ÿ ÿ
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-8
Tabel 3.2 Pendapatan Daerah
Kabupaten Muara Enim Tahun 2013-2014 No
URAIAN JUMLAH
BERTAMBAH BERKURANG
APBD 2013 PROYEKSI APBD 2014
1. PENDAPATAN
DAERAH 1.549.678.473.971,19
1.174.066.278.159,74 164.387.804.188,55
10,61
1.1 Pendapatan
Asli daerah 101.099.996.674,00
133.627.162.495,00 32.527.165.821,00
32,17 1.1.1
- Pajak Daerah
20.303.500.000,00 34.349.325.099,00
14.045.825.099,00 69,18
1.1.2 - Hasil
retribusi daerah
12.854.990.553,00 13.305.941.078,00
450.950.525,00 3,51
1.1.3 - Hasil
Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan
11.318.611.354,00 13.616.042.440,00
2.297.431.086,00 20,30
1.1.4 - Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah
56.622.894.767,00 72.355.853.878,00
15.732.959.111,00 27,79
1.2 Dana
Perimbangan
1.305.801.917.806,04 1.406.866.688.758,19
101.064.770.952,15 7,74
1.2.1 - Dana Bagi
hasil PajakBagi
Hasil Bukan Pajak
580.786.015.806,04 753.698.210.758,19
172.912.194.952,15 29,77
1.2.2 - Dana
Alokasi umum
DAU 678.488.372.000,00
593.564.398.000,00 84.923.974.000,00
12,52
1.2.3 - Dana
Alokasi Khusus
DAK 46.527.530.000,00
59.604.080.000,00 13.076.550.000,00
28,10
1.3 Lain-lain
Pendapatan yang Sah
142.776.559.491,15 189.807.343.600,00
47.030.784.108,85 32,94
1.3.1 Dana Bagi
Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya
35.725.818.633,15 58.046.943.100,00
22.321.124.466,85 62,48
1.3.2 Dana
Penyesuaian dan Otonomi
Khusus 79.326.550.000,00
106.727.452.000,00 27.400.902.000,00
34,54
1.3.3 Bantuan
Keuangan dari Provinsi
Sumatera Selatan
27.724.190.858,00 25.032.948.500,00
2.691.242.358,00 9,71
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-9
b. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintah daerah yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Muara Enim yang terdiri dari urusan wajib
dan urusan pilihan. Penyusunan belanja untuk pelaksanaan urusan wajib dimaksud berdasarkan Standar Pelayanan Minimal SPM yang telah ditetapkan.
Pemerintah Kabupaten Muara Enim menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik konteks SKPD maupun program dan kegiatan, yang bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran.
a. Belanja Tidak langsung
Penganggaran belanja tidak langsung memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1.
Belanja Pegawai •
Besarnya penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD disesuaikan dengan hasil rekonsiliasi jumlah pegawai dan belanja pegawai yang sudah
dilakukan dalam rangka perhitungan DAU Tahun Anggaran 2014 serta memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD dan
pemberian gaji ketiga belas; •
Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon PNSD sesuai formasi pegawai tahun 2014;
• Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala,
kenaikan pangkat, tunjangan keluarga, mutasi dan penambahan PNSD memperhitungkan acress yang besarnya maksimum 2,5 dari jumlah belanja
pegawai gaji pokok dan tunjangan; •
Tunjangan beras dihitung berdasarkan peraturan Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan RI Nomor PER-67PB2010 tanggal 28 Desember
2010 tentang Tunjangan Beras dalam Bentuk Natura dan Uang, bahwa pemberian tunjangan beras dalam bentuk uang kepada PNS ditetapkan
sebesar Rp. 5.656,00 per kilogram; •
Penganggaran untuk Tunjangan Jabatan Fungsional agar dirinci secara jelas sesuai dengan klasifikasi dan jabatan fungsional yang ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-10
• Dalam merencanakan anggaran Tambahan Penghasilan Pegawai TPP juga
dihitung kebutuhan untuk Tambahan Penghasilan Ketiga belas bagi PNSDCPNSD
dengan kriteria
tambahan penghasilan
berdasarkan pertimbangan obyektif lainnya, yang kriterian dan besarannya ditetapkan
dengan peraturan kepala daerah. Pembayaran TPP ke-13 tersebut dilakukan bersamaan dengan pembayaran gaji ke-13;
• Tunjangan hari raya tidak diperkenankan untuk dianggarkan.
2. Penyediaan anggaran untuk penyelenggaaraan asuransi kesehatan yang
dibebankan pada APBD Kabupaten Muara Enim berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2003 tentang Subsidi dan Iuran Pemerintah dalam
Penyelengaraan Asuransi Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun serta Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 138MENKESPBII2009 dan Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Tarif Pelayanan Kesehatan bagi Peserta Pt. Askes Persero dan Anggota Keluarganya
di Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit Daerah. 3.
Penganggaran penghasilan dan penerimaan lain Pimpinan dan Anggota DPRD serta belanja penunjang kegiatan didasarkan pada;
• Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler
dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaiman telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2017; •
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan
Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan
Dana Operasional. 4.
Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mempedomani ketentuan: •
Penganggaran Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan
Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. •
Biaya penunjang operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 ditetapkan berdasarkan
klasifikasi Pendapatan Asli Daerah.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-11
5. Belanja Hibah:
Sehubungan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tanggal 7 Juli 2011 tentang Pedomam Pemberian Hibah dan Bantuan
Sosial yang bersumber dari APBD, maka penganggaran hibah berupa keuangan kepada organisasi kemasyarakatan dicantumkan dalam RKA-PPKAD, sedangkan
untuk pemberian hibah berupa barang atau jasa dicantumkan dalam RKA-SKPD. Setiap pemberian hibah dituangkan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah yang
ditandatangani bersama oleh Bupati dan penerima hibah. 6.
Belanja Bantuan Sosial Dalam rangka menjalankan dan memelihara fungsi pemerintahan daerah dibidang
kemasyarakatan dan
kesejahteraan masyarakat,
Pemerintah Kabupaten
Muara Enim memberikan bantuan sosial kepada kelompokanggota masyarakat namun tetap secara selektiftidak mengikat, memiliki identitas yang jelas, sesuai
dengan tujuan penggunaan dan berdomisili dalam wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan jumlahnya dibatasi dan dalam mekanismenya
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tanggal 27 Juli 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari APBD. 7.
Belanja Bagi Hasil : Penganggaran dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan Provinsi Sumatera
Selatan kepada kabupatenkota se-Sumatera Selatan pada APBD dilakukan penghitungan oleh Dinas Pendapatan Daerah dan disesuaikan dengan rencana
pendapatan pada Tahun Anggaran 2014, sedangkan pelampauan target Tahun Anggaran 2013 yang belum direalisasikan kepada Pemerintah Kabupaten
Muara Enim ditampung dalam perubahan APBD Tahun Anggaran 2014. 8.
Belanja Bantuan Keuangan: Pemerintah Kabupaten Muara Enim dalam menganggarkan bantuan keuangan
yang bersifat umum didasarkan pada pertimbangan untuk mengatasi kesenjangan fiskal. Selain bantuan keuangan yang bersifat umum, Pemerintah Kabupaten
Muara Enim juga memberikan bantuan keuangan yang bersifat khusus untuk membantu capaian program prioritas Pemerintah Kabupaten Muara Enim yang
dilaksanakan sesuai urusan yang menjadi kewenangan Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti program sekolah gratis dan berobat gratis dan pembangunan sarana
pendidikan dan kesehatan. Sedangkan bantuan keuangan yang bersifat khusus dari Pemerintah Kabupaten Muara Enim kepada Pemerintah Desa diarahkan untuk
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Muara Enim Tahun 2014
III-12
percepatan atau akselerasi pembangunan desa. Bantuan keuangan kepada partai politik dianggarkan pada jenis belanja bantuan keuangan, objek belanja bantuan
keuangan kepada partai politik dan rincian objek belanja nama partai politik penerima bantuan keuangan.
9. Belanja Tidak Terduga:
Penetapan anggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan memperhatikan realisasi Tahun Anggaran 2013 dan kemungkinan adanya kegiatan-
kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali. b.
Belanja Langsung Berkaitan dengan penganggaran belanja langsung dalam rangka melaksanakan
program dan kegiatan pemerintah daerah Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Kabupaten Muara Enim memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Alokasi belanja langsung dalam APBD untuk setiap kegiatan dilakukan sesuai
dengan skala prioritas serta analisis kegiatan biaya yang dikaitkan dengan output yang dihasilkan dari suatu kegiatan. Oleh karena itu, untuk menghindari adanya
pemborosan, program dan kegiatan yang direncanakan didasarkan pada kebutuhan rill.
2. Terhadap kegiatan pembangunan yang bersifat fisik, proporsi belanja modal
diupayakan lebih besar dibandingkan dengan belanja pegawai atau belanja barang dan jasa. Untuk itu, diberikan batasan jumlah belanja pegawai dan belanja barang
dan jasa terkait dengan pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik dan diatur dalam peraturan kepala daerah.
3. Belanja Pegawai:
• Penganggaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD hanya dapat diberikan
untuk kegiatan yang bukan tupoksi SKPD yang bersangkutan, misalnya honor bendahara, panitiapejabat pengadaan, termasuk narasumbertenaga ahli dari
luar instansi pelaksana kegiatan. Untuk itu tidak diperkenankan untuk menganggarkan pemberian honorarium kegiatan bagi PNSD dan Non PNSD
yang merupakan tupoksi SKPD. 4.
Belanja Barang dan Jasa: •
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, pada jenis belanja barang dan jasa ditambahkan obyek belanja pemeliharaan,
jasa konsultasi, dan lain-lain pengadaan barang dan jasa, dan belanja lainnya