22
jarak antara produsen dan konsumen, maka makin panjang saluran tataniaga yang terjadi, b Skala produksi, semakin kecil skala produksi, saluran yang terjadi
cenderung panjang karena memerlukan pedagang perantara dalam penyalurannya, c Cepat tidaknya produk rusak, produk yang mudah rusak menghendaki saluran
pemasaran yang pendek, karena harus segera diterima konsumen, d Posisi keuangan pengusaha, pedagang yang posisi keuangannya kuat cenderung dapat
melakukan lebih banyak fungsi pemasaran dan memperpendek saluran pemasaran. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih saluran
tataniaga Limbong dan Sitorus, 1987, yaitu : 1.
Pertimbangan pasar, yang meliputi konsumen sasaran akhir mencakup pembeli potensial, konsentrasi pasar secara geografis, volume pesanan, dan
kebiasaan pembeli. 2.
Pertimbangan barang, yang meliputi nilai barang per unit, besar dan berat barang, tingkat kerusakan, sifat teknis barang, dan apakah barang tersebut
untuk memenuhi pesanan atau pasar. 3.
Pertimbangan internal perusahaan, yang meliputi sumber permodalan, kemampuan dan pengalaman manajemen, pengawasan penyaluran, dan
pelayanan penjualan. 4.
Pertimbangan terhadap lembaga perantara, yang meliputi pelayanan lembaga perantara, kesesuaian lembaga perantara dengan kebijaksanaan produsen, dan
pertimbangan biaya.
3.1.3. Lembaga Tataniaga
Hanafiah dan Saefuddin 2006, menjelaskan bahwa lembaga tataniaga adalah badan-badan yang menyelenggarakan kegiatan atau fungsi tataniaga
dimana barang bergerak dari produsen sampai ke konsumen. Lembaga tataniaga ini bisa termasuk golongan produsen, pedagang perantara, dan lembaga pemberi
jasa. Tugas lembaga tataniaga adalah menjalankan fungsi-fungsi tataniaga serta memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin. Konsumen memberikan
balas jasa kepada lembaga tataniaga berupa marjin tataniaga. Limbong dan Sitorus 1987, menjelaskan bahwa lembaga tataniaga
adalah suatu badan atau lembaga yang berusaha dalam bidang tataniaga,
23
mendistribusikan barang dari produsen hingga ke konsumen melalui proses perdagangan. Produsen memiliki peranan utama dalam menghasilkan produk dan
sering melakukan sebagian kegiatan tataniaga. Sedangkan pedagang melakukan penyaluran produk dalam waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan oleh
konsumen dalam saluran tataniaga. Penggolongan lembaga tataniaga yang didasarkan pada fungsi, penguasaan terhadap suatu barang, kedudukan dalam
suatu pasar serta bentuk usahanya, yaitu: 1.
Berdasarkan fungsi yang dilakukan : a.
Lembaga tataniaga yang melakukan kegiatan pertukaran, seperti pengecer, grosir, dan lembaga perantara lainnya.
b. Lembaga tataniaga yang melakukan kegiatan fisik seperti pengolahan,
pengangkutan dan penyimpanan. c.
Lembaga tataniaga yang menyediakan fasilitas-fasilitas tataniaga seperti informasi pasar, kredit desa, KUD, Bank Unit Desa, dan lain-lain.
2. Berdasarkan penguasaan terhadap suatu barang :
a. Lembaga tataniaga yang menguasai dan memiliki barang yang dipasarkan
seperti pedagang pengecer, grosir, pedagang pengumpul, dan lain-lain. b.
Lembaga tataniaga yang menguasai tetapi tidak memiliki barang yang dipasarkan seperti agen, broker, lembaga pelelangan, dan lain-lain.
c. Lembaga tataniaga yang tidak menguasai dan tidak memiliki barang yang
dipasarkan seperti lembaga pengangkutan, pengolahan, dan perkreditan. 3.
Berdasarkan kedudukannya dalam suatu pasar : a.
Lembaga tataniaga bersaing sempurna seperti pengecer beras, pengecer rokok, dan lain-lain.
b. Lembaga tataniaga monopolistis seperti pedagang bibit dan benih.
c. Lembaga tataniaga oligopolis seperti importir cengkeh dan lain-lain.
d. Lembaga tataniaga monopolis seperti perusahan kereta api, perusahaan
pos dan giro, dan lain-lain. 4.
Berdasarkan bentuk usahanya : a.
Berbadan hukum seperti perseroan terbatas, firma dan koperasi. b.
Tidak berbadan hukum seperti perusahaan perorangan, pedagang pengecer, tengkulak, dan sebagainya.
24
Terdapat tiga kelompok yang secara langsung terlibat dalam penyaluran barang atau jasa mulai dari tingkat produsen sampai tingkat konsumen, yaitu
1 pihak produsen, 2 lembaga perantara, 3 pihak konsumen akhir. Pihak produsen adalah pihak yang memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan. Pihak
lembaga perantara adalah yang memberikan pelayanan dalam hubungannya dengan pembelian atau penjualan barang dan jasa dari produsen ke konsumen,
yaitu pedagang besar wholeseller dan pedagang pengecer retailer. Sedangkan konsumen akhir adalah pihak yang langsung menggunakan barang dan jasa yang
dipasarkan Limbong dan Sitorus, 1987.
3.1.4. Struktur Pasar