+
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-17
Berdasarkan tabel Indeks Gini diatas, diketahui bahwa Indeks Gini Kabupaten Muara Enim berada pada kelompok ketimpangan rendah, yaitu 0,3. Hanya saja apabila
dicermati lebih lanjut terdapat tren yang mencemaskan dimana pada tahun yang lebih baru nilainya bergerak naik menuju ketimpangan sedang 0,28 pada tahun 2008 menjadi 0,30
pada tahun 2010. Data ini seperti mengkalibrasi data PDRB per kapita menurut harga berlaku yang menyebutkan bahwa kenaikan PDRB dialami oleh seluruh masyarakat.
Nyatanya, masih ada sekelompok kecil masyarakat yang belum turut menikmati hasil pembangunan. Hal ini tentu menjadi kesadaran pemerintah bahwa tugas melayani
masyarakat belum usai.
5. Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia
Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia adalah analisis ekonomi makro yang mengelompokkan penduduk ke dalam tiga kelompok berdasarkan besarnya pendapatan,
yaitu 40 penduduk berpendapatan rendah, 40 penduduk berpendapatan menengah dan 20 berpendapatan tinggi. Dari data tersebut akan dapat dihitung tingkat ketimpangan
pendapatan. Rumus untuk menghitung pemerataan pendapatan adalah sebagai berikut:
Data pemerataan pendapatan menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Bank Dunia telah disediakan oleh BPS pada pelaksanaan Susenas 2008-2010. Hasil
perhitungan data pemerataan pendapatan untuk Kabupaten Muara Enim adalah sebagai berikut:
Tabel 2.11 Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia Tahun 2008 - 2010
Indikator 2008
2009 2010
1 2
3 4
1. 40 persen terendah 25,45
26,37 26,23
2. 40 persen menengah 39,25
41,06 39,48
3. 20 persen tertinggi 35,30
32,57 34,30
Sumber: BPS Sumatera Selatan dalam Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011
, - ,
PEMERINTAHAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
II-18
Bank Dunia telah membuat tipologi tingkat ketimpangan, yaitu: 1. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen
terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang dari 12 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan tinggi
2. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk antara 12-17 persen
dikategorikan ketimpangan pendapatan sedangmenengah 3. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen
terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk lebih dari 17 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan rendah
Menilik data pemerataan pendapatan pada tabel di halaman sebelumnya, dimana pada tahun 2008, 2009 dan 2010 proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk
kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk berturut-turut adalah sebesar 25,45, 26,37 dan 26,23, maka Muara Enim tergolong dalam kabupaten
dengan ketimpangan pendapatan rendah. Fakta ini sejalan dengan data PDRB per kapita menurut harga berlaku yang menyatakan bahwa kemajuan daerah dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat, namun berkebalikan dengan data Indeks Gini yang menyatakan bahwa ketimpangan masyarakat meningkat.
6. Persentase penduduk diatas garis kemiskinan
Indikator persentase penduduk diatas garis kemiskinan adalah indikator yang menggambarkan rasio penduduk yang hidup berkecukupan dan yang tidak menurut standar
tertentu yang berlaku secara nasional. Rumus untuk menghitung indikator ini adalah:
Data tentang persentase penduduk diatas garis kemiskinan diperoleh dari buku Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim tahun 2011. Dalam buku tersebut disajikan
persentase penduduk yang berada diatas dan dibawah garis kemiskinan pada tahun 2008, 2009 dan 2010. Data yang dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini.