Pengembangan Wisata KONSEP PENGEMBANGAN
pemanfaatan tersebut tetap harus dilakukan upaya perlindungan dan pemeliharaan juga untuk menjaga nilai sejarah yang dimiliki kawasan
tersebut. Dalam Perda Provinsi DI Yogyakarta No 11 tahun 2005 tentang
pengelolaan KCB dan BCB bab IX pasal 28 ayat 2 mengatakan bahwa pengembangan KCB dapat berupa penataan zona inti, zona penyangga, dan
pentaan zona penunjang. Penataan area tersebut dikelompokkan menjadi tiga gradasi Gambar 42 dan 44 agar memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Berfungsi sebagai ruang pengaman inti mintakat inti. Area ini
merupakan tempat beradanya BCB yang memiliki nilai penting dan objek utama yang harus dilestarikan.
b. Berfungsi sebagai ruang penyangga mintakat penyangga. Area ini
merupakan kawasan yang memperkuat karakteristik mendekati zona inti dan atau dapat berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah
kerusakan zona inti akibat tekanan dari luar. c.
Berfungsi sebagai ruang penunjang mintakat pengembangan untuk mengakomodasi kegiatan pendukung. Area ini dimanfaatkan untuk
kawasan pendukung mintakat inti dan mintakat penyangga yang dapat dilakukan kegiatan pengembangan wisata.
Gambar 42 Kebutuhan ruang pelestarian Adapun tujuan dari pelaksanaan penataan ruang KCB atau area BCB
yang sesuai dengan Perda Provinsi DI Yogyakarta No 11 tahun 2005 tentang pengelolaan KCB dan BCB bab X pasal 29 ayat 1 adalah :
a. Mengamankan keberadaan dan kelestarian KCB dan BCB
b. Memudahkan pemantauan dan pengendalian
c. Memudahkan isolasi terhadap bahaya kebakaran
d. Memudahkan dalam pencapaian mobil pemadam kebakaran
e. Menyediakan ruang pandang dan tampil pajang
f. Menyediakan dan mengatur ruang kegiatan pendukung penyajian dan
penikmatan objek.