c. Belajar  hidup  bersama Learning  to  live  together, sehingga mampu  berperan  serta  dan  bekerja sama  dengan  orang-orang
lain dalam semua kegiatan manusia. d. Belajar  menjadi  seseorang Learning  to  be suatu  kemajuan
penting  yang  merupakan  kelanjutan  dari  ketiga  sendi  diatas. Pendidikan hendaknya  menyumbang perkembangan seutuhnya
dari  setiap  orang-jiwa  dan  raga,  inteligensi,  kepekaan,  rasa estetika, tanggung jawab pribadi, dan nilai-nilai spiritual.
2. Pandangan Konstruktivisme Merupakan  salah  satu  aliran  filsafat  pengetahuan  yang
menekankan  bahwa  pengetahuan  kita  merupakan  hasil  konstruksi bentukan  kita  sendiri.  Pandangan  kontruktivisme  sebagai  filosofi
pendidikan  mutakhir  menganggap  semua  peserta  didik  mulai  dari usia taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi memiliki
gagasan pengetahuan ini sering kali naïf dan miskonsepsi
30
. Menurut Boediono 2002 dalm buku Tukian Taniredja 2013,
landasan berpikir konstruktivisme agak berbeda dengan pandangan kaum bjektivis, yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran.
3. Democratic Teaching Democratic  Teaching adalah  suatu  bentuk  upaya  untuk
menjadikan  sekolah  atau kampus  sebagai  pusat  kehidupan demokrasi  melalui  proses  pembelajaran  yang  demokratis.  Dengan
kata  lain Democtratic  Teaching adalah  proses  pembelajaran  yang dilandasi  oelh  nilai-nilai  demokrasi,  yaitu  penghargaan  terhadap
kemampuan,  menjunjung  keadilan,  menerapkan  persamaan kesempatan,  dan  memperhatikan  keragaman  peserta  didik  sebagi
insane yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya
31
.
30
Ibid, h.12
31
Ibid, h.13
7. Prinsip-prinsip Dasar Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Dalam  Majelis  Pendidikan  Tinggi  Penelitian  dan  Pengembangan Pimpinan  Pusat  Muhammadiyah  No  71  Tahun  2004  berpendapat
bahwa,  “Model  pembelajaran  berbasis  portofolio  merupakan  suatu inovasi  pemebelajaran  yang  dirancang  untuk  membantu  peserta  didik
memahami  materi  perkuliahan Civic  Education secara  mendalam  dan luas  melalui  pengembangan  materi  yang  telah  dikaji  di  kelas  dengan
menggunakan  berbagai  sumber  bacaan  atau  referensi.  Model  ini memiliki  beberapa  keunggulan,  seperti  :  1  mampu  mendorong
keaktifan mahasiswa apabila pengambangan materi ditugaskan kepada mahasiswa  secara  mandiri  atau  kelompok  kecil;  2  mendorong
eksploasi materi  yang relevan dengan pokok bahasan sehingga adapat diperoleh  sejumlah  dokumen  bahan  kuliah  sebagai  upaya  perluasan
pengetahuan  mahasiswa  dan  dosen;  3  mudah  dilakukan  apabila tersedia  perpustakaan  yang  memadahi, Compact  Disc CD  maupun
internet;  4  sangat  menguntungkan  dalam  keluasan  pengetahuan karena  melalui  pengembangan  materi  yang  beragam  atas  satu  topik
sejenis  akan  diperoleh  sejumlah  besar materi  namun  memiliki  sudut pandang  berbeda-beda;  5  dapat  menjadi  program  pendidikan  yang
mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi peserta didik, seperti  belajar  menilai  dan  mempengaruhi  kebijakan  umum  public
policy, memberanikan diri untukberperan serta dalam kegiatan antara mahasiswa, antar-sekolah dan antar-anggota masyarakat; 6 mengacu
pada  sejumlah  prinsip  dasar  pembelajaran,  yaitu  prinsip  belajar mahasiswa  aktif,  student  active  learning,  kelompok  belajar
kooperatif  cooperative  learning,  pembelajaran  partisipatorik  dan mengajar yang reaktif reactive teaching”
32
.
32
https:bagawanabiyasa.wordpress.com20130428model-pembelajaran-berbasis- portofolio diakses pada 22 mei 2015
Budimansyah  menyebutkan,  terdapat  empat  prinsip-prinsip  dasar model pembelajaran berbasis portofolio, yaitu:
1. Prinsip belajar siswa aktif Proses  pembelajaran  dengan  menggunakan  Model  Pembelajaran
Berbasis  Portofolio  MPBP  berpusat  pada  siswa.  Dengan demikian model ini menganut prinsip belajar siswa aktif. Aktifitas
siswa  hampir seluruh  proses  pembelajaran dari  mulai  fase perencanaan kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan
33
. 2. Kelompok Belajar Kooperatif
Prinsip  ini  merupakan pembelajaran  yang  berbasis  kerjasama. Kerja  sama  antar  siswa  dan  antar  komponen-komponen  lain  di
sekolah, termasuk kerja sama sekolah dengan orang tua siswa dan lembaga  terkait.  Kerja  sama  antar  siswa  jelas  terlihat  pada  saat
kelas  sudah  memilih  satu  masalah  untuk  bahan  kajian  bersama. Semua  pekerjaan  disusun,  oarng-orangnya  ditentukan,  siapa
mengerjakan apa, merupakan satu bentuk kerjasama itu
34
. 3. Pembelajaran Partisipatorik
Model  pembelajalaran portofolio  melatih  siswa  belajar  sambil melakoni Learning  by  doing.  Salah  satu  bentuk  pelakonan  itu
adalah siswa belajar hidup berdemokrasi. Sebab dalam tiap langkah dalam  model  ini  memiliki  makna  yang  ada  hubungannya  dengan
praktik hidup demokrasi
35
. 4. Reactive Teaching
Dalam  menerapkan  model  pembelajaran  berbasis  portofolio,  guru perlu  menciptakan  strategi  yang  tepat  agar  siswa  mempunyai
motivasi belajar yang tinggi. Motivasi yang seperti itu akan tercipta jika  guru  dapat  menyakinkan  siswa  akan  kegunaan  materi  bagi
kehidupan  nyata.  Demikian  juga  guru  harus  dapat  menciptakan situasi  sehingga  materi  pelajaran  selalu  menarik,  tidak
membosankan.  Guru  harus  punya  sensitivitas  yang  tinggi  untuk segera
mengetahui apakah
kegiatan pembelajaran
sudah membosankan siswa. Jika hal ini terjadi, guru harus segera mencari
cara  untuk  menanggulanginya.  Inilah  cirri  guru  yang  reaktif.  Ciri guru  yang  reaktif  antara  lain;  a  menjadikan  siswa  sebgai  pusat
kegiatan belajar, b pembelajaran dimulai denan hal-hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa,  hal yang menarik dan berguna bagi
kehidupan siswa,  c  selalu  berupaya  membangkitkan  motivasi belajar siswa dengan membuat materi pelahran sebagai susuatu hal
yang  menarik  dan  berguna  bagi  kehidupan  siswa,  dan  d  segera mengenali materi atau metode pembelajartan yang membuat siswa
bosan, bila hal ini ditemui, ia segera menangggulanginya
36
.
33
Tukiran Taniredja Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, h. 14
34
Ibid, h. 15
35
Ibid, h. 16
36
Ibid, h. 17
8. Langkah-langkah portofolio sebagai model pembelajaran 1. Mengidentifikasi masalah yang ada dimasyarakat.
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama  siswa  yaitu:  mendiskusikan  tujuan,  mencari  masalah  apa
saja  yang  siswa  ketahui  tentang  masalah-masalah  dimasyarakat, dan  memberi  tugas  Pekerjaan  Rumah  tentang  masalah-masalah
yang  ada  dilingkungan  masyarakat  yang  mereka  anggap  sangat berarti penting sesuai dengan kemampuan siswa, seperti:
a. Masalah umum di masyarakat b. Masalah-masalah di sekolah
c. Masalah-masalah yang menyangkut standar masyarakat d. Masalah-masalah lingkungan
e. Masalah-masalah yang berkaitan dengan usia anak-anak muda, dan lain-lain
Dalam  mengerjakan  Pekerjaan  Rumah  tersebut  siswa  diharapkan untuk mnecari informasi tentang masalah yang akan dikaji dengan
cara: a. Mewawancarai orang tua keluarga, teman, tetangga, dan orang
lain yang dianggap mneguasai masalah yang dikaji, b. Melalui  sumber-sumber  cetak  seperti  majalah,  Koran  dan
tabloid, c. Melalui elektronika seperti radio, TV, dan internet.
Pada  tahap  ini  guru membagi  kelompok  kelas  kedalam kelompok-kelompok kecil 4-5 orang siswa, dan setiap kelompok
mengambil undian untuk menentukan pokok pembahasan apa yang harus dikaji. Berikutnya  supaya mereka  kelompok kecil mencari
dan  mendiskusikan  masalah-masalah  yang  sesuai  dengan  pokok pembahasan yang diperolehnya.
Proses diskusi kelompok kecil ini tentunya belum cukup. Oleh karena itu kelompok kecil ini harus melanjutkan sebagai Pekerjaan
Rumah,  berupa  tugas  wawancara  dengan  orang  yng  dipandang