5. Teknik Manajemen dan Analisis Data
Agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, beberapa tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui. Pengolahan data yang telah
dikumpulkan dilakukan dengan proses komputerisasi melalui beberapa langkah sebagai berikut:
a. Penyutingan Editing
Penyutingan data dilakukan sebelum pemasukan data ke dalam komputer. Untuk Informasi yang belum lengkap ditanyakan kembali kepada responden
melalui telepon. b.
Entri Data Entry Template kolom entri data dibuat dengan menggunakan Microsoft Office Excel
disertai dengan tahapan check yang dilakukan untuk memberi menghindari kekeliruan dalam memasukkan data. Selanjutnya data dimasukkan dalam
program peranti lunak untuk diproses pada tahap selanjutnya. c.
Koreksi Cleaning Proses koreksi terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan yang dapat
menggangu proses pengolahan data selanjutnya. Untuk melihat apakah terdapat kesalahan dalam entry data maka dilakukan dengan cara membuat distribusi
frekuensi sehingga akan muncul kesalahan dalam mengentri data. d. Analisis Data
1 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian Notoatmodjo, 2010. Pada analisis ini akan menghasilkan
tabel distribusi data digunakan untuk mengetahui sebaran nilai rata-rata, simpangan baku, nilai minimun dan maksimum dari hasil pengukuran
pendukung, yaitu umur responden, tinggi dan berat badan serta denyut nadi sebelum dan lima menit setelah tes bangku 3 menit YMCA.
2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel, yaitu satu variabel bebas IMT dan persen lemak tubuh, aktivitas
fisik, asupan energi, protein, vitamin A, vitamin B, zat besi Fe, dan seng Zn dan satu variabel terikat kebugaran Analisis bivariat menggunakan
uji statistik korelasi. Tujuan dari uji korelasi ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan dan untuk mengetahui arah hubungan dari kedua
variabel numerik.Jika data berditribusi normal digunakan uji kolerasi Pearson, jika data berdistrubsi tidak normal digunakan uji kolerasi
Spearman. Perhitungan koefisien korelasi r menggunakan rumus berikut.
Nilai r berkisar 0 sampai 1 sementara untuk menunjukkan arah nilainya antara -1 hingga +1. Jika nilai = 0 menunjukkan tidak ada
hubungan linier, nilai r = -1 menunjukkan hubungan linier negatif sempurna, dan nilai r = +1 menunjukkan hubungan linier positif
sempurna. Menurut Colton dalam Sutanto, 2011, kekuatan hubungan antara dua
variabel secara kualitatif ditunjukkan ke dalam empat area, yaitu: r = 0,00-0,25 menunjukkan tidak ada hubungan hubungan lemah
r = 0,26-0,50 menunjukkan hubungan sedang r = 0,51-0,75 menunjukkan hubungan kuat
r = 0,76-1,00 menunjukkan hubungan sangat kuat sempurna Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel menggunakan uji
hipotesis. Tujuan dari uji hipotesis ini adalah untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel terjadi secara signifikan atau tidak by
chance. Uji hipotesis ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 atau tingkat kesalahan α = 5. Uji hipotesis kolerasi sebagai berikut: Uji
hipotesis ini dilakukan dengan two-tail, dan jika keluaran SPSS menunjukkan p-value
≤0,05, berarti hipotesis ditolak atau terdapat hubungan yang signifikan antara varibel x dengan y, atau dapat
diterima hipotesis jika p-value 0,05 atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara varibel x dengan y.
71
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat