2. Hubungan Persen Lemak Tubuh dengan Kebugaran pada Mahasiswi
Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013
Adapun hubungan persen lemak tubuh dengan kebugaran yang diukur menggunakan denyut nadi sesaat setelah 5 detik setelah tes kebugaran dapat
dilihat pada tabel 5.12 berikut ini:
Tabel 5.12 Analisis Hubungan Persen Lemak Tubuh dengan Kebugaran pada
Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Tahun 2013 Variabel
Jumlah n Korelasi r
P-value Persen Lemak Tubuh
94 0,114
0,275
Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persen lemak tubuh dengan Kebugaran sesaat setelah tes
kebugaran dengan nilai Pvalue sebesar 0,275 P 0,05. Nilai koefisen korelasi r = 0,114 menunjukkan pola hubungan antar variabel yang positif dengan pola
hubungan yang sedang, yang berarti semakin bertambahnya nilai persen lemak tubuh maka akan semakin bertambah denyut nadi setelah tes kebugaran yang
berarti tingkat kebugarannya semakin berkurang.
3. Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kebugaran pada Mahasiswi Program
Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013
Adapun hubungan aktivitas fisik dengan kebugaran yang diukur menggunakan denyut nadi sesaat setelah 5 detik setelah tes kebugaran dapat
dilihat pada tabel 5.13 berikut ini:
Tabel 5.13 Analisis Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kebugaran pada Mahasiswi
Kesehatan Masyarakat Tahun 2013 Variabel
Jumlah n Korelasi r
P-value Aktivitas Fisik
94 0,018
0,862
Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan anatar aktivitas fisik dengan Kebugaran sesaat setelah tes
kebugaran dengan nilai Pvalue sebesar 0,862 P 0,05. Nilai koefisien korelasi r = 0,018 menunjukkan pola hubungan antar variabel yang positif dengan pola
hubungan yang lemah hampir tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kebugaran pada mahasiswi Program Studi Kesehatan
Masyarakat.
4. Hubungan Asupan Energi dengan Kebugaran pada Mahasiswi Program
Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013
Adapun hubungan asupan energi dengan kebugaran yang diukur menggunakan denyut nadi sesaat setelah 5 detik setelah tes kebugaran dapat
dilihat pada tabel 5.14 berikut ini :
Tabel 5. 14 Analisis Hubungan Asupan Energi dengan Kebugaran pada Mahasiswi
Kesehatan Masyarakat Tahun 2013 Variabel
Jumlah n Korelasi r
P-value Asupan Energi
94 -0,128
0,220
Sumber: Data Primer 2013
Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan Kebugaran sesaat setelah tes
kebugaran dengan nilai Pvalue sebesar 0,220 P 0,05. Nilai koefisien korelasi
r = -0,128 menunjukkan pola hubungan antar variabel yang negatif dengan pola hubungan yang lemah, yang berarti semakin bertambahnya nilai asupan energi
maka akan semakin berkurangnya denyut nadi setelah tes kebugaran yang berarti tingkat kebugarannya semakin bertambah.
5. Hubungan Asupan Protein dengan Kebugaran pada Mahasiswi Program