Prioritas dan Pembangunan 81e9bb93bb10c70ac0ee7acd62218fb9 rkpd 2014

¡¢¡ £ ¤¥¦§£¨ § £© ª «¢ ¬ ª ¢ ª¢§¢ ¬ ¦­ ® ¡¢ ¬¯° ¬¢ ¬ « ¢ ­§¢ ± ²¢ ¡°¦ ¢ © ­ ¬ ® ° ¢ §¢ ­ ¬£® ©¢± ° ¬ ³´ µ ¶ §· ¸¹º¸ º ²· » ¼ º ¦· ½¾ º ¸¿ À¸º¸ « º· » º Á § ²¦« ² º ¾Àº÷ ¸ ® À º » º ­¸Ä½ © ºÁ À¸ ³ ´ µ ¶ IV-12 tempat tujuan para profesional berpendidikan tinggi untuk berkarier. Dengan tingkat intelegensi diatas rata-rata, keberadaan mereka dapat mendorong kemajuan ekonomi jauh lebih cepat. Menggunakan data pelayanan dasar sebagai basis analisis, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Muara Enim telah memiliki sebagian dari syarat sebuah daerah layak huni. Untuk pelayanan air bersih, 64 telah terlayani oleh air bersih. Begitu pula dengan pelayanan listrik yang sudah mencapai 52,2 dari total rumah tangga. Pembangunan 13 jaringan air minum, optimalisasi 3 jaringan air minum sepanjang 23.981 m dan pembangunan resevoir dengan kapasitas 2.300m 3 menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyediakan layanan air minum. Pelayanan fasilitas persampahan dan sanitasi juga terus meningkat, yaitu berupa penyediaan bak sampah sebanyak 200 unit dan kenaikan persentase rumah tangga dengan jamban sendiri sebesar 5,63 pada tahun 2009-2010. RPJMN melalui prioritas kesehatan menetapkan target penyediaan akses sumber air bersih yang terjangkau bagi 67 penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas bagi 75 penduduk sebelum tahun 2014. Sementara RPJPD mengarahkan 2 kebijakan terkait pelayanan dasar, yaitu Mendorong peran serta masyarakat untuk berprilaku sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat dan Menyediakan lingkungan yang bersih. Kementerian Pekerjaan Umum mengeluarkan SPM bidang Pekerjaan Umum yang mensyaratkan daerah untuk menyediakan pelayanan dasar sumber daya air, air minum dan penyehatan lingkungan permukiman. Prestasi Kabupaten Muara Enim dalam penyediaan pelayanan dasar hendaknya dapat dipertahankan pada periode pemerintahan 5 tahun ke depan. Program-program yang sudah ada dapat diteruskan, ditunjang dengan mekanisme monitoring berkala untuk memastikan keterlaksanaan dan ketercapaian program. Pemerintah juga dapat masuk lebih detail dengan menyusun rencana aksi pencapaian cakupan pelayanan dasar 100 sebagai bentuk langkah progresif pemerintah menuju Kabupaten Muara Enim yang layak huni. ÅÆÅ Ç ÈÉÊËÇÌ Ë ÇÍ Î ÏÆ Ð Î Æ ÎÆËÆ Ð ÊÑ Ò ÅÆ ÐÓÔ ÐÆ Ð Ï Æ ÑËÆ Õ ÖÆ ÅÔÊ Æ Í Ñ Ð Ò Ô Æ ËÆ Ñ ÐÇÒ ÍÆÕ Ô Ð ×Ø Ù Ú ËÛ ÜÝÞÜ Þ ÖÛ ß à Þ ÊÛ áâ Þ Üã äÜÞÜ Ï ÞÛ ß Þ å Ë ÖÊÏ Ö Þ âäæÞçÛ Ü Ò ä Þ ß Þ ÑÜèá Í Þå äÜ × Ø Ù Ú IV-13

3. Peningkatan Fasilitas Pendukung bagi Program Wajib Belajar 12 Tahun

Sumber daya manusia yang kompeten merupakan syarat utama sebuah daerah untuk bersaing dalam era globalisasi saat ini. Tingginya kecakapan warga dalam menguasai berbagai disiplin ilmu berbanding lurus dengan tingginya kesempatan ekonomi yang terbuka. Oleh karena itu penyiapan SDM melalui program wajib belajar 12 tahun hendaknya menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk meraih kondisi yang diinginkan tersebut. Dari hasil analisis diketahui bahwa kecenderungan yang ada saat ini belum menunjukkan dukungan terhadap visi tersebut. Sebagai contoh, Angka Partisipasi Sekolah APS untuk usia 7-12 tahun SD pada tahun 2010 adalah 98,23, sedangkan untuk usia 16-18 tahun adalah 49,98. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh rasio murid-sekolah dan rasio guru-murid yang masih tergolong rendah, yaitu 205,43 untuk rasio murid-sekolah tahun 2010 dan 15,26 untuk rasio guru-murid SMA tahun 2010. Inisiatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan ini sejalan dengan prioritas kedua dalam RPJMN. Dokumen perencanaan tersebut mensyaratkan Angka Partisipasi Murni APM pendidikan dasar dan pendidikan setingkat SMP pada tahun 2014 berturut-turut sebesar 96 dan 76. Untuk pendidikan setingkat SMA, target Angka Partisipasi Kasar adalah 85. RPJPD Kabupaten Muara Enim pada bagian Arah Pembangunan untuk Visi Sejahtera juga menetapkan kebijakan yang sama, yaitu Meningkatkan kualitas pendidikan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Terkait fasilitas pendidikan, SPM Pendidikan Dasar mewajibkan kabupatenkota untuk menyediakan satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SDMI dan 6 km untuk SMPMTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil. Untuk setiap SMP dan MTs, wajib tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.Sementara itu, MDG melalui tujuan keduanya mentargetkan bahwa pada tahun 2015 anak di seluruh dunia, baik laki-laki maupun perempuan, mampu menyelesaikan pendidikan dasar.