43
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1. Keadaan Geografis.
Kabupaten Kerinci terletak di daerah bukit barisan, dengan ketinggian 500-1500 mdpl. Wilayah ini membentang pada1
o
40’ LS sampai dengan 2
o
26’LS, dan pada 101
o
08’ BT sampai 101
o
50’BT. Kabupaten Kerinci merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang memiliki luas sebesar 380.850 atau sama
dengan 7,13 persen dari total wilayah Provinsi Jambi. Sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS sementara wilayah
untuk hunian dan pemanfaatan untuk budidaya hanya sebesar 49,63 persen.
Tabel 4. Luas Penggunaan Lahan Dirinci Menurut Jenis Penggunaannya di
Kabupaten Kerinci Tahun 2009
Uraian Luas Ha
Persentase Terhadap Total
1. Sawah 2. Sawah Lebak, Polder, dll
3. Perkebunan 4. Bangunan dan halaman sekitarnya
5. tegal, Ladang, Kebun, Hama 6. Padang rumput
7. Tambak, Kolam, Tebat, dan Empang 8. Hutan Negara Hutan Lebat TNKS
9. Hutan Rakyat Belukar 10. Lahan kering yang sementara tidak
diusahakan
11. Lainnya Sungai. Jalan
16,630.0 -
120,587.0 3,345.0
36,450.0 16,082.0
- 214,999.9
846.0 3,625.0
7,435.1 3.96
- 28.71
0.80 8.68
3.83 -
51.19 0.20
0.86 1.77
Jumlah 420,000.0
100 Sumber : BPS Kabupaten Kerinci, 2009
Batas-batas wilayah Kabupaten Kerinci yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Sebelah selatan berbatasan
44
dengan Kabupaten Merangin. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bungo. Sebelah arat kabupaten ini berbatasan dengan dua propinsi yaitu
Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumantera Barat.
Gambar 6. Peta Wilayah Kabupaten Kerinci
Sumber : BPS Kabupaten Kerinci 2009
Kabupaten Kerinci beriklim tropis dengan suhu rata-rata 22
o
C dengan suhu maksimum sebesar 28,8
o
C terjadi pada bulan Mei, serta suhu minimum sebesar 16,9
o
C terjadi pada bulan Juli. Curah hujan rata-rata per bulan sebesar 86 mm
3
. Kelembaban udara rata-rata sebesar 82,82 mmHg. Dilihat dari kondisi geografis dan keadaan iklim, Kabupaten Kerinci
sangat cocok untuk dijadikan kawasan pertanian. Kerinci memang sudah dikenal
45
dengan kawasan agribisnis karena memiliki berbagai komoditas yang potensial untuk dikembangkan seperti:
1. Bahan pangan meliputi : padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah,
kedelai, dan kacang hijau 2.
Hortikultura a.
Buah-buahan meliputi : alpokat, mangga, rambutan, duku, langsat, jeruk, durian, jambu air, sirsak, belimbing, pisang, nenas, markisa,
nangka, pepaya, manggis, dan terung pirus. b.
Sayur-sayuran : kentang, kol, kubis, bawang merah, bawang putih, cabe, buncis, tomat, kacang panjang, kangkung, bayam, seledri, daun
bawang, sawi, wortel, ketimun, terung, labu siam, kacang merah 3.
Perkebunan dan kehutanan meliputi : kayu manis, kopi, cengkeh, karet, kelapa sawit, tembakau, kapulaga, kemiri, lada, teh, tebu, vanili, pinang,
coklat.
5.1.2. Pemerintahan dan Penduduk Tabel 5. Luas Wilayah Kabupaten Kerinci dan Pembagian Daerah Administrasi
Menurut Kecamatan Tahun 2009
Kecamatan Luas Ha
Desa Banyak Number
Kelurahan Total
1. Gunung Raya 2. Batang Merangin
3. Keliling Danau 4. Danau Kerinci
5. Sitinjau Laut 6. Air Hangat
7. Air Hangat Timur 8. Depati VII
9. Gunung Kerinci 10. Siulak
11. Kayu aro 12. Gunung Tujuh
74.677 56.732
30.439 29.847
5.825 21.675
16.000 2.580
35.000 59.020
32.805 16.250
15 14
20 14
15 22
16 14
10 27
29 11
1 -
- -
- -
- -
1 -
- -
16 14
20 14
15 22
16 14
11 27
29 11
Jumlah 380.850
207 2
209 Sumber : BPS Kabupaten Kerinci, 2009
46
Kabupaten Kerinci terdiri dari 12 kecamatan, 207 desa dan dua kelurahan, Sebagian besar desa berada di lereng dan kaki gunung atau bukit dan sebagian
lagi berada di dataran. Dengan terbitnya UU No.25 tahun 2008, Kabupaten Kerinci dimekarkan menjadi dua daerah tingkat II. Dengan terjadinya pemekaran
wilayah ini, maka jumlah kecamatan yang sebelumnya 17 berkurang menjadi 12, dan jumlah desakelurahan berkurang menjadi 209 dari 278.
Jumlah penduduk Kabupaten Kerinci pada tahun 2009 tercatat sebanyak 237.065 jiwa dengan komposisi penduduk wanita lebih banyak dari penduduk
laki-laki. Hal ini terlihat dari Sex Ratio penduduk laki-laki terhadap wanita lebih kecil dari 100 yaitu 98,22. Sedangkan jumlah rumah tangga tercatat sebanyak
70.337, sehingga rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 3,37 orang.
Tabel 6. Kepadatan Penduduk Dirinci per Kecamatan di Kabupaten Kerinci
Tahun 2009
Kecamatan Penduduk Orang
Rasio Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Jumlah
1. Gunung Raya 2. Batang Merangin
3. Keliling Danau 4. Danau Kerinci
5. Sitinjau Laut 6. Air Hangat
7. Air Hangat Timur 8. Depati VII
9. Gunung Kerinci 10. Siulak
11. Kayu aro 12. Gunung Tujuh
7,737 11,312
10,902 8,151
7,194 10,583
9,200 7,026
5,796 15,201
18,341 6,028
7,654 11,745
11,583 8,170
7,055 11,013
9,543 7,316
5,898 15,476
18,172 5,969
15,391 23,057
22,485 16,321
14,249 21,596
18,743 14,342
11,694 30,677
36,513 11,997
101 96
94 100
102 96
96 96
98 98
101 101
Sumber : BPS Kabupaten Kerinci, 2009
Dilihat dari struktur penduduk, jumlah penduduk usia muda 15 tahun masih cukup tinggi yaitu 28,82 persen, hal ini menunjukkan tingkat
ketergantungan penduduk masih tinggi, dimana penduduk usia muda ini belum produktif. Tingginya jumlah penduduk usia muda ini menunjukkan tingkat
47
kelahiran masih cukup tinggi, bahkan penduduk 0-4 tahun balita lebih tinggi dari penduduk usia 5-9 tahun. Meskipun tingkat kelahiran masih cukup tinggi, namun
laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Kerinci saat ini relatif rendah. Hal ini salah satu disebabkan oleh banyaknya penduduk yang mencari kerja ke luar
daerah bahkan ke luar negeri Malaysia. Tahun 2009 laju pertumbuhan penduduk Kerinci tercatat sebesar 0,70 persen. Laju pertumbuhan ini turun dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yaitu 0,76 persen. Kepadatan penduduk mencapai 62 jiwakm.
Jumlah penduduk usia kerja 15 tahun ke atas di Kabupaten Kerinci tahun 2009 sebanyak 176.980 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 persen
merupakan angkatan kerja, dengan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 66,1 persen. Dari jumlah angkatan kerja tersebut, sekitar 94 persen sudah bekerja.
Sedangkan tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 5,88 persen Tingkat pengangguran ini menurun selama kurun waktu empat tahun terakhir.
Tabel 7. Persentase Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja
Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Kerinci Tahun 2009
Lapangan Usaha Persentase
Pertanian Industri Pengolahan
Perdagangan, Rumah Makan, Hotel Jasa Kemasyarakatan
Lainnya Pertambangan, Penggalian, Listrik, Gas, Air, Bangunan, Angkutan, Pergudangan,
Komunikasi Keuangan
61.30 1.71
13.94 12.80
10.25
Jumlah 100
Sumber: Sakernas, 2008-2009
Sebagian besar angkatan kerja di Kabupaten Kerinci bekerja di sektor pertanian terutama di sub sektor tanaman pangan. Hal ini dilihat dari luasnya
lahan pertanian yang terdapat di Kabupaten Kerinci sehingga daerah ini menjadi lumbung pangan bagi daerah sekitarnya. Di samping itu juga diserap di sektor
jasa, perdagangan, industri, dan lainnya. Berdasarkan perbandingan empat sektor
48
utama, pilihan bekerja di sektor pertanian masih mendominasi pasar kerja di Kab. Kerinci, yaitu sekitar 61,30 persen pada tahun 2009, yang diikuti oleh sektor
perdagangan 13,94 persen, sektor jasa 12,80 persen, dan sektor industri hanya 1,71 persen.
Ditinjau dari tingkat pendidikan, lebih dari 48 persen penduduk yang bekerja adalah berpendidikan SD dan belum tamat SD, 19,81 persen tamat SLTP,
20,45 persen tamat SLTA, dan hanya 7,75 persen tamat perguruan tinggi. Sedangkan pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja tahun 2009
didominasi oleh tamatan Perguruan Tinggi. Tabel 8. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas yang Bekerja
Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan Persentase
Tidak sekolah Tidak Tamat SD
SD SMPSederajat
SMASederajat Perguruan Tinggi
3.83 23.42
24.74 19.81
20.45 7.75
Total 100
Sumber : BPS Kabupaten Kerinci, 2009
5.2. Karakteristik Petani Responden