Kerangka Teori Kerangka Konsep

5 Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari. b. Kekurangan metode recall 24 jam 1 Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari, bila hanya dilakukan recall satu kali. 2 Ketepatan sangat tergantung pada daya ingat respoden, oleh karena itu responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingga metode ini tidak cocok dilakukan pada anak usia dibawah 7 tahun, orang tua diatas 70 tahun dan orang hilang ingatan atau pelupa. 3 The flat slope syndrome, yaitu kecendrungan bagi responden yang kurus untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak over estimate dan bagi responden yang gemuk cendrung melaporkan lebih sedikit under estimate.

E. Kerangka Teori

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan diatas faktor –faktor yang mempengaruhi kebugaran diantaranya menurut Fatmah 2011 adalah genetik, usia, jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, asupan gizi. Ditambah menurut Sharkley 2011 faktor yang mempengaruhi kebugaran adalah genetik, usia, jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik, kemudian Astrad 1992 menjelaskan aktivitas fisik dan kebiasaan merokok, Hoeger 2011 menjelaskan status kesehatan, Williams 2002 menjelaskan asupan gizi dan Nieman 1998 menjelaskan faktor yang mempengaruhi kebugaran secara keseluruhan. Sehingga diperoleh kerangka teori sebagai berikut : Bagan 2.1 Kerangka Teori Sumber : ModifikasiAstrad 1992, Nieman 1998, Williams 2002, Fatmah 2011, Hoeger 2011, dan Sharkley 2011 Kebugaran Genetik Jenis Kelamin Status Kesehatan Aktifitas Fisik Rokok dan Alkohol Asupan Gizi -Energi -Protein -Vitamin A -Zat Besi fe -Seng Zn Status Gizi -IMT -Persen Lemak Tubuh Umur 53 BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan antara status gizi dengan kebugaran dilihat dari Indeks Massa Tubuh IMT, persen lemak tubuh, asupan gizi dan aktifitas fisik pada Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah tahun 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebugaran diantaranya adalah genetik, usia, jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik dan asupan gizi yang dijadikan sebagai variabel independen. Tetapi tidak semua faktor dapat diteliti dengan asumsi sebagai berikut: a. Genetik. Genetik tidak dimasukan kedalam kerangka konsep karena merupakan faktor yang tidak dapat dicegah atau tidak dapat dimodifikasi Prentice, 2004. b. Usia, Jenis Kelamin, Rokok dan Alkohol Variabel tersebut homogen karena responden yang diteliti seluruhnya perempuan dan semua responden tidak mengonsumsi rokok dan alkohol. c. Status Kesehatan Status kesehatan juga tidak diteliti karena homogen pula. Seluruh reponden yang teliti memiliki status kesehatan yang baik berdasarkan penelitian pendahuluan menggunakan kuesioner PAR-Q and You. Jika diketahui dari pertanyaan terkait kesehatan memiliki jawaban “Ya” artinya responden dalam keadaan status kesehatan yang baik. Sedangkan variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. IMT IMT menggambarkan komposisi tubuh manusia yang terdiri dari jaringan adiposa dan Lean Body Mass. Komposisi tubuh sesorang yang berlebihan dapat mempengaruhi kebugaran tubuh. b. Persen Lemak Tubuh Lemak tubuh yang berlebihan akan memperberat kerja jantung sehingga akan mempengaruhi kebugaran tubuh. c. Aktivitas Fisik Latihan fisik merupakan salah satu faktor yang menghambat proses penuaan yang ditandai dengan penurunan kapasitas aerobik dan kekuatan otot. d. Asupan Gizi Energi, Protein, Vitamin A, Vitamin B 1 , Zat Besi dan Seng Asupan makanan zat gizi makro terutama karbohidrat, lemak, dan protein akan dipergunakan untuk menghasilkan energi dan sebagian disimpan dalam hati dan otot yang dapat dipergunakan untuk melakukan aktivitas fisik guna mencapai kebugaran. Protein yang didalamnya asam amino berguna untuk meningkatkan performa. Selain itu diperlukan zat gizi mikro untuk memelihara proses dalam tubuh. Vitamin B 1 dibutuhkan untuk pengaturan metabolisme tubuh. Vitamin A dengan kandungan β-karoten berfungsi menetralisir radikal bebas dalam tubuh. Besi diperlukan dalam pembentuk hemoglobin. Zn berperan mengoptimalkan kebugaran. Dengan pernyataan diatas maka kerangka konsep dari variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen meliputi status gizi Indeks Massa Tubuh IMT, persen lemak tubuh, asupan gizi dan aktifitas fisik adalah sebagai berikut: Bagan 3.1 Kerangka Konsep Kebugaran IMT Persen Lemak Tubuh Aktivitas Fisik Asupan Protein Asupan Energi Asupan Vitamin A Asupan ZatBesi Fe Asupan Vitamin B 1 Asupan Seng Zn

B. Definisi Operasional