PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-12
Data mengenai pertumbuhan PDRB Kabupaten Muara Enim tahun 2008 sampai 2010 didapat dari buku Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim. Data tersebut
dilengkapi dengan data laju PDRB Sumatera Selatan sebagai bahan analisis perbandingan kemajuan ekonomi Kabupaten Muara Enim dengan provinsi dimana Kabupaten Muara Enim
berada.
Tabel 2.7 PDRB Sumatera Selatan dan Muara Enim Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 - 2010
Lapangan Usaha 2008 r
2009 2010
A. Sumatera Selatan 1. Pertanian
4,09 3,11
4,42 2. Pertambangan dan Penggalian
1,53 1,62
1,21 3. Industri Pengolahan
3,42 2,14
5,76 4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5,24 5,09
6,31 5. Bangunan
6,14 7,34
8,75 6. Perdagangan, Hotel Restoran
6,87 3,13
6,91 7. Pengangkutan Komunikasi
13,92 13,76
12,68 8. Keu, Persewaan Jasa Perusahaan
8,63 6,85
7,39 9. Jasa-jasa
11,35 9,36
7,38
PDRB dengan Migas 5,07
4,11 5,43
PDRB Tanpa Migas 6,31
5,06 6,94
B. Muara Enim
1. Pertanian 8,39
6,08 7,25
2. Pertambangan dan Penggalian 3,82
3,25 3,27
3. Industri Pengolahan 7,00
5,27 6,38
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,26
5,21 6,45
5. Bangunan 8,31
8,56 9,29
6. Perdagangan, Hotel Restoran 7,53
5,98 8,86
7. Pengangkutan Komunikasi 8,53
8,17 9,72
8. Keu, Persewaan Jasa Perusahaan 7,73
7,84 8,12
9. Jasa-jasa 9,11
9,34 9,85
PDRB dengan Migas 5,67
4,73 5,34
PDRB Tanpa Migas 6,82
6,27 7,32
S
umber: BPS Prop. Sumatera Selatan dan BPS Kab. Muara Enim dalam Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011
Keterangan: r
Angka revisi Angka sementara
Angka sangat sementara
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-13
Pertumbuhan PDRB menggambarkan dinamika kontribusi sektor ekonomi dalam pembentukan PDRB. Untuk Kabupaten Muara Enim, terdapat tren pergeseran sektor
ekonomi utama dari sektor primer ke sektor tersier. Hal ini ditunjukkan dari menurunnya laju pertumbuhan PDRB sektor pertanian dari 8,39 pada tahun 2008 menjadi 7,25 pada
tahun 2010. Sebaliknya sektor perdagangan, hotel dan restoran terus menunjukkan tren pertumbuhan meningkat, begitu pula dengan sektor pengangkutan dan komunikasi serta
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
2. Laju Inflasi
Laju inflasi merupakan ukuran yang dapat menggambarkan kenaikanpenurunan harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli
masyarakat. Informasi mengenai laju inflasi berguna bagi pemerintah untuk memonitor harga barang dan jasa dan mengambil kebijakan khusus apabila diperlukan. Rumus untuk
menghitung laju inflasi provinsi adalah sebagai berikut:
Data terkait laju inflasi diperoleh dari buku Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim. Dalam buku tersebut data yang disajikan adalah mengenai Inflasi Sektoral
PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2010 baik untuk Provinsi Sumatera Selatan maupun Kabupaten Muara Enim.
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-14
Tabel 2.8 Inflasi Sektoral PDRB Sumatera Selatan dan Muara Enim Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2008 – 2010 dalam persen Lapangan Usaha
2008 r 2009
2010 A. Sumatera Selatan
1. Pertanian 9,88
0,62 6,85
2. Pertambangan dan Penggalian 22,19
-16,38 16,63
3. Industri Pengolahan 18,80
2,22 8,80
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3,92
2,92 3,09
5. Bangunan 12,17
3,91 5,21
6. Perdagangan, Hotel Restoran 15,43
6,75 6,86
7. Pengangkutan Komunikasi 5,96
-1,27 0,83
8. Keu, Persewaan Jasa Perusahaan 10,27
4,19 3,55
9. Jasa-jasa 15,70
14,50 8,82
PDRB dengan Migas 15,76
-1,31 8,97
PDRB Tanpa Migas 11,89
5,66 6,31
B. Muara Enim 1. Pertanian
9,63 0,90
4,54 2. Pertambangan dan Penggalian
17,85 -10,08
7,42 3. Industri Pengolahan
8,38 4,53
2,82 4. Listrik, Gas dan Air Bersih
8,25 5,03
3,98 5. Bangunan
11,82 3,86
0,92 6. Perdagangan, Hotel Restoran
15,51 6,72
2,91 7. Pengangkutan Komunikasi
10,49 0,74
0,80 8. Keu, Persewaan Jasa Perusahaan
10,62 3,42
4,59 9. Jasa-jasa
15,12 17,10
6,24
PDRB dengan Migas 14,90
-4,54 5,71
PDRB Tanpa Migas 10,36
6,10 4,37
Sumber: Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011
Setelah mengkaji data laju inflasi sektoral di Muara Enim dapat disimpulkan bahwa secara umum inflasi adalah sebuah hal yang tidak bisa dihindari. Setiap tahun selalu terjadi
peningkatan harga-harga di Kabupaten Muara Enim, namun nilainya tidak pernah lebih besar dari laju inflasi di Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi masih
dalam tahap wajar dan terkendali.
3. PDRB Per Kapita
PDRB per kapita dapat diukur menggunakan 2 macam pendekatan, yaitu PDRB atas harga berlaku dan atas harga konstan. PDRB atas harga berlaku berguna untuk
menunjukkan nilai PDRB per kepala atau satu orang penduduk, sedangkan PDRB per kapita harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk
suatu daerah. Rumus untuk menghitung PDRB per kapita adalah:
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-15
Sama seperti data perekonomian sebelumnya, data PDRB per kapita juga diperoleh dari buku Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim. Buku tersebut menyediakan data
PDRB per kapita menurut harga berlaku dan harga konstan untuk Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Muara Enim seperti ditunjukkan oleh tabel dibawah ini.
Tabel 2.9 PDRB per Kapita Tahun 2008 - 2010
No. Uraian
2008r 2009
2010 A.
Sumatera Selatan 1
PDRB atas dasar harga berlaku - dengan migas
133.664.987 137.331.848
157.772.133 - tanpa migas
89.100.922 98.907.507
112.449.335
2 PDRB atas dasar harga konstan
- dengan migas 58.065.455
60.452.944 63.735.999
- tanpa migas 44.763.105
47.029.273 50.294.815
B. Muara Enim
1 PDRB atas dasar harga berlaku
- dengan migas 17.927.942
17.923.618 19.958.937
- tanpa migas 9.696.596
10.932.952 12.246.044
2 PDRB atas dasar harga konstan
- dengan migas 7.714.277
8.079.324 8.510.649
- tanpa migas 4.804.098
5.105.150 5.478.644
Sumber: Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 Keterangan:
r Angka revisi
Angka sementara Angka sangat sementara
Dari data PDRB per kapita dapat dipahami bahwa nilai PDRB Kabupaten Muara Enim secara keseluruhan harga konstan mengalami peningkatan. Pencapaian ini
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat seperti tergambar pada data PDRB per kapita berdasarkan harga berlaku yang juga menunjukkan peningkatan. Meski Pemerintah
Kabupaten Muara Enim telah berhasil mencatatkan prestasi positif, hal tersebut sebaiknya tidak lantas membuat pemerintah berpuas diri karena apabila dibandingkan dengan PDRB
per kapita Provinsi Sumatera Selatan, laju pertumbuhan PDRB per kapita Kabupaten Muara Enim masih lebih kecil.