Dinas Perdagangan dan Industri

ÄÅÄ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-222 peserta terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, PPK Kecamatan dan Organsasi tingkat Kecamatan dengan narasumber berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan dan LPKSM Serasan Sekundang Tanjung Enim. Untuk pelaksanaan kegiatan non fisik sudah mencapai 100. Tujuan dari Sosialisasi ini adalah dalam rangka persiapan pembentukan LPKSM di setiap Kecamatan dan dalam waktu dekat ditindaklanjuti. • Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan KonsumenTim Sidak, alokasi dana sebesar Rp.106.468.500,- terealisasi sebesar Rp.105.022.500,- atau 98,64. Kegiatan ini dilaksanakan di 5 pasar, yaitu : Pasar Gelumbang, Talang Ubi, Muara Enim, Tanjung Enim dan Pulau Panggung selama 15 hari kerja dengan melibatkan SKPD terkait, terutama dalam rangka menghadapi hari-hari besar keagamaan dan tahun baru. • Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa, alokasi dana sebesar Rp.70.050.000.- terealisasi dana sebesar Rp.69.399.000,- atau 99.07. Untuk membiayai kegiatan pengawasan barang beredar dan jasa di 8 delapan Kecamatan, terdiri dari Kecamatan Gelumbang, Rambang Dangku, Talang Ubi, Tanah Abang, Gunung Megang, Muara Enim, Lawang Kidul dan Tanjung Agung. • Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah, alokasi dana sebesar Rp.60.000.000,- terealisasi Rp.59.737.500,- atau 99,56. Untuk membiayai pengawasan terhadap alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya UTTP di 4 empat Kecamatan yaitu: Kecamatan Gelumbang, Talang Ubi, Muara Enim dan Lawang Kidul. • Kegiatan Sosialisasi Ketentuan dibidang Cukai dan atau Pemberantasan Barang Kena Cukai Palsu Cukai Ilegal, alokasi dana sebesar Rp.68.462.250.- realisasi dana sebesar Rp.67.967.250.- atau 99,28 . Untuk membiayai pengawasan Pita cukai tembakau yang ada pada kemasan rokok di 6 enam Kecamatan yaitu: Kecamatan Gelumbang, Rambang Dangku, Talang Ubi, Muara Enim, Lawang Kidul dan Semendo Darat Laut.  Kegiatan Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, meliputi : • Pengembangan Pasar dan Distribusi BarangProduk. Alokasi dana sebesar Rp.41.246.000,- terealisasi Rp.35.721.000,- atau 86,60. Untuk membiayai operasional pelaksanaan kegiatan monitoring harga ÆÇÆ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-223 sembilan bahan pokok dan bahan penting lainnya di Kecamatan Muara Enim, Lawang Kidul dengan lokasi pasar Tanjung Enim, Talang Ubi dengan lokasi pasar Talang Ubi, Tanah Abang dengan lokasi pasar Tanah Abang. • Fasilitasi Pasar Murah, alokasi dana sebesar Rp.127.056.000,- terealisasi sebesar Rp.124.936.000,- atau 98.33. Kegiatan ini diprioritaskan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Kegiatan tersebut dalam bentuk penjualan sembilan bahan pokok dengan harga bersubsidi yang dilaksanakan di Kecamatan Muara Enim, Talang Ubi, Lawang Kidul, Tanjung Agung, Kecamatan Ujan Mas dan Gunung Megang. • Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Harga dan Distribusi Barang. Dengan Alokasi dana sebesar Rp.105.735.000,- terealisasi sebesar Rp.95.430.000,- atau 90,25. Untuk pelaksanaan kegiatan monitoring harga pupuk bersubsidi yang dilaksanakan di seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim kecuali Kecamatan Muara Belida, Belida Darat, Lubai Ulu dan Belimbing. • Kegiatan Pembangunan Pasar Tradisional. Alokasi dana sebesar Rp.2.089.782.000,- terealisasi sebesar Rp.2.057.022.000,- atau 98,00. Untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan pasar tradisional di alokasikan untuk 13 Unit Pasar Pedesaan, 1 Unit Pasar Karet Rakyat pada 12 Kecamatan Yaitu : − Pembangunan Pasar Desa Karya Nyata Kecamatan Semendo Darat Laut alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.124.599.000,- atau 99,68 − Pembangunan Pasar Desa Menanti Kecamatan Kelekar alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.124.000.000,- atau 99,20. − Pembangunan Pasar Desa Suka Merindu Kecamatan Lubai Kelekar alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.124.670.000,- atau 99,74 − Pembangunan Pasar Desa Kelurahan Gelumbang Kecamatan Gelumbang alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.124.424.000,- atau 99,54 ÈÉÈ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-224 − Pembangunan Pasar Desa Mangku Negara Kecamatan Penukal Kelekar alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.124.000.000,- atau 99,20 − Pembangunan Pasar Desa Dusun I Karang Tanding Kecamatan Penukal Utara Kelekar alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.124.100.000,- atau 99,28 − Pembangunan Pasar Desa Muara Dua Kecamatan Tanah Abang Kelekar alokasi dana Rp.150.000.000,- terealisasi sebesar Rp.149.500.000,- atau 99,67 − Pembangunan Pasar Desa Tanjung Agung Kecamatan Semendo Darat Ulu alokasi dana Rp.40.000.000,- terealisasi sebesar Rp.39.950.000,- atau 99,88 − Pembangunan Pasar Desa Kasai Kecamatan Sugai Rotan alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.124.000.000,- atau 99,20 − Pembangunan Pasar Terminal Talang Ubi Tahap II Kecamatan Talang Ubi alokasi dana Rp. 260.000.000,- terealisasi sebesar Rp.259.000.000,- atau 99,62 − Pembangunan Pasar Desa Teluk Lubuk Kecamatan Gunung Megang alokasi dana Rp.75.000.000,- terealisasi sebesar Rp.74.700.000,- atau 99,60 − Pembangunan Pasar Desa Karang Endah Selatan Kecamatan Gelumbang alokasi dana Rp.70.000.000,- terealisasi sebesar Rp.69.900.000,- atau 99,86 − Pembangunan Pasar Desa Sigam Kecamatan Gelumbang alokasi dana Rp.150.000.000,- terealisasi sebesar Rp.149.700.000,- atau 99,80 − Pembangunan Pasar Desa Sugih Waras Kecamatan Rambang alokasi dana Rp.400.000.000,- terealisasi sebesar Rp.399.577.000,- atau 99,89. • Rehab BeratSedang Pasar Pedesaan, dengan alokasi dana sebesar Rp.465.857.950,- terealisasi sebesar Rp.441.118.000,- atau 95,00. Untuk membiayai belanja modal rehab totalberatsedangringan bangunan Pasar Desa yaitu : ÊËÊ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-225 − Rehab Pasar Desa Pagar Gunung Kecamatan Lubai alokasi dana Rp.63.400.000,- terealisasi sebesar Rp.63.000.000,-, atau 99,37 − Rehab Pasar Desa Sumaja Makmur Kecamatan Gunung Megang alokasi dana Rp.50.000.000,- terealisasi sebesar Rp.49.500.000,-, atau 99,00 − Rehab Pasar Desa Pagar Dewa Kecamatan Benakat alokasi dana Rp.55.000.000,- terealisasi sebesar Rp.54.750.000,-, atau 99,55 − Rehab Pasar Desa Teluk Lubuk Kecamatan Gunung Megang alokasi dana Rp.75.000.000,- terealisasi sebesar Rp.74.700.000,-, atau 99,60 − Rehab Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul 1 satu Unit los ayam alokasi dana sebesar Rp.75.000.000,- terealisasi Rp.74.700.000,-, atau 99,60 − Rehab Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul 1 satu Unit los ikan dialokasi dana sebesar Rp.59.000.000,- terealisasi Rp.58.900.000,-, atau 99,83 − Rehab Pasar Muara Enim Kecamatan Muara Enim Kantor dan Mushola alokasi dana sebesar Rp.50.000.000,- terealisasi Rp. 49.900.000,-, atau 99,80  Kegiatan Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, meliputi : • Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap pemanfaatan Sumber Daya, alokasi dana sebesar Rp.175.000.000,- terealisasi sebesar Rp.153.235.000,- atau 88,00 Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kelompok industri pangan olahan dalam rangka meningkatkan kualitas khususnya di bidang kemasan industri pangan olahan untuk 10 orang magangpelatihan teknis, makanan dan minuman kemasan, 20 orang magang pembuatan telur asin serta bantuan 5 unit dan peralatan pengolahan jamur tiram dalam Kabupaten Muara Enim. • Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam memperkuat Jaringan Kluster Industri, alokasi dana sebesar Rp.50.000.000,- terealisasi sebesar Rp.49.351.000,- atau 98,70. kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Pengrajin Songket “MELATI” Desa Kayu Ara Batu ÌÍÌ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-226 Kecamatan Muara Belida serta Kelompok Pengrajin Songket “MAWAR” Desa Arisan Musi Kecamatan Muara Belida Kabupaten Muara Enim masing-masing 5 orang anggota pengrajin, pelatihan dimaksud untuk meningkatkan teknis pembuatan songket motif khas Kabupaten Muara Enim yang bertempat di sanggar songket “ Mustika “ Palembang waktu pelaksanaan pada bulan Desember 2011 selama 5 hari kalender dengan tenaga instruktur yang mempunyai keahlian di bidang pembuatan songket dan mendapatkan juara 1 Gugus Kendali Mutu GKM Tahun 2008 tingkat Provinsi Sumatera Selatan. • Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Industri Kecil dan Menengah Dengan Swasta alokasi dana sebesar Rp.75.000.000,- terealisasi sebesar Rp.73.255.000,- atau 97,67. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memfasilitasi kerjasama kemitraan industri kecil dan menengah dengan swasta sehingga terjalin kerjasama kemitraan dengan pola penguatan modal dan penyediaan bahan baku serta pemasaran untuk 100 pelaku usaha dalam 1 kali kegiatan. • Pembinaan Mutu Produk Industri Kecil, alokasi dana sebesar Rp.35.000.000,- terealisasi sebesar Rp.34.690.000,- atau 99,11. Kegiatan ini dilaksanakan untuk peningkatan mutu kopi industri kecil dan menengah. • Penyediaan Sarana Maupun Prasarana Klaster Industri • Alokasi dana sebesar Rp.170.274.000,- terealisasi sebesar Rp.169.424.000,- atau 99,50. Untuk membiayai pembangunan 1 satu unit pabrik kopi di Kelurahan Muara Enim Kecamatan Muara Enim. • Penyediaan Informasi Yang Dapat Diakses Masyarakat, alokasi dana sebesar Rp.208.748.000,- terealisasi sebesar Rp.183.252.0000,- atau 87,79 . Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengikuti kegiatan pameran 3 tiga event Nasional dan Regional dalam rangka mempromosikan produk industri kecil menengah Kabupaten Muara Enim. 3 Sampai dengan akhir tahun 2012 pasarkalangan yang menjadi binaan Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Muara Enim sebanyak 18 pasarkalangan di 14 kecamatan. Jumlah pedagang kaki lima pasar inpres mengalami penurunan. pada tahun 2011 sebanyak 1023 orang, Hal ini ÎÏÎ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-227 disebabkan karena intensifnya upaya yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim dan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan penertiban pasar dan penempatan pedagang kaki lima menempati los dan kios yang telah disediakan. Sebaran jumlah pedagang kaki lima terkonsetrasi di 4 empat Pasar Inpres dalam Kabupaten Muara Enim, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.58 Jumlah Pedagang Kaki Lima Pasar Inpres Tahun 2011 – 2012 Kecamatan Tahun Keterangan 2011 2012 Muara Enim 387 354 UPTD Pasar Muara Enim Lawang Kidul 230 239 UPTD Pasar Tanjung Enim Talang Ubi 100 107 UPTD Pasar Talang Ubi Tanah Abang 306 309 Pasar Tanah Abang Jumlah 1023 1009 Sumber : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012 Untuk menampung jumlah pedagang pada Tahun Anggaran 2012 telah dibangun sarana maupun prasarana perdagangan berupa pasar dua lantai yaitu pasar Muara Enim, namun demikian diakui bahwa perkembangan pembangunan pasar belum dapat menampung sepenuhnya pedagang kaki lima. Untuk jelasnya perkembangan pembangunan pasar dan penambahan jumlah pedagang dapat dilihat pada tabel dibawah. Tabel 4.59 Jumlah Pasar Tradisional Dan Jumlah Pedagang Tahun 2011 – 2012 Kecamatan Jumlah Pasar Jumlah Los Jumlah Kios Jumlah Pedagang 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 Muara Enim 1 1 653 653 203 203 856 856 Lawang Kidul 1 1 467 467 165 165 632 632 Talang ubi 1 1 129 129 306 306 435 435 Tanah Abang 1 1 112 112 96 96 208 208 Jumlah 4 4 1.361 1.361 770 770 2.131 2.131 Sumber : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012 Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat di pedesaan juga diikuti oleh bertambahnya jumlah pasar desakalangan terutama yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Adapun hasil pendataan pasar desakalangan pada tahun 2011 sebanyak 103 dan tidak ada perubahan pada tahun 2012. Sebaran lokasi pasar desa kalangan Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut: ÐÑÐ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-228 Tabel 4.60 Pasar DesaKalangan Tahun 2011–2012 No Kecamatan Tahun 2011 2012 1 Semendo Darat Laut 4 4 2 Semendo Darat Ulu 3 3 3 Semendo Darat Tengah 3 3 4 Tanjung Agung 7 7 5 Lawang Kidul - - 6 Muara Enim 2 2 7 Ujan Mas 2 2 8 Gunung Megang 7 7 9 Benakat 2 2 10 Rambang Dangku 6 6 11 Rambang 4 4 12 Lubay 5 5 13 Talang Ubi 9 9 14 Tanah Abang 2 2 15 Penukal Utara 6 6 16 Penukal 6 6 17 Abab 5 5 18 Gelumbang 11 11 19 Lembak 6 6 20 Sungai Rotan 7 7 21 Muara Belida 1 1 22 Kelekar 5 5 Jumlah 103 103 Sumber : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012 Tabel 4.61 Perkembangan Usaha Industri Kabupaten Muara Enim Tahun 2011–2012 Kelompok Industri Unit Usaha Tenaga Kerja Modal Usaha Rp 2011 2012 2011 2012 2011 2012 Industri Menengah dan Besar 14 16 1.325 1.419 2.503.114.490.000 2.503.114.490 Industri Kecil Formal 615 638 2.291 2.360 17.908.405.915 281.875.397,16 Industri Kecil Non Formal 796 820 3.265 3.337 8.382.977.205 8.382.977.205 Jumlah 1.425 1.474 6.881 7.116 2.529.405.873.120 Sumber : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012 Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh KaBupaten Muara Enim dan menjadi tantangan dalam mewujudkan Visi pembangunan Kabupaten Muara Enim 2013-2018 dapat diidentifikasi sebagai berikut:

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

ÒÓÒ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-229 1. Dalam konteks ketahanan pangan, pembangunan di Kabupaten Muara Enim dihadapkan pada permasalahan mengenai dampak perubahan iklim yang menyebabkan adanya ketidakpastian serta menggangu musim tanam dan produksi maupun produktivitas pertanian. Selain itu, adanya kompetisi antara sumber energi dan sumber pangan sehingga mengganggu ketersediaan pengan 2. Dalam konteks sosial dan ekonomi, dengan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muara Enim rata-rata 5,42 persen pada tahun 2012, masih belum menyelesaikan permasalahan utama dalam pembangunan yaitu permasalahan kemiskinan dan pengangguran. Jumlah penduduk hingga tahun 2012 masih sebesar 13,21 persen dan angka tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,59 persen. Dengan kondisi tersebut, kebijakan pembangunan yang bersifat mendukung perluasan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan harus mendapatkan perhatian yang lebih besar. Hal lain yang menjadi masalah adalah terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan yang merupakan isu utama yang harus segera diatasi dengan pemerataan pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan di seluruh Kabupaten Muara Enim. 3. Dalam konteks pembangunan lingkungan hidup, pembangunan di Kabupaten Muara Enim dihadapkan dengan terjadinya perubahan tata guna lahan yang berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan. Permasalahan lingkungan hidup terjadi karena adanya faktor manusia dan aktivitasnya, jumlah penduduk yang tinggi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan lahan sedangkan lahan yang tersedia sangat terbatas. Dengan adanya kebutuhan akan lahan tersebut memicu terjadinya alih fungsi lahan yang mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis. Selain itu, kerusakan lingkungan ini juga berpotensi mendatangkan bencana alam. 4. Dalam konteks pembangunan prasarana wilayah, pembangunan di Kabupaten Muara Enim masih diperlukan peningkatan pelayanan jaringan transportasi antar dan intra wilayah yang masih tebatas yang masih bisa diatasi dengan dukungan pembangunan ÔÕÔ PEMERINTAHAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-230 infrastruktur transportasi jalur kereta api, jalan dan jembatan secara merata diseluruh wilayah. Potensi sumberdaya alam di Kabupaten Muara Enim yang tinggi akan dapat dimanfaatkan secara optimal serta dapat dioptimalkan dalam mendukung pengambangan koridor Sumatera apabila didukung dengan pembangunan infrastruktur utama transportasi wilayah yang baik di Kabupaten Muara Enim. Selain permasalahan transportasi, terbatasnya jaringan irigasi kapasitas dan ketersediaan sumberdaya energi listrik dan gas juga menjadi permasalahan yang harus segera diatasi oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim. 5. Dalam konteks permasalahan khusus, pola persebaran investasi untuk PMA dan PMDN Kabupaten Muara Enim belum merata dan menunjukan ketimpangan yang cukup tinggi antar wilayah kecamatan. Selain itu adanya disparitas pembangunan wilayah di Kabupaten Muara Enim harus segera diatasi sehingga tidak ada lagi wilayah kecamatan di Kabupaten Muara Enim yang masuk dalam kategori wilayah tertinggal. Ö×Ö Ø Ù Ú Ù Û Ù Ù Û Ü Ù Ü Ý Þßà Ù á Ù Ù R â à ãß àß K â ä å ß P â æç ßà è é à ß à D ßâ ä ß ê RKPD K ß çéëßìâ à Ý é ß ä ß E à íæ î ßê é à 2014 III-1 BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Perkiraan Perkembangan Ekonomi Daerah Tahun 2014 Dengan memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2014 yang akan mencapai 3,3 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2014 berkisar 6,0 persen pertahun, perekonomian Kabupaten Muara Enim diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,64 persen. Sektor dengan laju portumbuhan tertinggi tahun 2013 yaitu sektor pertambangan dan penggalian sebesar 55,34 persen. Dengan pertumbuhan ekonomi ini, PDRB atas harga berlaku tahun 2014 diperkirakan akan mencapai Rp 28.873 triliun. PDRB tahun 2014 diperkirakan akan lebih tinggi dibanding realisasi PDRB tahun 2012 sebesar Rp.26.049 trilyun dan proyeksi PDRB tahun 2013 sebesar Rp.27.495 trilyun. Sektor-sektor yang menyumbang pembentukan PDRB tertinggi adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp14.416 trilyun, sektor pertanian Rp4.298 trilyun serta sektor perdagangan dan sebesar Rp 1.878 trilyun. Sumber utama pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muara Enim ditentukan oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, ekspor dan pembentukan modal domestik bruto atau investasi dan konsumsi pemerintah. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditentukan oleh peningkatan produksi dan nilai tambah dari sektor pertanian terutam sub sektor pertambangan dan penggalian, perkebunan, industri pengolahan dan perdagangan umum. Dengan memperhitungkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 dan juga fluktuasi harga berbagai komoditas, tingkat inflasi pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai 7,2 persen. Tingkat inflasi ini lebih tinggi dibanding perkiraan inflasi tahun 2013

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2014

ïðï ñ ò ó ò ô ò ò ô Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 III-2 sebesar 7,0 persen. Kebijakan yang diarahkan untuk mengendalikan inflasi antara lain adalah stabilisasi harga pangan, pengurangan biaya transportasi, dan pengaamanan pasokan bahan bakar minyak. Pengendalian harga pangan akan dilakukan melalui peningkatan produksi pangan dan pengamanan jalur distribusi pangan dari daerah penghasil pangan ke pasar. Upaya pengurangan biaya transportasi akan di tempuh melalui perbaikan prasarana transportasi dan penambahan sarana tranportasi. Pengamanan pasokan bahan bakar minyak akan dilakukan dengan menjaga keseimbangan pasokan dan menertibkan alokasi bahan bakar minyak. Tabel 3.1 Kerangka Ekonomi Makro Kabupaten Muara Enim INDIKATOR 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan Ekonomi 5,31 5,42 5,53 5,64 PDRB ADHB Rp Triliyun 23.284 26.049 27.495 28.873 PDRBkapita Rp Juta 24,87 27,66 28,75 29,84 Inflasi tahun 8,4 6,12 6,27 5,91 Tingkat Kemiskinan 13,71 13,21 12,56 11,98 Tingkat Pengangguran 5,22 4,59 4,20 3,80 Penetapan berbagai asumsi kerangka ekonomi makro Kabupaten Muara Enim ditujukan untuk memberikan suatu dorongan stimulus dan sekaligus peluang bagi para pelaku usaha untuk melakukan investasi baru dan mengembangkan usaha. Dengan bertambahnya investasi dan meningkatnya skala usaha, pertumbuhan ekonomi diharapkan mendorong perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pengurangan kemiskinan. Tahap pembangunan tahun 2014 terutama diarahkan untuk mendukung tercapainya Kabupaten Muara Enim menjadi pusat agribisnis dengan dukungan klaster usaha pertanian yang maju dan modern; serta Kabupaten Muara Enim menjadi pusat industri energi dengan dukungan klaster industri energi dan industri pengolahan terpadu dan saling mendukung.