Dinas Kesehatan 81e9bb93bb10c70ac0ee7acd62218fb9 rkpd 2014

¬­¬ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-82 Tabel 4.3 Indikator Makro Pembangunan Daerah Bidang Kesehatan Tahun 2009 – 2012 No Indikator Makro Kesehatan Tahun 2009 2010 2011 2012 1. Angka Harapan Hidup Tahun 67.47 67.66 67.85 - 2. Jumlah Kematian Bayi per kelahiran hidup 23 15.299 8715.731 9 diantaranya kematian bayi 29 hari- 1thn 9315.750 6916.727 3. Jumlah Kematian Ibu per kelahiran hidup 13 15.294 2015.731 1115.750 1916.727 4. Prevalensi status gizi anak balita BBU - Gizi Lebih 1.66 2.4 1.59 2.69 - Gizi Normal 89.07 87.7 90.64 90.96 - Gizi Kurang 8.12 8.7 7.03 5.69 - Gizi Sangat Kurang 1.14 1.2 0.75 0.65 5. Keluarga yang telah memanfaatkan air bersih 69.6 71.27 71.77 72 6. Jamban Keluarga 78.09 79.75 79.84 80 7. Pembuangan air limbah 73.12 74.15 74.50 73 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012 Angka harapan hidup tahun 2012 masih diolah oleh BPSTahun 2012, mortalitas bayi terlapor 69 kasus kematian. Jumlah ini meliputi 66 kasus kematian neonatal 0-28 hari dan 3 kasus kematian post neonatal 29 hari - 1 tahun. Penyebab kematian dari faktor eksternal secara umum disebabkan antara lain: Anemia Gizi kronis pada ibu hamil yang bermula dari asupan gizi pada masa anak dan remaja yang kurang maksimal; dan Keterlambatan keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke Rumah Sakit. Jumlah kematian bayi yang tercantum pada Tabel 4.3 merupakan kontribusi lebih dari 70 pada usia neonatal. Kematian bayi pada usia tersebut adalah karena prematuritas murni berat bayi lahir rendah = BBLR. Kondisi ini mengakibatkan bayi menjadi sangat rentan terhadap penyakit dan infeksi. Sedangkan kematian bayi pada usia post-neonatal sebagian besar disebabkan penyakit karena faktor dari lingkungan luar yang tidak sehat seperti diare. Jika dikonversi ke dalam bentuk angka indeks, jumlah kematian bayi yang dilaporkan di kabupaten Muara Enim tahun 2012 adalah 4,13 per 1.000 ®¯® PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-83 kelahiran hidup. Angka ini masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan angka kematian bayi secara nasional 30 per 1.000 kelahiran hidup. Adanya perbaikan persepsi pada sistem pencatatan dan pelaporan serta penelusuran kasus audit kematian bayi menyebabkan data kematian bayi yang dilaporkan semakin akurat. Kematian ibu maternal di kabupaten Muara Enim pada tahun 2012 berjumlah 19 orang dari 16.727 kelahiran hidup. Kematian maternal tersebut umumnya disebabkan oleh perdarahan 31.57 disamping penyebab lain seperti : hipertensi, partus lama dan infeksi. Faktor eksternal yang menjadi penyebab kematian ibu umumnya diakibatkan keterlambatan keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Jumlah kematian ibu tahun 2012 menunjukkan tren meningkat dibanding tahun lalu. Jumlah kematian ibu tahun 2012 dalam konversi angka kematian ibu AKI adalah 113,59 per 100.000 kelahiran hidup. Adanya perbaikan dalam sistem pencatatan dan pelaporan, faktor migrasi penduduk serta fluktuasi kelahiran hidup menjadi faktor penyebab perubahan pencapaian AKI. Namun peningkatan dan penurunan kasus kematian ibu tersebut tidak melebihi target penurunan AKI nasional pada tahun 2012 yaitu 180 per 100.000 kelahiran hidup. Persentase Keluarga yang memanfaatkan akses air bersih pada tahun 2012 meningkat 0,23 dari tahun 2011. Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi pada pengguna jamban Keluarga, peningkatan terus terjadi sejak tahun 2009. Sementara itu, sarana pembuangan Air limbah mengalami penurunan 1,50 pada tahun 2012. Penurunan ini terjadi karena peningkatan jumlah penduduk dengan peningkatan jumlah keluarga yang menjadi parameter tidak dalam proporsi yang sama tiap tahunnya. 4 Prestasi – prestasi yang di peroleh Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim di bidang pelayanan kesehatan dan kinerja Sumber Daya Kesehatan tahun 2012 adalah sebagai berikut : - WasorPengelola kabupaten terbaik III tingkat Nasional kategori Pencegahan Kecacatan Tingkat 2 Kusta atas nama Nova Erianti yang diadakan Kemenkes RI bekerja sama dengan Organisasi Penanggulangan Kusta Pemerintah Kerajaan Belanda NLR °±° PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-84 - Bidan Teladan I tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Eva Norita desa Air Asam Puskesmas Beringin - Paramedis Teladan II tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Marlina perawat pada Puskesmas Air Itam - Juru Imunisasi Teladan II tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Eva Susanti jurim pada Puskesmas Beringin - Juara III Lomba Balita Sehat Tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori usia 24-59 bulan atas nama Lusita Aprilia Hasan perwakilan dari Puskesmas Muara Enim - Juara I Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori Sekolah Menengah Atas jatuh pada SMA Bukit Asam Kecamatan Lawang Kidul - Juara III Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori Sekolah Menengah Pertama jatuh pada SMP Negeri 2 Kecamatan Lawang Kidul Hasil pengamatan terhadap penyakit di kabupaten Muara Enim tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini : Tabel 4.4 10 Kasus Penyakit Terbanyak di Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 NO Nama Jenis Penyakit Jumlah kunjungan Persentase 1 Saluran Pernapasan Bagian Atas ISPA 58.271 37,51 2 Diare Termasuk tersangka colera 18.472 11,89 3 Penyakit Tulang Belulang, Radang sendi termasuk reumatik 18.088 11,64 4 Tekanan Darah Tinggi 16.626 10,70 5 Penyakit Kulit dan Jaringan Sub Kutan 15.531 9,999 6 Penyakit Rongga Mulut 9.690 6,24 7 Penyakit Lain pada Saluran Pernapasan Bawah 9.028 5,81 8 Kecelakaan dan Ruda Paksa 7.220 4,65 9 Typoid 4.784 3,08 10 Penyakit Mata dan Adneksa 4.780 3,07 11 Penyakit Lainya 9.470 6,10 Jumlah 155.332 100 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012 angka sementara ²³² PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-85 5 Capaian kinerja keuangan yang dibawah 85 sebagai berikut : • Penyediaan Jasa Surat Menyurat dengan dana Rp. 2.500.000,- teralisasi Rp. 1.899.420,- 75,98 . Hal ini disebabkan pengiriman surat menyurat tahun 2012 lebih terfokus pada laporan keuangan untuk pengusulan gaji dokter dan gaji PTT. Sementara itu, pengiriman laporan ke tingkatan administrasi yang lebih tinggi sudah mulai memanfaatkan jaringan internet. • Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik. Dengan dana Rp.1.150.080.000,- terealisasi Rp. 827.898.887,-71,99.hal ini direalisasikan disesuaikan dengan pemakaian dan sebagai upaya penghematan. • Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.dengan dana Rp.443.424.000,- terealisasi Rp.368.475.300,-83,10. Hal ini disebabkan karena penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan dan selektif dalam melaksanakan perjalanan dinas. • Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dengan dana Rp. 249.850.000,- terealisasi sebesar Rp. 176.177.500,- 70,51. Hal ini disebabkan karena penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan dan selektif dalam melaksanakan perjalanan dinas. • Penyediaan Jasa Administrasi Lelang dengan dana Rp. 15.000.000,- terrealisasi sebesar Rp. 5.531.500,- 36,88. Hal ini disebabkan karena penggunaan anggaran pada belanja habis pakai memanfaatkan anggaran rutin dinas. • Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Kegiatan penyusunan RKA dan DPA SKPD dengan dana Rp.80.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 60.343.500,- 75,43. Hal ini disebabkan efisiensi anggaran. • Program upaya kesehatan masyarakat 1. Penilaian Penampilan Kinerja Petugas Puskesmas dengan dana Rp. 143.326.000,-realisasi sebesar Rp.120.798.500,-84,28, hal ini dikarenakan anggaran untuk perjalanan dinas dalam daerah transport peserta tidak terealisasi sesuai dengan target karena ada beberapa puskesmas yang tidak mengirimkan utusan untuk mengikuti seleksi petugas teladan. ´µ´ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-86 2. Lomba Desa Siaga dengan dana Rp.65.000.000,- terealisasi sebesar Rp.54.632.500,-84,05. Hal ini disebabkan Efisiensi anggaran perjalanan dinas. 3. Operasional Tim Koordinasi dan Tim Pengelola dana Bantuan Operasional Kesehatan BOK dengan dana Rp.43.000.000,-. terealisasi sebesar Rp. 29.190.000,- 67,88, semula honorarium pengelola dianggarkan melaui APBD Kab.Muara Enim. Dalam pelaksanaannya honorarium tim ini dibayarkan melalui APBD provinsi, sedangkan yang dana APBD Kabupaten Muara Enim tidak direalisasikan. 4. Pelayanan P3K dengan dana Rp.82.835.000,- terealisasi sebesar Rp. 66.065.000,- 79,75. Hal ini disebabkan kegiatan ini bersifat insidentiil sehingga realisasi sesuai dengan kebutuhan. • Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Kegiatan Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan dengan dana Rp.98.415.000,- terealisasi sebesar Rp. 79.765.000,- 81,05. Hal ini dikarenakan efisiensi anggaran perjalanan dinas. • Program Pengembangan Lingkungan Sehat Kegiatan Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Bagi Masyarakat sebesar Rp. 263.054.500,- terealisasi sebesar Rp.223.212.000,-84,85. kegiatan dalam Program pengembangan lingkungan sehat merupakan program pendamping Kegiatan PAMSIMAS, dikarenakan beberapa tahapan kegiatan program pendamping terangkum dalam kegiatan yang bersumber dari dana PAMSIMAS. sehingga terjadi efisiensi anggaran. • Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Kegiatan peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah PE KLB dengan dana Rp. 63.001.400,- terealisasi sebesar Rp. 53.052.400,- 84,21. Hal ini disebabkan kegiatan PE KLB bersifat insidentiil, sehingga penyerapan dana disesuaikan dengan kebutuhan. Disamping itu Kasus luar biasa yang terjadi selama tahun 2012 tidak sebanyak tahun sebelumnya. • Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Kegiatan Penanggulangan Infeksi Saluran Pernafasan Atas ISPA dengan dana sebesar Rp. 10.156.000,- terealisasi sebesar Rp. 7.886.000,- 77,65. Hal ini adanya bantuan dana dari pemerintah provinsi Sumatera Selatan terhadap penemuan penderita ISPA ke desa sasaran sehingga dana APBD Kabupaten Muara Enim tidak direalisasikan. ¶·¶ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-87 • Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas Puskesmas Pembantu dan Jaringannya. Pengadaan Puskesmas Keliling pusling dengan dana Rp.850.595.000,- terealisasi sebesar Rp. 702.249.500,- 82,56. Hal ini terjadi karena adanya penyederhanaan spesifikasi pusling akibat spesifikasi yang telah dirancang pada tahun sebelumnya tidak tersedia out of stock di pasar pada tahun anggaran berjalan.

b. RSUD Dr. H.Mohamad Rabain Muara Enim

1 Pendapatan RSUD Dr. H. Mohamad Rabain yang masuk dalam Pos Pendapatan Lain-Lain Yang Sah ditargetkan sebesar Rp.20.311.600.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 22.137.990.650,95 atau 108,99. 2 Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.19.851.264.739,19,- terealisasi sebesar Rp.18.742.459.292,-atau 94.41, diarahkan untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan beban kerja, Kelangkaan Profesi dan Petimbangan Objektif Lainnya uang makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan. 3 Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.92.594.875.284,- terealisasi Rp.90.384.933.612,90 atau 97.61 , yang diarahkan untuk membiayai 12 program dan 36 kegiatan diantaranya yaitu; • Program pelayanan administrasi perkantoran dengan alokasi dana sebesar Rp.4.950.755.000,- terealisasi sebesar Rp. 4.150.872.371,- atau 83,84. Program ini diarahkan untuk membiayai kegiatan antara lain penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi sumberdaya air dan listrik, penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor dan rapat-rapat koordinasi dalam dan luar daerah. • Program peningkatan peningkatan sarana prasarana aparatur dengan alokasi dana sebesar Rp.11.655.893.210,- terealisasi sebesar Rp.11.281.920.500,- atau 96,79. Program ini diarahkan untuk pengadaan perlengkapan gedung kantor. • Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan alokasi dana sebesar Rp.905.300.000,- teralisasi sebesar Rp.538.657.000,- atau 59,50. Program ini diarahkan untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan formal serta penilaian angka kredit jabatan fungsional. • Program obat dan perbekalan kesehatan dengan alokasi dana sebesar Rp.3.114.400.000,- terealisasi sebesar Rp.2.942.472.500,- atau 94,48 diarahkan untuk pengadaan obat dan perbekalan kesehatan. ¸¹¸ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-88 • Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit dengan dana sebesar Rp.48.096.014.074,- terealisasi sebesar Rp.44.808.105.850,- atau 93,16. Program ini antara lain diarahkan untuk pengadaan alat-alat rumah sakit, pengadaan obat-obat rumah sakit bahan-bahan obat habis pakai, pengadaan meubiler rumah sakit, pengadaaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit, dll. • Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dengan alokasi dana sebesar Rp.300.000.000,- terealisasi sebesar Rp.219.780.000,- atau 73,26. Kegiatan ini diarahkan untuk kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan untuk masyarakat yang menggunkan Jamkesmas, Jampersal dan Jamsoskes. • Program peningkatan mutu pelayanan BLUD dengan alokasi dana Rp. 20.311.600.000,- teralisasi Rp. 23.995.520.141,90 atau 118,14. Kegiatan ini diarahkan untuk pelayanan rumah sakit dan pendukung pelayanan rumah sakit honorarium dan jasa. 4 Kinerja pelayanan RSUD Dr. H. Mohamad Rabain dapat kami jelaskan sebagai berikut: • Pelayanan di RSUD dr. H. Mohamad Rabain dari tahun 2008 sd 2012 menunjukan peningkatan. Peningkatan tersebut dalam memenuhi cakupan pelayanannya kepada masyarakat. Dilihat dari tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan semakin meningkat khususnya tingkat pemanfaatan tempat tidur BOR sebesar 89,45 standar 60-80, rata-rata waktu rawat inap 4,15 hari, dan kematian pasien yang dirawat inap lebih dari 48 jam hanya 2,19 standar 4,5. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.5 Penilaian Tingkat Pemanfaatan, Mutu dan Efisiensi Pelayanan di RSUD Dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2008 – 2012 VARIABEL 2008 2009 2010 2011 2012 Hari Perawatan 38.829 39.063 41.709 51.166 52.565 S tan d ar Pasien Keluar Hidup+Mati 9.069 9.793 10.152 12.161 13.818 Pasien Mati 236 245 138 326 303 Pasien Mati 48 Jam 70 86 81 101 219 Tempat Tidur 135 135 135 161 161 Jumlah Hari 366 365 365 365 366 Bed of Ratio BOR 78,8 79,3 84,6 87,1 89,45 60-80 Average Length of Stay AvLOS 4,28 3,99 4,11 4,21 4,15 3-6 hr Bed Turn Over BTO 67,2 72,5 75,2 75,5 85,83 40-50 kali Turn Over Interval TOI 1,15 1,04 0,75 0,62 0,45 1-3 hari Gross Death Rate GDR 2,6 2,5 1,4 2,7 2,19 4,5 Net Death Rate NDR 0,8 0,9 0,8 0,8 1,59 2,5 Sumber : RSUD H. Mohamad Rabain Tahun 2012 º»º PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-89 Kunjungan pelayanan rawat inap pada tahun 2012 sebanyak 13.818 kunjungan, meningkat 13,6 dibandingkan pada tahun 2011 12.161 kunjungan. Pengunjung rawat inap yang terbesarnya adalah peserta Maskin JamkesmasJamsoskes 53,51, pasien umum 20,9, ASKES 17,13,7, dan peserta Asuransi atau kerjasama pihak ke-3 9,17. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.6 Kunjungan Pasien Rawat Inap Menurut Segmen Pasar di RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2008 – 2012 Segmen Pasar Tahun Rata²Th 2008 2009 2010 2011 2012 ASKES 1.375 1.501 2.003 2.489 1.878 1.849 Umum 3.517 681 1.566 2.003 3.075 2.168 MaskinJamkesmasJamsoskes 3.455 5.447 5.466 6.281 8.216 5.773 Asuransi Lain 764 1.036 1.117 1.388 649 990 Total 9.069 9.793 10.152 12.161 13.818 10.788 Sumber : RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2012 RSUD dr. H. Mohamad Rabain tidak hanya melayani masyarakat kabupaten Muara Enim, akan tetapi warga masyarakat yang diluar kabupaten Muara Enim juga dilayani. Kunjungan pasien rawat inap pasien berdasarkan domisili pasien dari tahun 2009 sampai dengan 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7 Kunjungan Rawat Inap Berdasarkan Wilayah di RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2009 – 2012 Sumber : RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2012 Kunjungan pelayanan rawat jalan dari tahun 2009 sampai dengan 2012 berdasarkan segmen pasar dapat dilihat pada tabel dibawah ini. No Wilayah Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 ∑ ∑ ∑ ∑ 1 Kab. Muara Enim 6.652 67,9 6.854 67,5 7.503 61,7 8.883 64,28 2 Luar Kab Muara Enim 3.141 32,1 3.298 32,5 4.658 38,3 4.935 35,71 - Lubuklinggau 69 0,7 54 0,5 197 1,6 237 1,71 - Pagaralam 792 8,1 893 8,8 665 5,5 380 2,75 - Lahat 2.195 22,4 2.311 22,8 3.369 27,7 3.908 28,28 - Musirawas 64 0,65 31 0,3 335 2,8 308 2,22 - Lain-lain 21 0,21 9 0,1 92 0,8 102 0,37 Jumlah 9.793 10.152 12.161 13.818 ¼½¼ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-90 Tabel 4.8 Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Segmen Pasar di RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2010 - 2012 Sumber : RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2012 5 Kegiatan capaian kinerja yang dibawah 85 pada tahun anggaran 2012, yaitu: • Penyedian jasa komunikasi sumberdaya air dan listrik dari alokasi anggaran Rp. 1.164.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 971.907.971,- atau terealisasi sebesar 83,84 hal ini disebabkan semula direncanakan untuk pembayaran rekening telepon, air dan listrik gedung tahap I dan tahap II Gedung VVIP, akan tetapi sampai akhir tahun anggaran gedung tahap II belum dioperasionalkan seutuhnya sehingga anggaran yang diperuntukan untuk pembayaran listrik, Air Bersih dan Telepon tidak terserap secara maksimal sesuai rencana. • Penyediaan jasa kebersihan kantor dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.303.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 864.572.000,- atau terealisasi sebesar 66,31 hal ini disebabkan semula anggaran ini untuk memenuhi kebutuhan operasional gedung tahap I dan tahap II Gedung VVIP, akan tetapi sampai akhir tahun 2012 gedung tahap II VVIP belum dioperasionalkan seutuhnya sehingga anggaran yang diperuntukkan pengadaan alat dan bahan pembersih, gajiupah tenaga cleaning service tidak sepenuhnya terserap. • Penyediaan makanan dan minuman dengan alokasi anggaran sebesar Rp.143.070.000,- terealisasi sebesar Rp. 118.181.300,- atau terealisasi sebesar 82,60 hal ini disebabkan yang semula kegiatan makan dan minum rapat ini antara lain direncanakan untuk kegiatan pembinaan kegiatan Akreditasi oleh tim dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit Kementrian Kesehatan. Namun tim dimaksud tidak bisa hadir dan ditunda pada tahun 2013, sehingga dana yang telah disediakan hanya dipergunakan sesuai kebutuhan. SEGMEN PASAR TAHUN Rata2Th 2008 2009 2010 2011 2012 ASKES 9.136 11.131 15.656 17.251 16.056 13.846 Umum 6.748 9.382 11.731 13.420 13.597 10.976 Maskin JamkesmasJamsoskes 5.925 7.177 15.413 16.162 18.618 12.659 Asuransi Lain 2.400 3.680 5.517 6.164 8.102 5.173 Total 24.209 31.370 48.317 52.997 56.373 42.653 ¾¿¾ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-91 • Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan formal dengan dana sebesar Rp. 844.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 486.232.000,- atau 57,58. Hal ini disebabkan tidak terealisirnya magang tenaga ICU karena telah terpenuhinya kuota peserta magang di 5 lima rumah sakit yang telah terakreditasi sebagai penyelenggara magang, dan selanjutnya telah dijadwalkan untuk magang pada bulan April 2013 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Selain itu pada belanja kursus-kursus singkat dan belanja bimbingan teknis yang semula direncanakan untuk 175 orang hanya terealisasi 140 orang dikarenakan pengiriman aparat untuk mengikuti bimtek dan kursus-kursus dilakukan secara selektif dan berdasarkan undangan dari instansi penyelenggara yang terakreditasi dan berkualitas. • Kegiatan tambahan makanan dan vitamin dengan alokasi anggaran Rp. 1.476.872.500,- terealisasi sebesar Rp. 1.060.197.850,- atau sebesar 71,79. Kegiatan ini diperuntukan pemberian tambahan makanan dan vitamin bagi pasien rawat inap dengan target sebanyak 49.406 hari rawat inap pasien, namun pada tahun 2012 jumlah hari rawat inap pasien hanya 47.829 hari rawat inap, meskipun jumlah pasien rawat inap mengalami peningkatan. • Kegiatan Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit dengan dana sebesar Rp. 95.875.000,- tidak bisa dilaksanakan karena kegiatan ini terkait dengan kegiatan akreditasi rumah sakit oleh tim komisi akreditasi rumah sakit kementrian kesehatan RI yang batal dilaksanakan, sehingga belanja publikasi yang telah dianggarkan tidak bisa direalisasikan mengingat bahan-bahan KIE tidak tersedia. • Kegiatan Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan dari alokasi anggaran Rp. 223.909.000,- terrealisasi sebesar 0. Kegiatan ini diarahkan untuk peningkatan rumah sakit menjadi terakreditasi internasional dengan pemberian pembekalan oleh Tim Akreditasi Rumah Sakit Kementerian Kesehatan, tetapi tim tersebut sampai akhir tahun 2012 tidak bisa datang dan telah direncanakan akan datang pada Bulan Mei 2013.