Analisis Saluran Tataniaga Analisis Fungsi Lembaga Tataniaga Analisis Struktur dan Perilaku Pasar Marjin Tataniaga

35 Kayu Aro, lima responden di Kecamatan Gunung Kerinci, dua responden di Kecamatan Siulak, dan sisanya dari Kecamatan Keliling Danau. Sedangkan penentuan sampel pedagang dilakukan dengan metode snowball sampling yaitu dengan cara mengikuti arus komoditi kayu manis dari petani sampai konsumen. Responden yang didapatkan sebanyak 21 orang yang terdiri dari empat orang pedagang pengumpul desa, delapan orang pedagang pengumpul kecamatan, delapan orang pedagang besar kabupaten, dan satu eksportir. Sedangkan responden untuk pabrik pengolahan sirup kayu manis di Kabupaten Kerinci berjumlah satu orang.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, kemudian dilakukan langkah pengolahan dan analisis data. Analisis kualitatif bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran, struktur pasar, keragaan, dan perilaku pasar. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis margin tataniaga, analisis imbangan penerimaan terhadap biaya, serta analisis keterpaduan pasar.

4.4.1. Analisis Saluran Tataniaga

Analisis ini dilakukan secara kualitatif untuk melihat saluran pemasaran yang ada di lokasi penelitian dan lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam menyalurkan komoditi kayu manis mulai dari produsen sampai ke pedagang pengecer yang pada akhirnya sampai ke konsumen akhir. Alur tataniaga tersebut dijadikan dasar dalam menggambarkan pola tataniaga. Perbedaan saluran tataniaga yang dilalui oleh suatu jenis barang akan berpengaruh pada pembagian pendapatan yang diterima oleh masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat didalamnya.

4.4.2. Analisis Fungsi Lembaga Tataniaga

Fungsi-fungsi lembaga tataniaga dapat dilihat dari masing-masing fungsi yang dilakukan oleh lembaga tataniaga dalam menyalurkan kayu manis mulai dari produsen hingga ke tangan konsumen. Fungsi-fungsi pemasaran tersebut terdiri 36 dari fungsi pertukaran pembelian dan penjualan, fungsi fisik penyimpanan, pengolahan dan pengangkutan serta fungsi fasilitas standardisasi dan grading, penanggungan risiko, pembayaran dan informasi pasar. Analisis dari fungsi tataniaga dapat digunakan untuk mengevaluasi biaya tataniaga. Kegunaan dari fungsi tataniaga juga dapat dilakukan jika antar lembaga tataniaga saling berhubungan. Fungsi tataniaga merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam proses tataniaga.

4.4.3. Analisis Struktur dan Perilaku Pasar

Analisis struktur pasar dapat dilihat dari jumlah pembeli dan penjual yang terlibat, diferensiasi produk, dan kebebasan untuk keluar masuk pasar, serta informasi perubahan harga pasar. Analisis perilaku pasar dapat diamati melalui praktek penjualan dan pembelian antara lembaga-lembaga tataniaga, sistem penentuan dan pembayaran harga, serta kerjasama di antara lembaga tataniaga.

4.4.4. Marjin Tataniaga

Margin tataniaga terdiri dari biaya-biaya pemasaran dan keuntungan pemasaran. Perhitungan margin tataniaga merupakan pertambahan dari biaya- biaya dan keuntungan tataniaga yang diperoleh masing-masing lembaga tataniaga. Bentuk model matematik margin pemasaran adalah sebagai berikut: mji = Psi – Pbi ................................................................................. 5 mji = Bti + πi ................................................................................... 6 Dengan demikian : πi = mji – Bti .................................................................................... 7 jadi, besarnya total margin pemasaran adalah: Mij = Σ mji, i = 1,2,3,........n Dimana : mji = Margin tataniaga pada lembaga ke-i Rpkg Psi = Harga penjualan lembaga tataniaga ke-i Rpkg Pbi = Harga pembelian lembaga tataniaga ke-i Rpkg Bti = Biaya tataniaga lembaga tataniaga ke-i Rpkg πi = Keuntungan lembaga tataniaga ke-i Rpkg Mij = Total margin tataniaga Rpkg 37

4.4.5. Farmer’s Share