Benda Cagar Budaya TINJAUAN PUSTAKA
berbagai perubahan negatif atau merusak keberadaannya atau nilai yang dimilikinya. Upaya ini bertujuan untuk memberikan kualitas kehidupan
masyarakat yang lebih baik berdasarkan kekuatan aspek-aspek budaya lama, dan melakukan pencangkokan program-program yang menarik dan kreatif,
berkelanjutan, serta juga merencanakan program partisipasi dengan memperhitungkan estimasi ekonomi.
Goodchild 1990 mengatakan bahwa lanskap sejarah perlu dilestarikan karena memiliki arti penting sebagai berikut :
1. Menjadi bagian penting dan bagian integral dari warisan budaya cultural
heritage 2.
Menjadi bukti fisik dan arkeologis dari sejarah warisan budaya tersebut 3.
Memberi konstribusi bagi keberlanjutan pembangunan kehidupan berbudaya
4. Memberi konstribusi bagi keanekaragaman pengalaman yang ada
5. Memberikan suatu kenyaman publik public amenity
6. Memiliki nilai ekonomis dan dapat mendukung pariwisata
Pelestarian lanskap sangat penting, menurut Nurisjah dan Pramukanto 2001 tujuan pelestarian lanskap terkait dengan aspek budaya dan sejarah secara
lebih spesifik adalah untuk : 1.
Mempertahankan warisan budayasejarah yang memiliki karakter spesifik suatu kawasan
2. Menjamin terwujudnya ragam kontras yang menarik dari suatu areal atau
kawasan tertentu yang relatif modern akan memiliki kesan visual dan sosial yang berbeda
3. Memenuhi kebutuhan psikis manusia, untuk melihat dan merasakan
eksistensi dalam alur kesinambungan masa lampau, masa kini, masa depan yang tercermin dalam obyekkarya tamanlanskap untuk selanjutnya
dikaitkan dengan harga diri, percaya diri, dan sebagai identitas diri suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu
4. Menjadikan motivasi ekonomi, peninggalan budaya dan sejarah memiliki
nilai yang tinggi apabila dipelihara dengan baik, terutama dapat mendukung perekonomian kotadaerah bila dikembangkan sebagai
kawasan tujuan wisata cultural and historical type of tourism
5. Menciptakan simbolisme sebagai manifestasi fisik dan identitas dari suatu
kelompok masyarakat tertentu Secara lebih spesifik dalam kaitannya dengan lanskap, Harris dan Dines
1988 mengajukan empat hal utama tujuan tindakan preservasi untuk pelestarian lanskap sejarah ini, yaitu :
1. Menyelamatkan karakter estetik dari suatu areal, wilayah, atau property
2. Mengkonservasi sumberdaya
3. Memfasilitasi pendidikan lingkungan
4. Mengakomodasi perubahan-perubahan keutuhan akan hunian, baik yang
terdapat dalam kawasan perkotaan, di tepi kota, maupun di kawasan pedesaan.
Selanjutnya Nurisjah dan Pramukanto 2001 juga mengemukakan beberapa pilihan bentuk tindakan teknis yang umumnya dilakukan dalam upaya
pengelolaan lanskap bersejarah, yaitu sebagai berikut : 1.
Adaptive use penggunaan adaptif Mempertahankan dan memperkuat lanskap dengan mengakomodasi
berbagai penggunaan, kebutuhan, dan kondisi masa kini. Kegiatan model ini memerlukan pengakjian yang cermat dan teliti terhadap sejarah,
penggunaan, pengelolaan dan faktor lain yang turut berperan dalam pembentukan lanskap tersebut. Pendekatan ini akan memperkuat arti
sejarah dan mempertahankan warisan sejarah yang terdapat pada lanskap itu dan mengintegrasikannya dengan kepentingan, penggunaan, dan
kondisi sekarang yang relevan. 2.
Rekonstruksi Pembangunan ulang suatu bentuk lanskap, baik secara keseluruhan atau
sebagian dari tapak asli, yang dilakukan pada kondisi : • Tapak tidak dapat bertahan lama pada kondisi yang asli atau mulai
hancur karena faktor alam • Suatu babakan sejarah tertentu yang perlu untuk ditampilkan
• Lanskap yang hancur sama sekali sehingga tidak terlihat seperti
kondisi awalnya • Alasan kesejarahan yang harus ditampilkan
Pendekatan ini dapat diterapkan bila memenuhi syarat :