2. Gambaran dan Hubungan Persen Lemak Tubuh dengan Kebugaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persen lemak tubuh mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta adalah diantara
22,70 sampai dengan 25,34 dan variasi nilai persen lemak tubuh sebesar 17,03. Dengan persen lemak tubuh terendah 9,20 dan persen lemak tubuh tertinggi
42. Jika diklasifikasikan berdasarkan Depdiknas Pengembangan Olahraga 2002 diketahui persentase lemak tubuh responden sebesar 70,2 berada pada
keadaan normal dan 29,8 berada pada keadaan lebih. Hasil uji statistik antara persen lemak tubuh dengan kebugaran diperoleh
Pvalue 0,275. Dengan demikian hipotesis penelitian ditolak, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara persen lemak tubuh dengan kebugaran
mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat. Selain itu diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,114 yang menujukkan bahwa hubungan persen
lemak tubuh dengan kebugaran adalah lemah. Nilai tersebut juga menunjukkan adanya hubungan linier positif sempurna, yang berarti semakin bertambahnya
nilai persen lemak tubuh maka akan semakin bertambah denyut nadi setelah tes
kebugaran yang berarti tingkat kebugarannya semakin berkurang.
Menurut Sharkey 2011 penurunan kebugaran dipengaruhi juga karena peningkatan lemak tubuh. Seseorang yang mempunyai berat sama dan tinggi
yang sama belum tentu memiliki persentase lemak yang sama pula karena besarnya lemak dalam tubuh kita tergantung dari aktivitas yang dilakukan dan
pola makannya. Dalam penelitian ini tidak terjadi hubungan karena rata-rata persen lemak tubuh mahasiswi sebesar 22,70 sampai dengan 25,34 yang berarti
memiliki status gizi normal yang mana pada kondisi normal tidak terjadi pengaruh terhadap penurunan kebugaran. Selain itu perbedaan kemaknaan
dengan pengukuran status gizi dengan IMT adalah pada mahasiswi dimungkinkan memiliki komposisi tubuh lebih besar pada jaringan bebas lemak
dibandingkan dengan jaringan lemak. Penelitian ini tidak sejalan dengan Mifsud,et,al 2008 dan Indrawagita
2009 bahwa ada hubungan antara persen lemak tubuh dengan kebugaran. Dengan menandakan semakin tinggi persen lemak tubuh responden semakin
rendah kebugaran berdasarkan VO
2max
. Dan juga tidak sejalan dengan penelitian oleh Gutin 2002 pada remaja obesitas usia 13-16 tahun di Georgia, Amerika
Serikat yang diperolah hasil adanya hubungan yang signifikan antara kebugaran dengan persen lemak tubuh dengan arah hubungan yang negatif sedang r= -
0,622, P0,001. Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian Gutin 2002 dimungkinkan karena karakteristik sampel yang berbeda yaitu pada penelitian ini
responden memiliki persen lemak tubuh rata-rata normal sedangkan penelitian oleh Gutin seluruh responden memiliki riwayat obesitas.
3. Gambaran dan Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kebugaran