Karakteristik lokasi dan wilayah

PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II - Pembangunan pertanian tanaman pangan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi. Pembangunan dibidang ini diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani khususnya maupun masyarakat pada umumnya. Hal ini diupayakan melalui peningkatan produksi pangan baik kuantitas maupun kualitasnya. Lahan pertanian di kabupaten Muara Enim, menghasilkan beberapa komoditas pertanian tanaman pangan seperti: padi sawah, padi ladang, palawija, hortikultura, dan lain sebagainya. Secara umum luas panen dan produksi padi pada tahun 2012 di Kabupaten Muara Enim mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, untuk luas panen dibanding tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 7,67 persen sedangkan untuk produksinya mengalami peningkatan sebesar 5,26 persen. Apabila dilihat berdasarkan dimana tempat padi tersebut ditanam maka hasilnya bervariasi, seperti luas panen padi sawah di Kabupaten Muara Enim pada tahun 2012 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 12,41 persen dibanding tahun 2011, yaitu dari 13.257 Ha pada tahun 2011 turun menjadi 11.612 Ha pada tahun 2012. Begitu juga dengan hasil produksi padi sawah, turun sebesar 16,96 persen dibanding tahun 2011, yaitu dari 82.245 ton pada tahun 2011 menjadi 68.298 ton pada tahun 2012. Penurunan produksi ini disebabkan selain perubahan fungsi lahan juga banyak dipengaruhi oleh faktor perubahan musim yang tidak menentu. Sebaliknya untuk padi ladang baik luas panen maupun produksinya justru mengalami peningkatan, dari dari 14.395 Ha menjadi 17.957 Ha atau naik sebesar 24,74. Sedangkan produksinya dari 51.398 ton menjadi 62.394 ton atau naik sekitar 21,39 persen. Sementara itu, dari hasil produksi tanaman palawija terlihat bahwa terjadi penurunan produksi hampir seluruh tanaman palawija, kecuali kacang tanah, dikarenakan adanya penurunan luas panen. Pada komoditas hortikultura, produksi buah-buahan pada tahun 2012 sebagian besar setiap jenis komoditi mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, namun yang paling berpotensi adalah buah nanas, pisang, rambutan dan durian. Sementara untuk produksi sayur-sayuran sebagian besar komoditas mengalami penurunan pada tahun 2012, seperti kentang, tomat, bawang daun, buncis, kangkung, bayam, kacang panjang, terung dan cabai. PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II - Komoditas perkebunan yang menjadi produk unggulan di kabupaten Muara Enim adalah komoditi karet, sawit dan kopi. Pada tahun 2012 ketiga komoditas tersebut mengalami peningkatan produksi dibanding tahun sebelumnya, selain itu jumlah keluarga petani ketiga komoditas tersebut mencapai 216.535 kepala keluarga. Produksi perikanan pada tahun 2012 di Muara Enim berjumlah 8.254 ton yang berasal dari perairan budi daya sebesar 4.164,9 ton dan perairan umum sebesar 4.089,37 ton. Selama periode tahun 2009-2012 produksi ikan di Kabupaten Muara Enim selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Seiring dengan meningkatnya produksi ikan di Kabupaten Muara Enim, komsumsi ikan perkapita Kabupaten Muara Enim pada periode 2009 sampai 2012 juga selalu mengalami peningkatan. Peningkatan daya serap konsumsi ikan sangat terbuka lebar karena harganya lebih murah daripada komoditas daging sehingga perkembangan produksinya mempunyai potensi yang besar untuk meningkat di masa yang akan datang.

a. Wilayah Rawan Bencana

Kawasan rawan bencana merupakan kawasan yang diindikasikan sering terjadi bencana banjir, longsor, gunung api, gempa, tsunami, badai, kebakaran hutan dan puting beliung yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara menyeluruh. a. Kawasan Rawan Erosi Kawasan yang merupakan kawasan rawan bencana erosi tersebar di Kecamatan Rambang dengan luas lebih kurang 12.210 ha dan Kecamatan Rambang Dangku dengan luas lebih kurang 14.268 ha. Kawasan ini merupakan kawasan yang vegetasi hutannya sudah jarang dan perlu dilakukan penghijauan kembali reboisasi, mengingat kecamatan ini sebagian besar termasuk dalam wilayah dataran tinggi 100 – 500 m diatas permukaan laut. b. Kawasan rawan banjir Kawasan rawan banjir ditetapkan dengan kriteria kawasan yang diidentifikasikan sering danatau berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir. Kawasan yang paling rawan bencana banjir di Kabupaten Muara Enim berada di Kecamatan Gelumbang dengan kawasan genangan lebih kurang 15.133 ha. PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II -

b. Kondisi Demografi

Penduduk Kabupaten Muara Enim pada tahun 2013 berjumlah 576.144 jiwa, terdiri dari laki-laki 370.772 jiwa dan perempuan 360.300 jiwa dengan rasio jenis kelamin sex ratio sebesar 103. Dengan demikian, terdapat 103 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan dan kepadatan penduduk density mencapai 80 jiwa per km 2 . Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2008 yang berjumlah 660.906 jiwa, maka pertumbuhan penduduk dari tahun 2008 sampai dengan 2011 sebesar 10,67 persen, dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya sebesar 2,9 persen. Pertumbuhan penduduk tersebut diikuti dengan peningkatan tingkat kepadatan penduduk dari 72 jiwa per kilometer persegi selama tahun 2008 menjadi 80 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2011. Tabel 2.3 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, Luas Daerah Berdasarkan Kecamatan Di Kabupaten Muara Enim No. Kecamatan Luas Daerah Km² Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk per km 2 1. Semende Darat Laut 274,75 13.160 48 2. Semende Darat Ulu 466,60 16.130 35 3. Semende Darat Tengah 419,93 9.884 24 4. Tanjung Agung 539,97 38.287 71 5. Rambang 522,62 28.044 54 6. Lubai 984,72 53.858 55 7. Lawang Kidul 380,84 64.180 169 8. Muara Enim 203,80 62.851 308 9. Ujan Mas 268,70 23.691 88 10. Gunung Megang 666,40 57.565 86 11. Benakat 288,52 8.944 31 12. Rambang Dangku 628,24 51.492 82 13. Gelumbang 644,20 54.936 85 14. Lembak 388,07 31.576 81 15. Sungai Rotan 296,14 30.612 103 16. Muara Belida 176,00 7.750 44 17. Kelekar 151,00 9.574 63 18 Belimbing 289,7 26.080 77 19 Belida Darat 136,97 12.287 80 20 Lubai Ulu 485,82 28.103 78 2012 8.213 629.004 77 2011 9.140,50 731.410 80 2010 9.140,50 716.676 78 2009 9.140,50 668.341 73 2008 9.140,50 660.906 72 Sumber: Muara Enim dalam Angka 2013, BPS diolah PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II - Kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Muara Enim yaitu 267 penduduk per kilometer persegi, diikuti Kecamatan sebanyak 171 penduduk dan Kecamatan Lawang Kidul sebanyak 159 penduduk. Namun sebaran penduduk menurut kecamatan di wilayah Kabupaten Muara Enim tidak merata. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Lawang Kidul, dan Muara Enim. Ketiga kecamatan tersebut dihuni oleh sekitar 26,75 persen penduduk Kabupaten Muara Enim. Sementara kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Muara Belida 1,4 persen dan Kelekar 1,2 persen. Lihat Tabel 2.3 Apabila dilihat dari kelompok umur, selama tahun 2008-2011, usia produktif 15 – 64 tahun masih mendominasi rata-rata sebesar 64 persen, sedangkan usia 0 – 14 tahun mencapai 32 persen dan penduduk usia lebih dari 65 tahun sekitar 4 persen. Perkembangan kepadatan penduduk dan jumlahnya berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur di Kabupaten Muara Enim tahun 2008 - 2011 dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk serta Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2008 – 2011 Tahun Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah Kepadatan Penduduk JiwaKM 2 0 – 14 15 – 64 65 + Perem- puan Laki-laki Rasio 2008 Jiwa 216.664 409.598 34.644 327.153 333.753 102 660.906 72 32,78 61,98 5,24 49,50 50,50 100 2009 Jiwa 207.785 437.889 22.667 330.833 337.508 102,02 668.341 73 31,09 65,52 3,39 49,50 50,50 100 2010 Jiwa 231.863 457.424 27.389 352.712 363.294 103 716.676 78 32,35 63,83 3,82 49,21 50,69 100 2011 Jiwa 233.466 469.785 28.159 360.300 371.110 103 731.410 80 31,92 64,23 3,85 49,26 50,74 100 Sumber: LKPJ AMJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 Dilihat berdasarkan lapangan usahasektor ekonomi dari persentase penduduk yang bekerja menurut lapangan usahasektor ekonomi, selama tahun 2008-2011 sebagian besar penduduk Kabupaten Muara Enim bekerja pada sektor pertanian. Namun penyerapan