Dinas Kesehatan 81e9bb93bb10c70ac0ee7acd62218fb9 rkpd 2014
¬¬
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-82
Tabel 4.3 Indikator Makro Pembangunan Daerah
Bidang Kesehatan Tahun 2009 – 2012 No
Indikator Makro Kesehatan
Tahun 2009
2010 2011
2012
1. Angka Harapan Hidup Tahun
67.47 67.66
67.85 -
2. Jumlah Kematian Bayi per kelahiran
hidup 23
15.299 8715.731 9
diantaranya kematian bayi
29 hari- 1thn
9315.750 6916.727
3. Jumlah Kematian Ibu per kelahiran
hidup 13
15.294 2015.731
1115.750 1916.727
4. Prevalensi status gizi anak balita
BBU - Gizi Lebih
1.66 2.4
1.59 2.69
- Gizi Normal 89.07
87.7 90.64
90.96 - Gizi Kurang
8.12 8.7
7.03 5.69
- Gizi Sangat Kurang 1.14
1.2 0.75
0.65 5.
Keluarga yang telah memanfaatkan air bersih
69.6 71.27
71.77 72
6. Jamban Keluarga
78.09 79.75
79.84 80
7. Pembuangan air limbah
73.12 74.15
74.50 73
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012
Angka harapan hidup tahun 2012 masih diolah oleh BPSTahun 2012, mortalitas bayi terlapor 69 kasus kematian. Jumlah ini meliputi 66 kasus
kematian neonatal 0-28 hari dan 3 kasus kematian post neonatal 29 hari - 1 tahun. Penyebab kematian dari faktor eksternal secara umum disebabkan
antara lain: Anemia Gizi kronis pada ibu hamil yang bermula dari asupan gizi pada masa anak dan remaja yang kurang maksimal; dan Keterlambatan
keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke Rumah Sakit. Jumlah kematian bayi yang tercantum pada Tabel 4.3 merupakan kontribusi
lebih dari 70 pada usia neonatal. Kematian bayi pada usia tersebut adalah karena prematuritas murni berat bayi lahir rendah = BBLR. Kondisi ini
mengakibatkan bayi menjadi sangat rentan terhadap penyakit dan infeksi. Sedangkan kematian bayi pada usia post-neonatal sebagian besar
disebabkan penyakit karena faktor dari lingkungan luar yang tidak sehat seperti diare.
Jika dikonversi ke dalam bentuk angka indeks, jumlah kematian bayi yang dilaporkan di kabupaten Muara Enim tahun 2012 adalah 4,13 per 1.000
®¯®
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-83
kelahiran hidup. Angka ini masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan angka kematian bayi secara nasional 30 per 1.000 kelahiran hidup. Adanya
perbaikan persepsi pada sistem pencatatan dan pelaporan serta penelusuran kasus audit kematian bayi menyebabkan data kematian bayi yang
dilaporkan semakin akurat. Kematian ibu maternal di kabupaten Muara Enim pada tahun 2012 berjumlah
19 orang dari 16.727 kelahiran hidup. Kematian maternal tersebut umumnya disebabkan oleh perdarahan 31.57 disamping penyebab lain seperti :
hipertensi, partus lama dan infeksi. Faktor eksternal yang menjadi penyebab kematian ibu umumnya diakibatkan keterlambatan keluarga mengambil
keputusan untuk merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Jumlah kematian ibu tahun 2012 menunjukkan tren meningkat dibanding tahun lalu.
Jumlah kematian ibu tahun 2012 dalam konversi angka kematian ibu AKI adalah 113,59 per 100.000 kelahiran hidup. Adanya perbaikan dalam sistem
pencatatan dan pelaporan, faktor migrasi penduduk serta fluktuasi kelahiran hidup menjadi faktor penyebab perubahan pencapaian AKI. Namun
peningkatan dan penurunan kasus kematian ibu tersebut tidak melebihi target penurunan AKI nasional pada tahun 2012 yaitu 180 per 100.000 kelahiran
hidup. Persentase Keluarga yang memanfaatkan akses air bersih pada tahun 2012
meningkat 0,23 dari tahun 2011. Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi pada pengguna jamban Keluarga, peningkatan terus terjadi sejak tahun 2009.
Sementara itu, sarana pembuangan Air limbah mengalami penurunan 1,50 pada tahun 2012. Penurunan ini terjadi karena peningkatan jumlah penduduk
dengan peningkatan jumlah keluarga yang menjadi parameter tidak dalam proporsi yang sama tiap tahunnya.
4 Prestasi – prestasi yang di peroleh Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
di bidang pelayanan kesehatan dan kinerja Sumber Daya Kesehatan tahun 2012 adalah sebagai berikut :
- WasorPengelola kabupaten terbaik III tingkat Nasional kategori
Pencegahan Kecacatan Tingkat 2 Kusta atas nama Nova Erianti yang diadakan Kemenkes RI bekerja sama dengan Organisasi Penanggulangan
Kusta Pemerintah Kerajaan Belanda NLR
°±°
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-84
- Bidan Teladan I tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Eva Norita
desa Air Asam Puskesmas Beringin -
Paramedis Teladan II tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Marlina perawat pada Puskesmas Air Itam
- Juru Imunisasi Teladan II tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Eva
Susanti jurim pada Puskesmas Beringin -
Juara III Lomba Balita Sehat Tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori usia 24-59 bulan atas nama Lusita Aprilia Hasan perwakilan dari
Puskesmas Muara Enim -
Juara I Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori Sekolah Menengah Atas jatuh pada SMA Bukit Asam Kecamatan Lawang
Kidul -
Juara III Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori Sekolah Menengah Pertama jatuh pada SMP Negeri 2 Kecamatan Lawang
Kidul Hasil pengamatan terhadap penyakit di kabupaten Muara Enim tahun 2012
dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 10 Kasus Penyakit Terbanyak di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2012 NO
Nama Jenis Penyakit Jumlah
kunjungan Persentase
1 Saluran Pernapasan Bagian Atas ISPA
58.271 37,51
2 Diare Termasuk tersangka colera
18.472 11,89
3 Penyakit Tulang Belulang, Radang sendi termasuk
reumatik 18.088
11,64 4
Tekanan Darah Tinggi 16.626
10,70 5
Penyakit Kulit dan Jaringan Sub Kutan 15.531
9,999 6
Penyakit Rongga Mulut 9.690
6,24 7
Penyakit Lain pada Saluran Pernapasan Bawah 9.028
5,81 8
Kecelakaan dan Ruda Paksa 7.220
4,65 9
Typoid 4.784
3,08 10
Penyakit Mata dan Adneksa 4.780
3,07 11
Penyakit Lainya 9.470
6,10
Jumlah 155.332
100 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012
angka sementara
²³²
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-85
5 Capaian kinerja keuangan yang dibawah 85 sebagai berikut :
• Penyediaan Jasa Surat Menyurat dengan dana Rp. 2.500.000,- teralisasi
Rp. 1.899.420,- 75,98 . Hal ini disebabkan pengiriman surat menyurat tahun 2012 lebih terfokus pada laporan keuangan untuk pengusulan gaji
dokter dan gaji PTT. Sementara itu, pengiriman laporan ke tingkatan administrasi yang lebih tinggi sudah mulai memanfaatkan jaringan internet.
• Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik. Dengan dana
Rp.1.150.080.000,- terealisasi
Rp. 827.898.887,-71,99.hal
ini direalisasikan disesuaikan dengan pemakaian dan sebagai upaya
penghematan. •
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.dengan dana Rp.443.424.000,- terealisasi Rp.368.475.300,-83,10. Hal ini disebabkan
karena penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan dan selektif dalam melaksanakan perjalanan dinas.
• Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dengan dana Rp.
249.850.000,- terealisasi sebesar Rp. 176.177.500,- 70,51. Hal ini disebabkan karena penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
dan selektif dalam melaksanakan perjalanan dinas. •
Penyediaan Jasa Administrasi Lelang dengan dana Rp. 15.000.000,- terrealisasi sebesar Rp. 5.531.500,- 36,88. Hal ini disebabkan karena
penggunaan anggaran pada belanja habis pakai memanfaatkan anggaran rutin dinas.
•
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Kegiatan penyusunan RKA dan DPA SKPD dengan dana Rp.80.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 60.343.500,- 75,43. Hal ini disebabkan
efisiensi anggaran. •
Program upaya kesehatan masyarakat
1. Penilaian Penampilan Kinerja Petugas Puskesmas dengan dana Rp.
143.326.000,-realisasi sebesar Rp.120.798.500,-84,28, hal ini dikarenakan anggaran untuk perjalanan dinas dalam daerah transport
peserta tidak terealisasi sesuai dengan target karena ada beberapa puskesmas yang tidak mengirimkan utusan untuk mengikuti seleksi
petugas teladan.
´µ´
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-86
2. Lomba Desa Siaga dengan dana Rp.65.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.54.632.500,-84,05. Hal ini disebabkan Efisiensi anggaran perjalanan dinas.
3. Operasional Tim Koordinasi dan Tim Pengelola dana Bantuan
Operasional Kesehatan BOK dengan dana Rp.43.000.000,-. terealisasi sebesar Rp. 29.190.000,- 67,88, semula honorarium
pengelola dianggarkan melaui APBD Kab.Muara Enim. Dalam pelaksanaannya honorarium tim ini dibayarkan melalui APBD provinsi,
sedangkan yang dana APBD Kabupaten Muara Enim tidak direalisasikan.
4. Pelayanan P3K dengan dana Rp.82.835.000,- terealisasi sebesar Rp.
66.065.000,- 79,75. Hal ini disebabkan kegiatan ini bersifat insidentiil sehingga realisasi sesuai dengan kebutuhan.
•
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Kegiatan Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan dengan dana Rp.98.415.000,- terealisasi sebesar Rp. 79.765.000,- 81,05. Hal
ini dikarenakan efisiensi anggaran perjalanan dinas. •
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Kegiatan Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Bagi Masyarakat sebesar Rp. 263.054.500,- terealisasi sebesar Rp.223.212.000,-84,85. kegiatan
dalam Program pengembangan lingkungan sehat merupakan program pendamping Kegiatan PAMSIMAS, dikarenakan beberapa tahapan
kegiatan program pendamping terangkum dalam kegiatan yang bersumber dari dana PAMSIMAS. sehingga terjadi efisiensi anggaran.
•
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Kegiatan peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah PE KLB dengan dana Rp. 63.001.400,- terealisasi sebesar Rp.
53.052.400,- 84,21. Hal ini disebabkan kegiatan PE KLB bersifat insidentiil, sehingga penyerapan dana disesuaikan dengan kebutuhan.
Disamping itu Kasus luar biasa yang terjadi selama tahun 2012 tidak sebanyak tahun sebelumnya.
•
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kegiatan Penanggulangan Infeksi Saluran Pernafasan Atas ISPA dengan dana sebesar Rp. 10.156.000,- terealisasi sebesar Rp. 7.886.000,-
77,65. Hal ini adanya bantuan dana dari pemerintah provinsi Sumatera Selatan terhadap penemuan penderita ISPA ke desa sasaran sehingga
dana APBD Kabupaten Muara Enim tidak direalisasikan.
¶·¶
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-87
•
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas Puskesmas Pembantu dan Jaringannya.
Pengadaan Puskesmas Keliling pusling dengan dana Rp.850.595.000,- terealisasi sebesar Rp. 702.249.500,- 82,56. Hal ini terjadi karena
adanya penyederhanaan spesifikasi pusling akibat spesifikasi yang telah dirancang pada tahun sebelumnya tidak tersedia out of stock di pasar
pada tahun anggaran berjalan.