Keroncong DATA DAN ANALISIS

4.4.4 Fasilitas Pendukung Wisata

Kegiatan pariwisata pada Kawasan Cagar Budaya Kotagede sudah cukup meningkat. Untuk mendukung kegiatan pariwisata tersebut diperlukan beberapa fasilitas yang dapat mendukung segala aktivitas wisata yang dilakukan oleh pengunjung. Hal ini diperlukan agar pariwisata pada kawasan ini dapat tetap berlanjut tanpa ada penurunan pengunjung, dan diharapkan dengan adanya fasilitas wisata yang dapat menunjang akan lebih mendorong masyarakat setempat untuk lebih kreatif lagi dalam menciptakan atraksi wisata yang baru. Adapun beberapa fasilitas pendukung wisata yang terdapat pada KCB Kotagede ini adalah sebagai berikut: a. Jalur Sirkulasi Terdapat berbagi jenis jalur sirkulasi pada kawasan KCB Kotagede ini, yaitu jalur utama, jalur rukunan, jalur setapak, dan jalur privat. Bentuk jalur yang ada sampai sekarang masih tidak banyak berubah sejak saat pertama kali dibangun. Adapun bentuk jalur tersebut adalah berbentuk bujur sangkar grid yang saling memotong. Bagi pejalan kaki terdapat pedestrian di sepanjang pinggiran jalur utama. Kekurangan dari jalur sirkulasi yang ada adalah terlalu sempit, karena yang memakai jalur ini tidak hanya wisatawan, tetapi masyarakat setempat juga sibuk hilir mudik untuk melakukan kegiatan mereka sehari-hari. Jika terdapat wisatawan yang datang secara rombongan memakai bus besar maka akan terjadi kemacetan. Tetapi jika akan dilakukan pelebaran jalan maka akan terjadi penggusuran terhadap bangunan-bangunan kuno yang berada sepanjang jalur utama. b. Sarana interpretasi Dalam kawasan wisata diperlukan petunjuk yang dapat mengarahkan wisatawan menjangkau objek wisata yang ada. Keberadaan sarana interpretasi merupakan salah satu fasilitas wisata yang termasuk penting. Dengan begitu dalam kegiatan wisatanya wisatawan akan terarahkan sesuai dengan konsep wisata yang telah dibuat. Sarana interpretasi pada kawasan KCB Kotagede masih belum memadai untuk sebuah kawasan wisata. Sarana tersebut hanya berupa gapura pada setiap jalur akses masuk utama dan name sign pada setiap objek wisata. Main sign maupun peta kawasan belum ada sama sekali.