kedekatan ibu dengan anak ikut mempengaruhi hal tersebut? atau seperti apakah pola asuh orang tua yang anaknya mampu bersikap kritis di kelas tersebut?
Apakah pola asuh ikut mempengaruhi variasi yang ada? peneliti sangat tertarik meneliti semua itu. Tetapi peneliti lebih tertarik meneliti bila anak-anak yang
mempunyai sikap kritis itu sudah beranjak dewasa. Selain itu, berpikir kritis remaja lebih mudah untuk di teliti, karena masa remaja ada pada tahap operasional
formal, di mana pada tahap ini individu mampu untuk menganalisis masalah. Penulis juga belum menemukan penelitian yang mengaitkan antara kemampuan
berpikir kritis remaja di tingkat SMAsederajat dengan pola asuh orang tua dan attachment style. Berangkat dari hal-hal tersebut di atas, penulis memfokuskan
kepada kemampuan berpikir kritis remaja tingkat SMAsederajat dan ingin meneliti apakah ada pengaruh persepsi anak tentang pola asuh orang tua dan
attachment style terhadap kemampuan berpikir kritis critical thinking?
1.2. Pembatasan dan Perumusan masalah
1.2.1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan suatu yang penting, karena dengan pembatasan masalah dapat mengarahkan dalam pengumpulan data dan analisis.
Selain itu pembatasan masalah dapat menghindari kesalahan dalam penafsiran judul. Oleh karena itu, agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis
membuat pembatasan masalah sebagai berikut:
a. Persepsi tentang pola asuh yang digunakan adalah persepsi anak terhadap empat jenis pola asuh yang diterapkan orang tuanya yaitu authoritarian,
authoritative, permisif memanjakan permissive indulgent dan permisif tidak peduli permissive indifferent dengan ukuran berdasarkan empat aspek pola
asuh yaitu aspek kontrol, aspek demand for maturity tuntutan, aspek clarity of parent
– child communication, aspek parental nurturance Baumrind dalam Santrock, 2003.
b. Attachment style yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada attachment style antara ibu dan anak yang terbentuk berdasarkan teori
internal working model, yaitu merupakan representasi mental dari dimensi perlakuan ibu terhadap anak sensitivity
– insentivity, acceptance – rejection, cooperation
– interference dan accessibility – ignoring. Dari dimensi perlakuan ibu tersebut membentuk tiga attachment style yaitu secure
attachment, anxious resistant attachment, dan anxious avoidant attachment. Ainsworth dalam Santrock, 2003.
c. Berpikir kritis adalah pertimbangan determination yang dilakukan secara sengaja, sistematis dan hati-hati untuk mengevaluasi sebuah claim
pernyataan Moore Parker, 1986; Mayer Goodchild, 1990. d. Sampel penelitian ini adalah siswa siswi SMK Karya Putra Bangsa Depok
kelas X. e. Faktor demografi yang digunakan dan analisis dalam penelitian ini adalah
jenis kelamin jender, suku bangsa, tingkat pendidikan Ayah, tingkat
pendidikan Ibu, status Ibu bekerja, tingkat pendapatan orang tua setiap bulan, figur pengasuh dominan dan tingkat prestasi belajar di kelas.
1.2.2. Perumusan Masalah