Tempat dan Waktu Penelitian

4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi 70 . Kekurangan wawancara: 1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya. 2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia. 3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat yang tertentu, misalnya dilokasi yang ribut dan ramai. 4. Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas 71 . Tujuan wawancara: Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu: 1. Menciptakan hubungan yang baik diantara dua pihak yang terlibat subjek wawancara dan pewawancara. 2. Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara. 3. Menyediakan informasi yang dibutuhkan. 4. Mendorong ke arah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara 5. Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara 72 . 70 Ibid 71 Ibid 72 Ibid Langkah-langkah wawancara: Pedomanpetunjuk wawancara secara garis besar sebagai berikut:

A. Persiapan:

1. Menentukan tujuan. 2. Menetapkan bentuk pertanyaan 3. Menetapkan responden yang diperkirakan sebagai sumber informasi. 4. Menetapkan jumlah responden yang akan diwawancarai. 5. Menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara. 6. Mengadakan hubungan dengan responden.

B. Pelaksanaan:

1. Memilih pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar terarah dan dibutuhkan dalam rangka mengumpulkan informasi. 2. Mengadakan wawancara

C. Penutup:

1. Menyusun laporan wawancara secara sistematis. 2. Mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan wawancara. 3. Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan wawancara 73 .

3. Dokumentasi

Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Metode dokumentasi ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini hanya mengambil data yang sudah 73 Ibid

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar ips siswa melalui penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) (penelitian tindakan kelas dikelas VIII-2 SMP PGRI 1 Ciputat)

1 6 0

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING SISWA KELAS V SDN 1 NEGERI SAKTI GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 17 47

THE DEVELOPMENT OF INSTRUCTIONAL MATERIALS BASED INTERACTIVE MULTIMEDIA ON BASIC COMPETENCE USING OSCILLOSCOPE MEASUREMENT TOOL IN VOCATIONAL SCHOOL BANDAR LAMPUNG

0 7 135

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO DITINJAU DARI KEMANDIRIAN Eksperimen Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Penilaian Portofolio Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri

0 2 15

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO DITINJAU DARI KEMANDIRIAN Eksperimen Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Penilaian Portofolio Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa Kelas Viii Smp Neg

0 3 16

IMPLEMENTASI MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON Implementasi Model Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 7 12

IMPLEMENTASI MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON Implementasi Model Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 5 14

PENDAHULUAN Implementasi Model Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Lesson Study di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura.

0 6 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD.

0 3 15

Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (Studi Kasus di SD Negeri Barusari 03 Semarang.

0 1 2