sarana interpretasi dalam rangka mendukung juga menunjang aktivitas wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan dalam kawasan.
Pengembangan konsep jalur interpretasi yang dilakukan pada KCB Kotegede ini adalah tentang interpretasi perkembangan kawasan dari jaman
awal pembentukan Kerajaan Mataram Islam sampai terbentuknya KCB Kotagede sebagai pusat penghasil kerajinan perak melalui kunjungan terhadap
objek-objek bangunan sisa peninggalan yang masih ada. Bentuk interpretasi tersebut dibagi dalam tiga periode perjalanan yaitu pada periode awal
Kerajaan Mataram Islam, periode penjajahan Belanda, dan periode setelah kemerdekaan RI. Selain itu, terdapat juga pengenalan budaya masyarakat
melalui pertunjukkan seni yang ditampilkan oleh masyarakat lokal. Setelah pengenalan wisatawan terhadap objek wisata tersebut diharapkan kesadaran
tentang pentingnya menjaga dan menghargai objek peninggalan yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Hal ini merupakan tujuan
utama dalam pengembangan konsep wisata maupun konsep interpretasi dalam KCB Kotagede ini.
5.4.4. Konsep Fasilitas
Penyediaan fasilitas pada sebuah kawasan wisata sangat penting. Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan aktivitas wisata yang dilakukan
pengunjung kualitasnya tetap terjaga. Secara umum fasilitas disediakan untuk memberi kenyamanan wisatawan dalam melakukan aktivitas selama berada
dalam kawasan. Tujuan lain dari penyediaan fasilitas adalah meningkatkan apresiasi wisatawan dari interpretasi yang didapat.
Terdapat banyak jenis fasilitas yang dianjurkan tersedia dalam sebuah kawasan wisata. Untuk jenis fasilitas umum pada kawasan dapat menyediakan
area parkir, pos pelayanan wisatawan, kios makanan, kios cinderamata, toilet, temapat sampah, tempat ibadah, lampu, gazebo, bangku, pos jaga dan
sebagainya. Selain itu untuk jenis fasilitas yang dibutuhkan dalam interpretasi maka dapat menyediakan papan informasi, pemanduguide, pamflet, sign yang
berupa arahan rute perjalanan wisata, dan lainnya. Penempatan fasilitas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan fasilitas
pada tiap ruangnya. Fasilitas untuk interpretasi sebagian besar ditempatkan
pada ruang inti. Sedangkan untuk ruang penyangga fasilitas yang disediakan sebaiknya fleksibel, dan untuk ruang pengembangan untuk fasilitas yang
disediakan sebagian besar merupakan pelayanan untuk aktivitas wisata. Desain fasilitas pun perlu diperhatikan, sebaiknya desain yang digunakan
disesuaikan dengan gaya arsitektur bangunan setempat agar wisatawan dapat merasakan keharmonian selama berada dalam kawasan.
5.4.5. Konsep Tata Hijau
Keberadaan vegetasi diperlukan dalam kawasan untuk menunjang dan mendukung aktivitas wisata. Vegetasi yang digunakan memiliki fungsi yang
dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap ruang Tabel 18. Adapun fungsi-fungsi vegetasi yang dibutuhkan adalah sebagai pembatas, peneduh,
penguat identitas, estetika, dan penyerap polusi. Selain itu terdapat juga tanaman lokal yang telah berada pada kawasan, dan vegetasi tersebut
merupakan ciri khas dari kawasan yang dapat difungsikan sebagai penguat identitas. Dengan penanaman vegetasi ini maka kenyamanan wisatawan akan
meningkat dan kualitas lingkungan kawasan pun ikut diperbaiki. Tabel 18 Hubungan Fungsi Tanaman dan Ruang
Ruang
Fungsi Tanaman
Inti Penyangga Pengembangan
Objek Wisata
Transisi Objek Pendu
kung Transisi Objek
Pendu kung
Pelayanan dan
Fasilitas Penerima
Penguat identitas
Estetika Pembatas
Peneduh Penyerap
polusi