Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kebugaran pada Mahasiswi Hubungan Persen Lemak Tubuh dengan Kebugaran pada Mahasiswi

Fe dan Zn yang dianalisis menggunakan uji korelasi dengan jenis data secara keseluruhan adalah numerik dan numerik.

1. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kebugaran pada Mahasiswi

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Adapun hubungan antara IMT dengan kebugaran yang diukur menggunakan denyut nadi sesaat setelah 5 detik setelah tes kebugaran dapat dilihat pada tabel 5.11 berikut ini: Tabel 5.11 Analisis Hubungan IMT dengan Kebugaran pada Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Tahun 2013 Variabel Jumlah n Korelasi r P-value IMT 94 0,251 0,015 Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan kebugaran sesaat setelah tes kebugaran dengan nilai Pvalue sebesar 0,015 P ≤0,05. Nilai koefisien korelasi r = 0,251 menunjukkan pola hubungan antar variabel yang positif dengan pola hubungan yang lemah, menunjukkan dengan semakin bertambahnya nilai IMT maka akan semakin bertambah denyut nadi setelah tes kebugaran yang berarti tingkat kebugarannya semakin berkurang.

2. Hubungan Persen Lemak Tubuh dengan Kebugaran pada Mahasiswi

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Adapun hubungan persen lemak tubuh dengan kebugaran yang diukur menggunakan denyut nadi sesaat setelah 5 detik setelah tes kebugaran dapat dilihat pada tabel 5.12 berikut ini: Tabel 5.12 Analisis Hubungan Persen Lemak Tubuh dengan Kebugaran pada Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Tahun 2013 Variabel Jumlah n Korelasi r P-value Persen Lemak Tubuh 94 0,114 0,275 Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persen lemak tubuh dengan Kebugaran sesaat setelah tes kebugaran dengan nilai Pvalue sebesar 0,275 P 0,05. Nilai koefisen korelasi r = 0,114 menunjukkan pola hubungan antar variabel yang positif dengan pola hubungan yang sedang, yang berarti semakin bertambahnya nilai persen lemak tubuh maka akan semakin bertambah denyut nadi setelah tes kebugaran yang berarti tingkat kebugarannya semakin berkurang.

3. Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kebugaran pada Mahasiswi Program