66
dilakukan adalah ekportir memberikan nilai tambah terhadap kayu manis sesuai dengan permintaan. Adakalanya kayu manis diolah menjadi produk turunan
seperti powder, namun tidak sedikit juga yang dibentuk menjadi stick dan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan oleh pembeli dari luar negeri.
Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh eksportir adalah fungsi permodalan, sortasi dan grading, penanggungan risiko dan informasi. Modal yang digunakan
oleh eksportir biasanya menggunakan modal sendiri dan pinjaman dari bank. Fungsi penanggungan risiko yang dilakukan adalah jika terjadi kerusakan selama
pengiriman ataupun terjadi penyusutan selama penyimpanan ini akan ditanggung oleh eksportir. Sedangkan fungsi informasi yang dilakukan adalah memberikan
informasi harga kepada pedagang besar kabupaten mengenai tingkat harga yang berlaku dan diharapkan pedagang kabupaten dapat mendistribusikan kepada
pedagang lain dan petani.
6.3. Analisis Struktur Pasar
Struktur pasar kayu manis di Kabupaten Kerinci dapat dilihat berdasarkan empat indikator utama yaitu jumlah penjual dan pembeli yang terlibat, hambatan
keluar dan masuk pasar, sifat produk, dan informasi pasar.
6.3.1. Jumlah Penjual dan Pembeli
Salah satu indikator untuk menilai konsentrai pasar adalah dengan membandingkan antara jumlah petani sebagai produsen dengan jumlah pedagang
yang terlibat dalam memasarkan komoditas tersebut. Berdasarkan pengamatan dan informasi di lapang diketahui bahwa struktur pasar kayu manis yang
terbentuk adalah lebih mengarah ke pasar oligopsoni dari sisi penjual. Hal ini dikarenakan jumlah petani sebagai penjual lebih banyak daripada jumlah
pedagang sebagai pembeli. Akibatnya, petani cenderung menjadi pihak penerima harga sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pedagang, daya tawar petani
menjadi lemah dibandingkan dengan pedagang. Perbandingan antara jumlah pedagang pengumpul desa dengan pedagang
pengumpul kecamatan dan perbandingan anatara jumlah pedagang pengumpul kecamatan dengan pedagang besar kabupaten juga menunjukkkan bahwa pasar
67
lebih mengarah ke pasar oligopsoni. Hal ini disebabkan jumlah pedagang pengumpul desa lebih banyak dari pedagang pengumpul kecamatan dan jumlah
pedagang kecamatan lebih banyak daripada jumlah pedagang besar kabupaten. Jumlah pedagang besar di suatu wilayah cukup terbatas, karena pedagang tersebut
memiliki daerah operasional yang tidak hanya terbatas di daerah domisilinya saja, namun juga ke berbagai daerah di Kabupaten Kerinci. Biasanya mereka juga
memiliki kerjasama dengan pedagang pengumpul di suatu daerah. Sedangkan pada tingkat eksportir struktur pasar yang terbentuk adalah
mengarah pada oligopsoni atau lebih dekat ke monopsoni dari sudut pembeli, dimana daya tawar pedagang besar relatif kecil. Eksportirlah yang bertindak
sebagai penentu harga. Kekuatan ini membuat eksportir mampu mengendalikan harga beli dari pedagang, sehingga walaupun harga di tingkat konsumen relatif
tetap mereka bisa menekan harga beli dari pedagang, dan pedagang tentunya juga akan menekan harga ditingkat petani. Dapat disimpulkan dari jumlah partisipan
baik itu penjual maupun pembeli di pasar kayu manis maka struktur pasar kayu manis bersifat persaingan tidak sempurna.
6.3.2. Hambatan Keluar Masuk Pasar