Baumrind Dusek, 1996, pola asuh orang tua juga berpengaruh terhadap prestasi belajar dan penyesuaian psikologis anak yang lebih baik.
Semakin bertambah usia anak, terlebih lagi jika anak telah mencapai usia sekolah, akan bertambah pula pengetahuan, wawasan, dan lingkungan
pendidikannya. Pada saat seperti ini, orang tua perlu lebih memperhatikan kondisi anak mereka. Bagi Baumrind Dusek, 1996, ketika anak memasuki masa remaja
orang tua harus memberikan model tingkah laku kemandirian yang sesuai dengan usia mereka. Proses-proses interaksi seperti ini, secara umum disebut juga sebagai
proses pengasuhan.
2.3.1. Pengertian pola asuh
Keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan anak. Karena keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak,
tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Pola asuh orangtua merupakan pola interaksi antara anak dengan orang tua yang
meliputi bukan hanya pemenuhan kebutuhan fisik makan, minum, pakaian, dan lain sebagainya dan kebutuhan psikologis afeksi atau perasaan tetapi juga
norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungan Gunarsa dalam Pratiwi, 2007.
Pola asuh menurut peneliti adalah perlakuan orang tua terhadap anak yang meliputi bukan hanya dalam pemenuhan kebutuhan fisik dan kebutuhan
psikologis, tetapi juga dalam memberikan pemahaman tentang norma-norma yang berlaku di lingkungan tempat anak tersebut tinggal.
2.3.2. Aspek-Aspek dalam pola asuh
Di dalam pengasuhan anak, tercakup berbagai aspek yang terdapat pada hubungan orang tua dan anak. Menurut Mussen Hurlock, 1970 ada empat aspek
dalam pengasuhan anak , yaitu : 1. Aspek kontrol, meliputi segala usaha orang tua untuk mempengaruhi aktivitas
bertujuan goal oriented activity memodifikasi ekspresi dari rasa ketergantungan anak, agresifitas atau tingkah laku bermain. Selain itu
termasuk pula mengembangkan internalisasi standar yang dimiliki orang tua pada anak.
2. Aspek demand for maturity tuntutan untuk tingkah laku dewasa atau matang, meliputi tuntutan atau penekanan pada anak agar dapat
menampilkan dengan sebaik-baiknya kemampuan dalam bidang sosial, intelektual, serta emosional. Orang tua juga menuntut kemandirian anak,
termasuk dalam membuat keputusan. 3. Aspek clarity of parent
– child communication kejelasan komunikasi antara orang tua dan anak, Orang tua memberikan penjelasan dan menanyakan
pendapat anak dalam membuat aturan-aturan bagi si anak. Orang tua juga berusaha memahami pendapat atau perasaan anak mengenai penjelasan yang
dilakukan atau ketika anak menuntut pemenuhan kebutuhannya. 4. Aspek Parental nurturance upaya pengasuhan terhadap anak, yaitu
keterlibatan orang tua dalam pengasuhan, pengungkapan rasa kasih sayang, rasa bangga dan senang, kehangatan serta pengertian terhadap anak.
2.3.3. Jenis-jenis pola asuh