Lain-lain 81e9bb93bb10c70ac0ee7acd62218fb9 rkpd 2014
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-12
percepatan atau akselerasi pembangunan desa. Bantuan keuangan kepada partai politik dianggarkan pada jenis belanja bantuan keuangan, objek belanja bantuan
keuangan kepada partai politik dan rincian objek belanja nama partai politik penerima bantuan keuangan.
9. Belanja Tidak Terduga:
Penetapan anggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan memperhatikan realisasi Tahun Anggaran 2013 dan kemungkinan adanya kegiatan-
kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali. b.
Belanja Langsung Berkaitan dengan penganggaran belanja langsung dalam rangka melaksanakan
program dan kegiatan pemerintah daerah Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Kabupaten Muara Enim memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Alokasi belanja langsung dalam APBD untuk setiap kegiatan dilakukan sesuai
dengan skala prioritas serta analisis kegiatan biaya yang dikaitkan dengan output yang dihasilkan dari suatu kegiatan. Oleh karena itu, untuk menghindari adanya
pemborosan, program dan kegiatan yang direncanakan didasarkan pada kebutuhan rill.
2. Terhadap kegiatan pembangunan yang bersifat fisik, proporsi belanja modal
diupayakan lebih besar dibandingkan dengan belanja pegawai atau belanja barang dan jasa. Untuk itu, diberikan batasan jumlah belanja pegawai dan belanja barang
dan jasa terkait dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik dan diatur dalam peraturan kepala daerah.
3. Belanja Pegawai:
• Penganggaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD hanya dapat diberikan
untuk kegiatan yang bukan tupoksi SKPD yang bersangkutan, misalnya honor bendahara, panitiapejabat pengadaan, termasuk narasumbertenaga ahli dari
luar instansi pelaksana kegiatan. Untuk itu tidak diperkenankan untuk menganggarkan pemberian honorarium kegiatan bagi PNSD dan Non PNSD
yang merupakan tupoksi SKPD. 4.
Belanja Barang dan Jasa: •
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, pada jenis belanja barang dan jasa ditambahkan obyek belanja pemeliharaan,
jasa konsultasi, dan lain-lain pengadaan barang dan jasa, dan belanja lainnya
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-13
yang sejenis. Sehingga, terhadap penganggaran upah tenaga kerja dan tenaga lainnya yang terkait dengan jasa pemeliharaan atau jasa konsultasi baik yang
dilakukan secara swakelola maupun pihak ketiga dianggarakan pada belanja barang dan jasa dimaksud.
• Dalam menetapkan jumlah anggaran untuk belanja barang pakai habis
disesuaikan dengan kebutuhan riil yang didasarkan atas tugas pokok dan fungsi SKPD, jumlah pegawai dan volume pekerjaan serta memperhitungkan sisa
barang persediaan Tahun Anggaran 2013. •
Dalam menetapkan anggaran untuk pengadaan barang inventaris dilakukan secara selektif sesuai kebutuhan masing-masing SKPD. Oleh Karena itu,
sebelum merencanakan anggaran terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan pengkajian terhadap barang-barang inventaris yang tersedia baik dari segi
kondisi maupun umur ekonomisnya. •
Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka kunjungan kerja dan studi banding, baik perjalanan dinas dalam negeri maupun perjalanan dinas luar
negeri dilakukan secara selektif, frekuensi dan jumlah harinya dibatasi serta memperhatikan target kinerja dari perjalanan dinas dimaksud sehingga relevan
dengan subtansi kebijakan Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Khusus untuk perjalanan dinas luar negeri berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 11
Tahun 2005 tentang Perjalanan dinas luar negeri dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pedoman Perjalanan Dinas ke Luar
Negeri bagi PejabatPegawai di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah daerah, dan Pimpinan serta Anggota DPRD;
• Dalam rangka memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan keuangan daerah,
Pemerintah Kabupaten Muara Enim secara bertahap meningkatkan akuntabilitas pengguanaan belanja perjalanan dinas melalui penerapan penganggaran dan
pelaksanaan perjalanan dinas berdasarkan prinsip kebutuhan nyata at cost sekurang-kurangnya untuk pertanggungjawaban biaya transport. Standar satuan
harga perjalanan dinas selanjutnya akan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.
• Penganggaran untuk menghadiri pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis
atau sejenisnya yang terkait dengan pengembangan SDM yang tempat penyelenggaraannya di luar daerah, sangat selektif dengan mempertimbangkan
aspek-aspek urgensi dan kompetensi serta manfaat yang akan diperoleh dari kehadiran dalam pelatihanbimbingan teknis dalam rangka pencapaian efektifitas
penggunaan anggaran daerah.