Hubungan Asupan Protein dengan Kebugaran pada Mahasiswi Program Hubungan Asupan Vitamin A dengan Kebugaran pada Mahasiswi Program

r = -0,128 menunjukkan pola hubungan antar variabel yang negatif dengan pola hubungan yang lemah, yang berarti semakin bertambahnya nilai asupan energi maka akan semakin berkurangnya denyut nadi setelah tes kebugaran yang berarti tingkat kebugarannya semakin bertambah.

5. Hubungan Asupan Protein dengan Kebugaran pada Mahasiswi Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Adapun hubungan asupan protein dengan kebugaran yang diukur menggunakan denyut nadi sesaat setelah 5 detik setelah tes kebugaran dapat dilihat pada tabel 5.15 berikut ini: Tabel 5.15 Analisis Hubungan Asupan Protein dengan Kebugaran pada Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Tahun 2013 Variabel Jumlah n Korelasi r P-value Asupan Protein 94 -0,209 0,043 Sumber: Data Primer 2013 Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan anatar asupan protein dengan Kebugaran sesaat setelah tes kebugaran dengan nilai Pvalue sebesar 0,043 P ≤0,05.Nilai koefisien korelasi r = -0,209 menunjukkan pola hubungan antar variabel yang negatif dengan pola hubungan yang lemah, yang berarti semakin bertambahnya nilai asupan protein maka akan semakin berkurangnya denyut nadi setelah tes kebugaran yang berarti tingkat kebugarannya semakin bertambah.

6. Hubungan Asupan Vitamin A dengan Kebugaran pada Mahasiswi Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Adapun hubungan asupan vitamin A dengan kebugaran yang diukur menggunakan denyut nadi sesaat setelah 5 detik setelah tes kebugaran dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut ini: Tabel 5.16 Analisis Hubungan Asupan Vitamin A dengan Kebugaran pada Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Tahun 2013 Variabel Jumlah n Korelasi r P-value Asupan Vitamin A 94 -0,079 0,451 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan vitamin A dengan kebugaran sesaat setelah tes kebugaran dengan nilai Pvalue sebesar 0,451 P 0,05.Nilai koefisien korelasi r = -0,079 menunjukkan pola hubungan antar variabel yang negatif dengan pola hubungan yang sangat lemah, yang berarti semakin bertambahnya nilai asupan vitamin A maka akan semakin berkurangnya denyut nadi setelah tes kebugaran yang berarti tingkat kebugarannya semakin bertambah.

7. Hubungan Asupan Vitamin B