinas luar negeri berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 11
Tahun 2005 tentang Perjalanan dinas luar negeri dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pedoman Perjalanan Dinas ke Luar
Negeri bagi PejabatPegawai di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah daerah, dan Pimpinan serta Anggota DPRD;
• Dalam rangka memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan keuangan daerah,
Pemerintah Kabupaten Muara Enim secara bertahap meningkatkan akuntabilitas pengguanaan belanja perjalanan dinas melalui penerapan penganggaran dan
pelaksanaan perjalanan dinas berdasarkan prinsip kebutuhan nyata at cost sekurang-kurangnya untuk pertanggungjawaban biaya transport. Standar satuan
harga perjalanan dinas selanjutnya akan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.
• Penganggaran untuk menghadiri pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis
atau sejenisnya yang terkait dengan pengembangan SDM yang tempat penyelenggaraannya di luar daerah, sangat selektif dengan mempertimbangkan
aspek-aspek urgensi dan kompetensi serta manfaat yang akan diperoleh dari kehadiran dalam pelatihanbimbingan teknis dalam rangka pencapaian efektifitas
penggunaan anggaran daerah.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-14
• Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan diprioritaskan menggunakan
fasilitas asset daerah, seperti ruang rapat atau aula yang sudah tersedia milik pemerintah daerah.
• Dalam merencanakan belanja pemeliharaan barang inventaris kantor
disesuaikan dengan kondisi fisik barang yang akan dipelihara dan lebih diprioritaskan untuk mempertahankan kembali fungsi barang inventaris yang
bersangkutan. •
Penganggaran untuk pengadaan barang termasuk berupa asset tetap yang akan diserahkan atau dijual kepada pihak ketigamasyarakat pada Tahun
Anggaran 2014, dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa. 5.
Belanja Modal: •
Pengadaan kebutuhan barang milik daerah, menggunakan dasar perencanaan kebutuhan barang milik daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan memperhatikan standar barang berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006.
• Kemudian dengan ditetapkannya Peraturan Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007, maka untuk penganggaran belanja modal tidak hanya sebesar harga belibangun asset tetapi harus ditambah seluruh belanja yang terkait
dengan pengadaanpembangunan asset sampai asset tersebut siap digunakan. Dengan arah kebijakan belanja tahun 2014, perkiraan belanja Pemerintah
Kabupaten Muara Enim pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: Belanja Daerah Meningkat dari Rp. 1.653.569.538.571,19 pada Tahun Anggaran
2013 menjadi Rp. 1.881.095.071.286,733 pada tahun 2014 atau meningkat sebesar Rp. 227.525.532.715,54 atau 13,76 persen. Belanja daerah tersebut terdiri dari Belanja
Tidak Langsung dan Belanja Langsung. 1.
Belanja Tidak langsung Sehubungan dengan pembentukan daerah otonomi baru Kabupaten Penukal Abab
Lematang Ilir, Belanja Tidak Langsung tahun 2014 diproyeksikan sebesar
Rp.735.2245.954.434,54 berkurang
dibandingkan tahun
2013 sebesar
Rp.765.401.726.804,19 atau turun sebesar Rp. 30.155.772.369,65 atau 3,94 persen.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-15
2. Belanja Langsung
Belanja Langsung tahun 2014 diproyeksikan sebesar Rp. 1.145.849.116.852,16 naik dibandingkan
tahun 2013 Rp. 888.167.811.767,00
atau meningkat sebesar Rp. 257.681.305.085,19 atau 29,01 persen.
Berdasarkan hal tersebut, proyeksi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung pada APBD Kabupaten Muara Enim tahun 2014 digambarkan pada tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Belanja Daerah
Kabupaten Muara Enim Tahun 2013-2014 No
URAIAN JUMLAH
BERTAMBAH BERKURANG
APBD 2013 PROYEKSI APBD
2014
1 2
3 4
5 6
2. BELANJA
DAERAH 1.653.569.538.571,19
1.881.095.071.286,73 227.525.532.715,54
13,76 2.1
BELANJA TIDAK
LANGSUNG 765.401.726.804,19
735.245.954.434,54 30.155.772.369,65 3,94
2.1.1 -Belanja
Pegawai 631.640.596.637,19
605.710.088.898,80 25.930.507.738,39
4,11 2.1.2
-Belanja Bunga 3.928.260.000,00
1.591.952.327,74 2.336.307.672,26
59,47 2.1.3
-Belanja Subsidi 1.560.000.000,00
2.799.555.460,00 1.239.555.460,00
79,46 2.1.4
-Belanja Hibah 60.757.456.919,00
32.720.944.500,00 28.036.512.419,00
46,14 2.1.5
-Belanja Bantuan Sosial
2.360.000.000,00 5.620.000.000,00
3.260.000.000,00 138,14
2.1.6 -Belanja bagi
hasil kepada provkabkota
dan pemerintah desa
- -
- -
2.1.7 - Belanja
bantuan keuangan
kepada provkabkota
dan Pemerintahan
Desa 55.155.413.248,00
76.803.413.248,00 21.648.000.000,00
39,25
2.2
-Belanja tidak terduga
10.000.000.000,00 10.000.000.000,00
- -
2.2.1 BELANJA
LANGSUNG 888.167.811.767,00
1.145.849.116.852,19 257.681.305.085,19
29,01 2.2.2
-Belanja Pegawai
62.735.508.547,00 48.145.201.400,00
14.590.307.147,00 23,26
2.2.3 -Belanja Barang
dan Jasa 353.323.721.287,00
448.548.035.691,19 95.224.314.404,19
26,95 2.2.4
-Belanja Modal 472.108.581.933,00
649.155.879.761,00 177.047.297.828,00
37,50
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-16
c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Kebijakan pembiayaan daerah pada APBD Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran 2014 terkait dengan proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran
Pembiayaan Daerah. Sisa Lebih Perhitungan Anggran Tahun Anggaran Sebelumnya SiLPA tahun 2014
diproyeksikan sebesar Rp. 173.679.524.002,74 lebih besar dibandingkan SiLPA tahun 2013 sebesar Rp. 84.000.000.000,00 atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 89.679.524.002,74
atau 106,76 persen. Berdasarkan hal tersebut, maka target dan proyeksi Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2014 digambarkan pada
tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4 Pembiayaan Daerah
Kabupaten Muara Enim Tahun 2013-2014 No
URAIAN JUMLAH
BERTAMBAH BERKURANG
APBD 2013 PROYEKSI APBD 2014
1 2
3 4
5 6
3. PEMBIAYAAN
DAERAH
3.1 PENERIMAAN
PEMBIAYAAN 142.087.514.600,00
294.990.906.345,54 152.903.391.745,54
107,61 3.1.1
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun
anggaran sebelumnya SiLPA
84.000.000.000,00 177.469.692.288,28
93.469.692.288,28 111,27
3.1.4 Penerimaan Pinjaman
Daerah 33.196.450.000,00
97.317.000.000 64.120.550.000,00
193,15 3.1.6
Penerimaan Piutang Daerah
24.891.064.600,00 20.204.214.057,26
4.686.850.542,74 18,83
3.2 PENGELUARAN
PEMBIAYAAN 38.196.450.000,00
144.197.030.000,00 106.000.580.000,00
277,51 3.2.1
Pembentukan Dana Cadangan
- 19.859.500.000,00
19.859.500.000,00 100
3.2.2 Penyertaan Modal
investasi Daerah 38.196.450.000,00
124.337.530.000,00 86.141.080.000,00
225,52 3.3
Pembiayaan Netto 103.891.064.600,00
150.793.876.345,54 46.902.811.745,54
45,15
d. Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Berdasarkan uraian di muka, maka kerangka pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Muara Enim pada APBD Tahun Anggaran 2014 dapat digambarkan dalam
tabel 3.5 sebagai berikut.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-17
Tabel 3.5 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Muara Enim Tahun 2013-2014 No
URAIAN JUMLAH
BERTAMBAH BERKURANG
APBD 2013 PROYEKSI APBD 2014
1 2
3 4
5 6
1. PENDAPATAN
DAERAH 1.549.678.473.971,19
1.714.066.278.159,74 164.387.804.188,55
10,61 1.1
Pendapatan Asli Daerah
101.099.996.674,00 133.627.162.495,00
32.527.165.821,00 32,17
1.1.1 - Pajak Daerah
20.303.500.000,00 34.349.325.099,00
14.045.825.099,00 69,18
1.1.2 - Hasil retribusi
daerah 12.854.990.553,00
13.305.941.078,00 450.950.525,00
3,51
1.1.3 - Hasil
Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan
11.318.611.354,00 13.616.042.440,00
2.297.431.086,00 20,30
1.1.4 - Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah
56.622.894.767,00 72.355.853.878,00
15.732.959.111,00 27,79
1.2 Dana
Perimbangan
1.305.801.917.806,04 1.406.866.688.758,19
101.064.770.952,15 7,74
1.2.1 - Dana Bagi hasil
PajakBagi Hasil Bukan Pajak
580.786.015.806,04 753.698.210.758,19
172.912.194.952,15 29,77
1.2.2 - Dana Alokasi
umum DAU 678.488.372.000,00
593.564.398.000,00 84.923.974.000,00
12,52 1.2.3
- Dana Alokasi Khusus DAK
46.527.530.000,00 59.604.080.000,00
13.076.550.000,00 28,10
1.3 Lain-lain
Pendapatan yang Sah
142.776.559.491,15 189.807.343.600,00
47.030.784.108,85 32,94
1.3.1 Dana Bagi Hasil
Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya 35.725.818.633,15
58.046.943.100,00 22.321.124.466,85
62,48 1.3.2
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus 79.326.550.000,00
106.727.452.000,00 27.400.902.000,00
34,54 1.3.3
Bantuan Keuangan dari Provinsi
Sumatera Selatan 27.724.190.858,00
25.032.948.500,00 2.691.242.358,00
9,71
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-18
No URAIAN
JUMLAH BERTAMBAH
BERKURANG APBD 2013
PROYEKSI APBD 2014
1 2
3 4
5 6
2. BELANJA
DAERAH 1.653.569.538.571,19
1.881.095.071.286,73 227.525.532.715,54
13,76 2.1
Belanja Tidak Langsung
765.401.726.804,19 735.245.954.434,54
30.155.772.369,65 3,94
2.1.1 - Belanja Pegawai
631.640.596.637,19 605.710.088.898,80
25.930.507.738,39 4,11
- Belanja Bunga 3.928.260.000,00
1.591.952.327,74 2.336.307.672,26
59,47 2.1.2
- Belanja Subsidi 1.560.000.000,00
2.799.555.460,00 1.239.555.460,00
79,46 2.1.3
- Belanja Hibah 60.757.456.919,00
32.720.944.500,00 28.036.512.419,00
46,14 2.1.4
- Belanja Bantuan Sosial
2.360.000.000,00 5.620.000.000,00
3.260.000.000,00 138,14
2.1.5 - Belanja bagi hasil
kepada provkabkota dan
pemerintah desa -
- -
-
2.1.6 - Belanja bantuan
keuangan kepada provkabkota dan
Pemerintahan Desa
55.155.413.248,00 76.8003.413.248,00
21.648.000.000,00 39,25
2.1.7 - Belanja tidak
terduga 10.000.000.000,00
10.000.000.000,00 -
-
2.2 Belanja
Langsung
888.167.811.767,00 1.145.849.116.852,19
257.681.305.085,19 29,01
2.2.1 - Belanja Pegawai
62.735.508.547,00 48.145.201.400,00
14.590.307.147,00 23,26
2.2.2 - Belanja Barang
dan Jasa 353.323.721.287,00
448.548.035.691,19 95.224.314.404,19
26,95 2.2.3
- Belanja Modal 472.108.581.933,00
649.155.879.761,00 177.047.297.828,00
37,50 SURPLUS
DEFISIT 103.891.064.600,00
150.793.876.345,54 46.902.811.745,54
45,15
3. PEMBIAYAAN
DAERAH
3.1 Penerimaan
Pembiayaan
142.087.514.600,00 294.990.906.345,54
152.903.391.745,54 107,61
3.1.1 Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran tahun
anggaran sebelumnya
SiLPA 84.000.000.000,00
177.469.692.288,28 93.469.692.288,28
111,27 3.1.4
Penerimaan Pinjaman Daerah
33.196.450.000,00 97.317.000.000,00
64.120.550.000,00 193,15
3.1.6 Penerimaan
Piutang Daerah 24.891.064.600,00
20.204.214.057,26 4.686.850.542,74
18,83
3.2 Pengeluaran
Pembiayaan
38.196.450.000,00 144.197.030.000,00
106.000.580.000,00 277,51
3.2.1 Pembentukan
Dana Cadangan -
19.859.500.000,00 19.859.500.000,00
100 3.2.
Penyertaan Modal investasi Daerah
38.196.450.000,00 124.337.530.000,00
86.141.080.000,00 225,52
3.3 Pembiayaan
Netto 103.891.064.600,00
150.793.876.345,54 46.902.811.745,54
45,15
+ ,-., .
+ 0 . + 12 .
,3 4,., .+
. 5
. 246.7+
, 4 .
. ,81
.5 4,
IV-1
BAB IV
Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
Tahun 2014 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Muara Enim Tahun 2013-2018,
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan Rencana Pembangunan Daerah setelah RPJMD Tahun 2008-2013
berakhir dan mengingat keterbatasan waktu bagi Bupati terpilih hasil pemilihan Kepala Daerah tahun 2013, maka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD
Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 sesuai dengan jadwal pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbang dan berdasarkan arah kebijakan RKP serta
menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani dan terselesaikan sampai dengan tahun 2013 dan masalah-masalah pembangunan yang akan
dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
tahun 2014. Sebagaimana
pemilihan prioritas
pembangunan sebelumnya,
prioritas pembangunan Kabupaten Muara Enim ditetapkan dengan memperhatikan dan menganalisis
beberapa pertimbangan yang terjadi di lingkungan lokal, provinsi dan nasional. Beberapa pertimbangan ditetapkannya prioritas pembangunan Kabupaten Muara Enim tahun 2014
adalah setelah menganalisis: a kelanjutan dari tahapan pembangunan di tahun-tahun sebelumnya, b sinergi dengan kebijakan dan program Pemerintah Pusat, c sinergi dengan
aspirasi masyarakat dan dunia usaha, d dinamika aktual pembangunan Kabupaten Muara Enim, e tantangan pembangunan tahun 2014.
4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan
9:9 ; =?; ? ;A
B C: D
B : B:?:
D E
F 9: DGH D: D
C : E?: I
J: 9H : A
E D
F H
: ?: E D;F
A:I H D KL M
N
?O PQRP R
JO S T R O UV R
PW XPRP C RO
S R
Y ? JC
J R VXZR[O
P F X R
S R
EP\U A RY
XP K
L M
N
IV-2
Langkah-langkah penguatan disusun dan ditempuh untuk menghadapi dinamika yang berkembang. Presiden RI mengamanatkan bahwa diperlukan langkah-langkah
terobosan breakthrough
untuk mempercepat
perwujudan visi
pembangunan. Perekonomian didorong dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang
tersebar di seluruh Indonesia. Pengentasan kemiskinan dipercepat dengan melibatkan langsung masyarakat miskin dan marjinal. Oleh karena itu, pemerintah pusat tetap
mendorong pembangunan di Indonesia untuk tetap pada empat jalur track yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sumberdaya manusia Indonesia yaitu
pro-pertumbuhan pro-growth, pro-lapangan kerja pro-job, pro-pengurangan kemiskinan pro-poor, dan pro-lingkungan pro-environment
Di Kabupaten Muara Enim sendiri terdapat banyak program yang sudah dipenuhi bahkan melampaui target yang direncanakan dalam RPJMD, namun demikian masih ada
juga berbagai program yang belum sesuai seperti yang diharapkan. Pelaksanaan Pembangunan Daerah sampai dengan akhir RPJMD 2008-2013 telah memberikan capaian
yang cukup baik. Capaian Indeks Pembangunan Manusia berhasil memenuhi sasaran bahkan melebihi sasaran yang telah ditetapkan 71,26 pada tahun 2011. Capaian sasaran
kehidupan beragama di Kabupaten Muara Enim juga ditandai kerukunan antar dan intra umat beragama di Kabupaten Muara Enim yang berhasil dijaga.
Sebelum melaksanakan pembangunan tahun 2014, sebagai kilas balik perlu untuk mengingat kembali bahwa tujuan dan sasaran pembangunan di tahun 2014 mengambil dari
tujuan dan sasaran pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008- 2013 sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 pasal 5 1 penyusunan rancangan awal RKPD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf b, harus selaras dan konsisten dengan prioritas, sasaran dan program yang telah ditetapkan untuk tahun 2014 dalam RPJMD.