kapasitas tes cukup kapasits aerobik. Namun, untuk menyeleksi terhadap populasi yang homogen maka dapat dilakukan pengukuran kapasitas aerobik dan anaerobik
Giriwijoyo dkk, 2012. Metabolisme aerobik jauh lebih efisien dari pada non-aerobik, yang
menghasilkan 38 molekul adenosin triphospate ATP yaitu komponen yang menggerakan kontraksi otot. Per molekul glukosa berbeda dengan 2 molekul jika
melalui jalan anaerobik Sharkley, 2011. Karena menghasilkan sedikit asam laktat, latihan aerobik relatif menyenangkan.
Dan hasil oksidasi lemak yang berlebih, persendian energi yang memadai untuk dapat memperpanjang latihan. Latihan aerobik dapat dilakukan dari beberapa menit
hingga beberapa jam. Latihan aerobik dapat dilakukan dengan bersantai sambil becengkerama pada aerobik tingkat menengah.
Sekitar tahun 2000 ini, skor kebugaran aerobik VO
2
max telah dipandang sebagai cara mengukur kebugaran yang terbaik dan dipercayai memiliki hubungan
dengan kesehatan dan prestasi kerja serta olahraga Sharkley, 2011.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Tingkat kebugaran seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Genetik
Level kemampuan fisik seseorang dipengaruhi oleh gen yang ada dalam tubuh. Genetik atau keturunan yaitu sifat-sifat spesifik yang ada dalam tubuh
seseorang sejak lahir. Sifat genetik mempengaruhi perbedaan dalam ledakan kekuatan, pergerakan anggota tubuh, kecepatan lari, kecepatan reaksi,
fleksibilitas dan keseimbangan setiap orang Montgomery, 2001 dalam Fatmah, 2011.
Penelitian oleh Malina dan Bouchard 1991 menentukan bahwa hereditas mempengaruhi 25-40 perbedaan nilai VO
2max
. Kemudian Sundet, Magnus, dan Tambs 1994 berpendapat bahwa lebih dari setengah perbedaan
kekuatan maksimal aerobik dikarenakan oleh perbedaan genotype, dengan faktor lingkungan nutrisi, latihan sebagai penyebab lainnya. Orang tua mewariskan
faktor yang dapat memberikan kontribusi pada kebugaran aerobik, termasuk kapasitas maksimal sistem respiratori dan kardoivaskular, jantung, sel darah
merah dan hemoglobin serta persentase serat otot. Penemuan terbaru menunjukkan bahwa kapasitas otot untuk merespon latihan juga merupakan
keturunan. Faktor keturunan lainnya seperti fisik dan komposisi tubuh juga mempengaruhi kebugaran dan potensi performa yang tinggi Sharkley, 2011.
Faktor ras juga mempengaruhi tingkat kebugaran seseorang, khususnya dari segi kebugaran aerobik. Hasil suatu penelitian yang dilakukan pada 35
wanita kulit hitam dan kulit putih menyatakan bahwa kebugaran aerobik pada wanita kulit hitam lebih rendah dibandingkan dengan kelompok wanita kulit
putih Hunter, 2000 dalam Fatmah, 2011.
2. Jenis Kelamin
Perbedaan kebugaran antara laki-laki dan perempuan berkaitan dengan kekuatan maksimal otot yang berhubungan dengan luas permukaan tubuh,
komposisi tubuh, kekuatan otot, jumlah hemoglobin, hormon, kapasitas paru- paru dan sebagainya. Sampai pubertas biasanya kebugaran anak laki-laki hampir
sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas kebugaran pada laki-laki dan perempuan biasanya semakin berbeda, terutama yang berhubungan dengan daya
tahan kardiorespiratori, yaitu kapasitas aoerobik pada perempuan lebih rendah 15-25 persen dibandingkan dengan laki-laki Sharkley, 2011. Hal ini
dikarenakan perempuan memiliki jaringan lemak lebih banyak, adanya perbedaan hormon testosteron dan esterogen, dan kadar hemoglobin yang lebih
rendah.
3. Umur