70
lokasi pedagang pengumpul desa. Biasanya pedagang ini menggunakan mobil “pick up” sebagai sarana transportasi.
Penjualan dari pedagang besar kabupaten ke eksportir biasanya menggunakan truk yang kapasitasnya 10-13 ton. Kuota ini bisa lebih dan bisa saja
kurang jika tergantung kepada produksi kayu manis dan permintaan dari eksportir itu sendiri. Biasanya pedagang besar kabupaten bisa mengirim ke eksportir dua
truk tiap minggu. Eksportir yang paling banyak dituju adalah eksportir Padang, sementara untuk eksportir lain hanya sebagian kecil saja. Pedagang kabupaten
yang menjual selain ke Padang merupakan pedagang kabupaten yang mencoba untuk memperluas pasar, agar tidak terjadi kejenuhan pasar eksportir Padang.
6.4.2. Sistem Penentuan Harga
Sistem penentuan harga penjualan dan pembelian kayu manis di Kabupaten Kerinci ditentukan melalui proses tawar-menawar antara penjual dan
pembeli. Tawar-menawar ini disesuaikan dengan tingkat harga di masing-masing lembaga pemasaran dan berpatokan kepada harga yang diterima oleh pedagang
kabupaten dari eksportir. Pada awalnya, harga kayu manis jauh lebih rendah, namun setelah adanya kebijakan untuk meningkatkan harga kayu manis, barulah
harga yang berlaku mulai cukup stabil dalam beberapa tahun belakangan ini. Permintaan kayu manis yang melebihi penawaran juga mempengaruhi harga kayu
manis itu sendiri. Ketika barang yang diminta tidak sesuai kuota, dan pedagang perlu tambahan untuk memenuhi kekurangan kuota tersebut, maka harga kayu
manis akan naik dibanding biasanya. Terdapat beberapa komponen yang mempengaruhi pertimbangan dalam
penentuan harga kayu manis yaitu 1.
Persentase kadar air kulit kayu manis. Semakin tinggi persentase nilai kadar air kayu manis, maka harga per kilogram kayu manis yang diterima petani
akan semakin rendah. Dalam praktek jual beli umumnya pedagang memotong harga dengan memperhitungkan kadar air sebesar 10.
2. Harga yang ditentukan oleh eksportir mengacu pada harga kayu manis
sebelumnya. Struktur pasar yang tidak bersaing sempurna, dimana rantai
71
pasar dikuasai oleh sedikit pedagang, dan ini memungkinkan terjadinya kolusi dalam penentuan hargakayu manis.
Informasi harga yang berlaku dan permintaan kayu manis didapat dari pedagang kabupaten. Pedagang kabupaten memiliki peran yang cukup besar
karena dapat memprediksi perubahan yang terjadi di pasar kayu manis. Sumber informasi harga dan permintaan dapat dimanfaatkan untuk menekanan harga dan
jumlah permintaan yang akan dipenuhi, sehingga pedagang kabupaten akan menyesuaikan jumlah permintaan pasokan dari pedagang pengumpul. Petani
biasanya hanya menerima harga yang ditetapkan oleh pedagang, baik itu pedagang pengumpul maupun pedagang kabupaten. Meski dalam prosesnya tetap
ada tawar-menawar, namun harga yang terbentuk biasanya tidak jauh berbeda dari yang sudah ditetapkanpara pedagang tersebut. Petani hanya bisa menerima karena
petani bergantung kepada para pedagang untuk menjual dan memasarkan hasil panennya. Selain itu, jikapun petani ingin mendapatkan untung besar dengan
menjual langsung kayu manis ke eksportir, petani akan mengalami kesulitan untuk mengakses pasar karena banyaknya biaya imbangan yang dikeluarkan.
6.4.3. Sistem Pembayaran