kepada wisatawan bagaimana model bangunan asli rumah penduduk Kotagede yang masih dipertahankan oleh pemiliknya juga dapat menikmati keunikan
perpaduan gaya arsitektur dan ornament Jawa-Hindu-Islam-Kolonial.
Gambar 31 Pintu Gerbang Gang Rukunan c.
Rumah Kalang
Masyarakat Kalang sejak lama dikenal sebagai kelompok minoritas yang hidup di tepi-tepi hutan di seluruh wilayah Jawa sebagai tukang kayu.
Pada masa Mataram Islam, masyarakat Kalang muncul dalam beberapa pemberitaan. Pada tahun 1640, Sultan Agung mengumpulkan beberapa orang
Kalang untuk menetap karena kemahiran mereka dalam bidang pertukangan sangat diperlukan oleh kerajaan. Di Kotagede, masyarakat Kalang bertempat
tinggal di Tegalgendu. Peran mereka semakin meningkat pada akhir abab XIX M dan awal abad XX M ketika berhasil menjadi pengusaha dan pedagang
yang sukses.
a b
Gambar 32 Kondisi rumah a tidak terawat, b terawat
Rumah-rumah mereka yang mirip istana dibangun selama awal abad XX M Gambar 32b. Rumah-rumah tersebut menitipkan kisah masyarakat Kalang
pada masa itu yang secara berlebihan memamerkan kekayaan mereka. Mereka hidup secara eksklusif, anti politik, serta mengabaikan pendidikan, agama, dan
kehidupan sosial. Seiring berjalannya waktu, saat ini masyarakat Kalang telah membaur dengan masyarakat umum. Beberapa rumah Kalang sempat ada
yang tidak terurus dan rusak sia-sia karena mahalnya biaya perawatan yang diperlukan Gambar 32a. Ada pula beberapa rumah yang kemudian
dimanfaatkan oleh warga untuk berbagai aktivitas.
d. Langgar tua dan rumah Prof. Kahar Muzakkir
Langgar tua ini salah satu bangunan tua khas yang tersisa di Kotagede. Konsep bangunan ini berorientasi pada arsitektur Jawa-Hindu Gambar 33.
Langgar merupakan bagian yang tersuci dari keseluruhan bangunan rumah, maka diletakkan di bagian depan-atas. Wisatawan dapat menikmati keunikan
dari gaya arsitektur langgar ini dan mendapatkan interpretasi tentang kehidupan masyarakat Kotagede yang cukup taat beragama sejak dulu.
Gambar 33 Langgar Tua Gambar 34 Reruntuhan Rumah
Prof. Kahar Muzakkir
Prof. Kahar Muzakkir merupakan salah satu tokoh utama Muhammadiyah Kotagede yang pernah menjadi Wakil Kepala Kantor Urusan Agama di
Jakarta dan kemudian mengabdikan diri untuk mendirikan sebuah Universitas Islam serta menjadi salah satu tokoh penanda tangan Piagam Jakarta. Bung
Hatta dan Syahrir pernah datang ke rumah ini. Tetapi sekarang rumah ini hanya berupa reruntuhan saja karena tidak mendapatkan perhatian apapun
Gambar 34, baik dari keluarga Prof. Kahar Muzakkir maupun dari pemerintah, juga disebabkan oleh bencana gempa bumi pada tahun 2006.
Rumah ini dapat direkonstruksi ulang oleh pihak pemerintah yang dapat
bekerja sama dengan pihak keluarga. Karena jika dilihat dari nilai sejarahnya, pada rumah ini dapat menggambarkan dan menginformasikan kepada
wisatawan perjuangan seorang Prof. Kahar Muzakkir pada masanya yang patut untuk dikenang.
e. Pedagang Makanan khas Kotagede di sekitar Lapang Karang
Sepanjang pinggiran Lapang Karang ini terdapat deretan penjual makanan khas Kotagede, yaitu sate karang, yangko, kipo, dan makanan khas lainnya.
Tempat ini biasa dikunjungi pembeli karena jenis makanan yang dijual serta lokasinya yang di pinggir lapang, dimana selain dapat menikmati makanannya
pembeli juga dapat melihat pertandingan bola juga bermain-main di lapang tersebut. Lokasi ini biasanya mulai ramai ketika sore hari hingga malam hari.
Potensi dari lokasi ini adalah sebagai tempat wisata kuliner yang menyediakan berbagai macam makanan khas Kotagede maupun makanan tradisional jawa
lainnya.
f. Home industry handycraft
Terdapat beberapa tempat pada KCB Kotagede ini yang digunakan oleh masyarakat sebagai rumah industri hasil kerajinan tangan. Kerajinan tangan
tersebut dibuat dari berbagai macam bahan baku, seperti logam tembaga, perak, kuningan, dsb, kulit, tanduk, dan penyu. Pada lokasi ini wisatawan
dapat menyaksikan penbuatan kerajinan tersebut secara langsung, dapat juga diadakan atraksi pelatihan pembuatan kerajinan tangan untuk menambah
pengalaman bagi wisatawan.
Gambar 35 Salah satu Toko Kerajinan Perak yang cukup terkenal