Konsep Fasilitas Konsep Pengembangan Lanskap

VI. PERENCANAAN LANSKAP

6.1. Rencana Ruang Wisata

Rencana ruang yang berdasarkan konsep ruang wisata akan dibagi dalam lima ruang. Pembagian ruang tersebut berdasarkan fungsi dan kebutuhan dalam aktivitas wisata pada kawasan Tabel 19 dan Gambar 48, yaitu : 1. Ruang objek wisata utamainti merupakan ruang yang utama dalam rencana ruang ini. Karena di dalamnya terdapat objek wisata sejarah yang dalam konsep pelestarian termasuk dalam ruang mintakat inti. Oleh karena itu penentuan ruang ini harus diperhatikan secara seksama karena berhubungan dengan keberadaan objek sejarah yang harus dilestarikan. Adapun objek wisata yang terdapat dalam ruang inti ini adalah Rumah Kalang, Pasar Gede, Gardu Listrik Tua, Komplek Makam Raja-Raja Mataram, Masjid Besar Mataram, komplek pemandian sendang, Situs Watu Gilang dan Watu Gatheng, Cepuri, Gang Rukunan, reruntuhan rumah Prof. Kahar Muzakkir dan Langgar Tertua. Adapun aktivitas wisata yang dapat dilakukan pada ruang ini adalah melihat, mengamati, mempelajari objek, menginterpretasikan objek, ziarah, ibadah, foto, belanja, dan kegiatan lainnya yang tidak mengganggu ataupun merusak keberadaan objek tersebut. Luas ruang ini adalah sekitar 19,22 ha atau 9,2 dari luas seluruh KCB Kotagede ini. 2. Ruang objek wisata pendukung, pada kawasan ini berupa pemukiman penduduk setempat juga lokasi terdapatnya objek wisata. Ruang ini mengelilingi kawasan dan berada pada lapisan paling luar dari KCB Kotagede. Untuk ruang objek wisata pendukung 1 direncanakan dalam pengembangannya agak dibaatasi, yaitu fasade maupun gaya arsitektur bangunannya tidak terlepas dari konsep Kerajaan Mataram Islam yang memadukan gaya Jawa-Hindu-Islam. Sedangkan untuk ruang objek wisata pendukung 2 dalam rencana pengembangannya tidak terlalu dibatasi, fasade maupun gaya arsitektur bangunannya dapat mengalami modifikasi. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan dalam ruang ini adalah melihat beberapa rumah Joglo yang berada dalam komplek pemukiman penduduk, juga dapat mengamati keseharian hidup masyarakat setempat. Luas ruang penyangga ini sekitar 122,71 ha atau 58,7 dari luas keseluruhan KCB Kotegede. 3. Ruang transisi merupakan ruang yang mengarahkan ke objek wisata berada. Ruang ini berada antara ruang inti dengan ruang penerimaan, tepatnya pada tempat-tempat sebelum objek wisata yang akan dikunjungi. Pada ruang ini wisatawan dapat beristirahat sejenak, melihat, foto, mengamati bangunan sekitar, dan kegiatan lainnya yang dapat dilakukan wisatawan selama tidak mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Adapun luas dari ruang transisi ini adalah 15,9 dari luas KCB Kotagede atau sekitar 33,15 ha. 4. Ruang fasilitas dan pelayanan wisata yang terletak pada mintakat pengembangan ini di dalamnya memiliki beberapa fasilitas yang dapat menunjang aktivitas wisatawan yang berupa musholla, toilet, kios makan, pos pelayanan umum, pos jaga. Dalam ruang ini wisatawan dapat melakukan aktivitas yang berupa makan, ibadah, istirahat, belanja, dan kegiatan lainnya yang masih dapat ditunjang oleh fasilitas yang telah disediakan. Luas ruang ini sekitar 20,13 ha atau 9,6 dari luas KCB Kotagede. 5. Ruang penerimaan welcome area yang berada sebelah barat dari kawasan merupakan pintu masuk utama ke dalam kawasan. Dalam ruang ini terdapat fasilitas gerbang masuk, area parkir, terminal becak dan andong, papan informasi dan interpretasi utama, pos pelayanan umum, dan sebagainya. Luas ruang ini sekitar 13,79 ha atau sekitar 6,6 dari luas KCB Kotagede.