Sebagaimana interval dalam tabel 4.10 diketahui bahwa apabila subjek mendapatkan skor total lebih dari 25, maka subjek tersebut dikategorikan
memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi. Apabila skor subjek berada di antara 19 - 25, maka dapat dikategorikan bahwa kemampuan berpikir kritis
siswa terbilang sedang. Sedangkan apabila skor total subjek di bawah 19, maka kemampuan berpikir kritis siswa tersebut dikategorikan rendah.
4.3. Deskripsi data
Dalam rangka pengujian hipotesis penelitian, dilakukan analisis regresi dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 19.0.1. Ada satu kali uji regresi
berganda, satu kali uji regresi sederhana dan tujuh kali uji one way ANOVA yang dilakukan dalam penelitian ini. Analisis regresi berganda dilakukan pada variabel-
variabel dalam persepsi tentang pola asuh dan attachment style, adapun untuk variabel demografi yang berupa jenis kelamin, suku bangsa, tingkat pendidikan
ayah, tingkat pendidikan ibu, status ibu bekerja, tingkat pendapatan orang tua, dan figur pengasuh dominan dilakukan dengan cara analisis one way ANOVA karena
data yang diolah berupa coding. Untuk data demografi pada tingkat prestasi belajar dilakukan analisis regresi sederhana karena datanya merupakan data
nominal.
4.3.1. Analisis regresi berganda
Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS 17.00. Langkah pertama peneliti
menganalisis dampak dari IV dalam persepsi tentang pola asuh dan attachment style yang berjumlah 7 variabel terhadap kemampuan berpikir
kritis. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.11 Tabel ANOVA
b
Analisis regresi dari 7 IV
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression 2160.391
7 308.627
3.718 .001
a
Residual 7139.609
86 83.019
Total 9300.000
93 a. Predictors: Constant, Anxious resistant, authoritarian, permisif tidak peduli, permisif
memanjakan, Anxious avoidant, authoritative, secure b. Dependent Variable: Critical Thinking
Untuk menguji apakah ada pengaruh negatif yang signifikan variabel- variabel bebas dalam persepsi tentang pola asuh dan attachment style
terhadap kemampuan berpikir kritis, maka dapat dilihat pada kolom signifikansi. Dalam tabel sig. tersebut diperlihatkan bahwa signifikansinya
adalah 0.001
a
, artinya p0.05, dengan df 7, 86 F = 3.718. Artinya, jenis authoritarian, authoritative, permisif memanjakan, permisif tidak perduli
dalam persepsi tentang pola asuh, serta variabel secure, anxious avoidant dan anxious resisitant dalam attachment style berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan berpikir kritis dikarenakan F Hitung 3,718 F Tabel 3,284. Artinya, hipotesis nihil
mayor dari penelitian yang berbunyi bahwa “tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang pola asuh dan attachment style
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMK Karya Putra Bangsa Depok ”
ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang pola asuh dan attachment style terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMK Karya Putra
Bangsa Depok. Hal ini berarti variabel-variabel prediktor independen dalam
persepsi dan attachment style dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan berpikir kritis.
Tabel 4.12 Tabel
Model Summary analisis regresi dari 7 IV
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square
Change F
Change df1 df2 Sig. F
Change 1
.482
a
.232 .170
9.11146 .232
3.718 7 86
.001 a. Predictors: Constant, Anxious resistant, authoritarian, permisif tidak peduli, permisif
memanjakan, Anxious avoidant, authoritative, secure
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R
2
R Square sebesar 0.232 atau 23,2. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh
tujuh variabel
independen authoritarian,
authoritative, permisif
memanjakan, permisif tidak perduli dalam persepsi tentang pola asuh, serta variabel secure, anxious avoidant dan anxious resisitant dalam attachment
style terhadap variabel dependen kemampuan berpikir kritis siswa SMK Karya Putra Bangsa Depok berpengaruh sebesar 23,2
Tabel 4.13 Tabel Coefficients
a
7 IV terhadap DV
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
104.779 25.380
4.128 .000 Authoritarian
-.214 .157
-.197 -1.364 .176 Authoritative
-.403 .192
-.385 -2.101 .039 permisif memanjakan
.144 .160
.129 .896 .373 permisif tidak peduli
-.505 .144
-.467 -3.507 .001 Secure
.144 .195
.137 .739 .462 Anxious avoidant
-.216 .159
-.203 -1.359 .178 Anxious resistant
-.045 .156
-.042 -.289 .773 a. Dependent Variable: Critical Thinking
Berdasarkan tabel 4.13,dapat disusun persamaan regresi dari 7 IV sebagai berikut:
Ŷ = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6+
b
7
X
7
+ e Ŷ = 104.779 – 0,214 X
1
– 0,403 X
2
+ 0,144 X
3
– 0,505 X
4
+ 0.144 X
5
– 0,216 X
6
– 0,045 X
7
Hasil analisis regresi pada tabel diatas akan dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 104,779.
b. Koefisien regresi persepsi tentang pola asuh authoritarian X
1
sebesar - 0,214. Koefisien bernilai negatif, hal ini menunjukkan semakin tinggi
skor persepsi tentang jenis pola asuh authoritarian pada siswa SMK Karya Putra Bangsa Depok maka akan semakin rendah tingkat
kemampuan berpikir kritisnya. Artinya bahwa semakin besar persepsi anak bahwa orang tuanya menerapkan pola asuh authoritarian terhadap
mereka, maka kemampuan berpikir kritis anak tersebut lebih rendah. Hal ini dikarenakan anak-anak yang menganggap bahwa orang tuanya
otoriter, akan mengalami hambatan dalam kegiatannya untuk berpikir kritis, kebanyakan mereka menerima saja apa yang orang tua katakan
tidak berpikir kritis karena ketakutan mereka akan hukuman yang akan mereka dapatkan.
c. Koefisien regresi persepsi tentang pola asuh authoritative X
2
sebesar - 0.403. Koefisien bernilai negatif, hal ini menunjukkan semakin tinggi
skor persepsi tentang jenis pola asuh authoritative pada siswa SMK Karya Putra Bangsa Depok maka akan semakin rendah tingkat
kemampuan berpikir kritisnya d. Koefisien regresi persepsi tentang pola asuh permisif memanjakan X
3
sebesar 0.144. Koefisien bernilai positif, hal ini menunjukkan semakin tinggi skor persepsi tentang jenis pola asuh permisif memanjakan pada
siswa SMK Karya Putra Bangsa Depok maka akan semakin tinggi pula tingkat kemampuan berpikir kritisnya
e. Koefisien regresi persepsi tentang pola asuh tidak perduli X
4
sebesar - 0.505. Koefisien bernilai negatif, hal ini menunjukkan semakin tinggi
skor persepsi tentang jenis pola asuh permisif tidak peduli pada siswa
SMK Karya Putra Bangsa Depok maka akan semakin rendah tingkat kemampuan berpikir kritisnya
f. Koefisien regresi secure attachment X
5
sebesar 0.144. Koefisien bernilai positif, hal ini menunjukkan semakin tinggi skor secure
attachment pada siswa SMK Karya Putra Bangsa Depok maka akan semakin tinggi pula tingkat kemampuan berpikir kritisnya. Artinya
adalah kelekatan emosional antara ibu dan anak yang terjalin secure aman akan mengambangkan kemampuan berpikir kritis anak. Anak
selalu yakin bahwa ibunya menyayanginya, ia yakin bahwa dirinya selalu diterima oleh sang ibu, membuat pribadi anak tersebut menjadi
anak yang percaya diri dan merasa yakin bahwa dirinya akan diterima dengan baik oleh lingkungan tempat dia berada, dengan demikian,
proses untuk membantunya mengembangkan kemampuan berpikir kritis akan berjalan dengan baik.
g. Koefisien regresi anxious avoidant attachment X
6
sebesar -0.216. Koefisien bernilai negatif, hal ini menunjukkan semakin tinggi skor
anxious avoidant attachment pada siswa SMK Karya Putra Bangsa Depok maka akan semakin rendah tingkat kemampuan berpikir
kritisnya. Artinya adalah anak yang mengalami keraguan akan kasih sayang dan penerimaan ibu terhadapnya akan tumbuh menjadi anak
dengan pribadi yang kurang percaya diri, selalu cemas akan penerimaan orang lain terhadap dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, akan terjadi hambatan dalam proses interaksi anak tersebut
terhadap lingkungan, dengan kata lain bantuan lingkungan dalam mengeksplorasi kebutuhan anak tersebut dalam berpikir kritis kurang
mendukung. h. Koefisien regresi anxious resistant attachment X
7
sebesar -0.045. Koefisien bernilai negatif, hal ini menunjukkan semakin tinggi skor
anxious resistant attachment pada siswa SMK Karya Putra Bangsa Depok maka akan semakin rendah tingkat kemampuan berpikir kritisnya
4.3.2. Uji hipotesis