Distribusi Kebugaran pada Mahasiswi Program Studi Kesehata Distribusi Aktivitas Fisik pada Mahasiswi Program Studi Kesehatan

71 BAB V HASIL PENELITIAN

A. Analisis Univariat

Analisis univariat pada penelitian ini memaparkan gambaran hasil analisis dari kebugaran berdasarkan nilai denyut nadi, Indeks Massa Tubuh IMT, persen lemak tubuh, aktivitas fisik dan asupan gizi energi, protein, vitamin A, vitamin B 1 , Fe dan Zn pada mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.

1. Distribusi Kebugaran pada Mahasiswi Program Studi Kesehata

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui kebugaran bersadarkan nilai denyut nadi setelah 5 detik tes kebugaran mahasiswi yang sangat bervariasi. Distribusi kebugaran mahasiswi penelitian dipaparkan pada tabel 5.1 berikut ini: Tabel 5.1 Distribusi Kebugaran pada Mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Variabel Mean 95 CI SD Min-Max Kebugaran 112,45- 119,38 kalimenit 17,03kalimenit 76 -151 kalimenit Sumber :Data Primer, 2013 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada Coefisien Interval 95 kebugaran berdasarkan denyut nadi dari total seluruh mahasiswi yaitu 112,45- 119,38 kalimenit. Variasi nilai kebugaran berdasarkan denyut nadi sebesar 17,03. Sedangkan sebaran nilai kebugaran berdasarkan denyut nadi terendah adalah sebesar 76 kalimenit dan tertinggi sebesar 151 kalimenit.

1. Distribusi Status Gizi pada Mahasiswi Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. a. Indeks Massa Tubuh Status gizi mahasiswi pada penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator Indeks Massa Tubuh IMT. Hasil uji statistik univariat untuk nilai IMT mahasiswi dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini: Tabel 5.2 Distribusi Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Tahun 2013 Variabel Mean 95 CI SD Min-Max IMT 20,60-22,41 kgm 2 4,25 15,37-39,26 kgm 2 Sumber : Data Primer 2013 Nilai rata-rata IMT pada Coefisien Interval 95 mahasiswi adalah 20,60- 22,41 kgm 2 dengan variasi nilai IMT sebesar 4,25. Sedangkan sebaran nilai IMT terendah adalah 15.37 kgm 2 dan tertinggi adalah 39.26 kgm 2 . Gambaran kategori IMT mahasiswi yang diteliti berdasarkan standar Depkes RI 2004 diketahui sebanyak 16 mahasiswi tergolong kurus, 66 mahasiswi tergolong normal dan 18,1 kegemukan.

b. Persen Lemak Tubuh

Status gizi mahasiswi pada penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator persen lemak tubuh. Hasil uji statistik univariat untuk nilai status gizi mahasiswi dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini: Tabel 5.3 Distribusi Persen Lemak Tubuh pada Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Tahun 2013 Variabel Mean 95 CI SD Min-Max Persen Lemak Tubuh 22,70-25,34 6,71 9,20-42 Sumber : Data Primer, 2013 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persen lemak tubuh pada Coefisien Interval 95 penelitian ini adalah 22,70-25,34 dengan variasi nilai persen lemak tubuh sebesar 17,03. Sedangkan sebaran persen lemak tubuh terendah yaitu sebesar 9,20 dan tertinggi sebesar 42,00. Gambaran kategori persen lemak tubuh mahasiswi berdasarkan Depdiknas Pengembangan Olahraga 2002 diketahui persentase lemak tubuh mahasiswi sebesar 70,2 berada pada keadaan normal dan 29,8 berada pada keadaan lebih.

2. Distribusi Aktivitas Fisik pada Mahasiswi Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. Data aktivitas fisik digambarkan dengan nilai aktivitas fisik berdasarkan perhitungan total skor IPAQ dan disajikan dalam bentuk metabolic equivalen METs. Distribusi nilai aktivitas fisik dipaparkan dalam tabel 5.4 berikut : Tabel 5.4 Distribusi Nilai Aktivits Fisik pada Mahasiswi Kesehatan Masyarakat 2013 Variabel Mean 95 CI SD Min-Max Aktivitas Fisik 1892,32-3296,27 METs 3685,92 17-22344 METs Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aktivitas fisik mahasiswi dari hasil total nilai METs pada Coefisien Interval 95 adalah sebesar 1892,32-3296,27 METs dan variasi nilai aktivitas fisik sebesar 3685,92. Distribusi nilai aktivitas fisik berada pada kategori nilai 600-3000 METs, artinya sebagian besar mahasiswi memiliki aktivitas fisik sedang dengan variasi data 3685,923 METs. Sedangkan sebaran total nilai aktivitas fisik terendah adalah 17 METs dan nilai tertinggi adalah 22344 METs. Gambaran kategori aktivitas fisik mahasiswi berdasarkan klasifikasi IPAQ 2005 diketahui 28,7 memiliki aktivitas fisik rendah, 50 memiliki aktivitas fisik sedang, dan 21,3 memiliki aktivitas fisik tinggi.

3. Distibusi Status Gizi berdasarkan Asupan Gizi pada Mahasiswi Program