Hambatan Keluar Masuk Pasar Kondisi dan Sifat Produk

67 lebih mengarah ke pasar oligopsoni. Hal ini disebabkan jumlah pedagang pengumpul desa lebih banyak dari pedagang pengumpul kecamatan dan jumlah pedagang kecamatan lebih banyak daripada jumlah pedagang besar kabupaten. Jumlah pedagang besar di suatu wilayah cukup terbatas, karena pedagang tersebut memiliki daerah operasional yang tidak hanya terbatas di daerah domisilinya saja, namun juga ke berbagai daerah di Kabupaten Kerinci. Biasanya mereka juga memiliki kerjasama dengan pedagang pengumpul di suatu daerah. Sedangkan pada tingkat eksportir struktur pasar yang terbentuk adalah mengarah pada oligopsoni atau lebih dekat ke monopsoni dari sudut pembeli, dimana daya tawar pedagang besar relatif kecil. Eksportirlah yang bertindak sebagai penentu harga. Kekuatan ini membuat eksportir mampu mengendalikan harga beli dari pedagang, sehingga walaupun harga di tingkat konsumen relatif tetap mereka bisa menekan harga beli dari pedagang, dan pedagang tentunya juga akan menekan harga ditingkat petani. Dapat disimpulkan dari jumlah partisipan baik itu penjual maupun pembeli di pasar kayu manis maka struktur pasar kayu manis bersifat persaingan tidak sempurna.

6.3.2. Hambatan Keluar Masuk Pasar

Hambatan keluar masuk pasar dalam pemasaran kayu manis dipengaruhi oleh besarnya modal yang dimiliki oleh lembaga yang terlibat serta adanya rasa saling percaya diantara para pelaku pasar. Umumnya para lembaga yang terlibat memiliki pengalaman usaha yang cukup lama lebih dari sepuluh tahun. Faktor-faktor yang disebutkan di atas dinilai menyulitkan pelaku pasar yang masih baru untuk masuk ke dalam pasar. Terlebih lagi untuk penjualan ke luar negeri memiliki persayaratan yang cukup banyak terkait dengan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk yang dipasarkan. Tidak mudah bagi pendatang baru untuk masuk ke dalam pasar. Pendatang baru yang mampu bertahan harus memiliki modal yang lebih besar atau minimal sama dengan pelaku pasar yang sudah ada. Hal ini dikarenakan untuk menyaingi perusahaan yang sudah ada tentunya diperlukan sesuatu yang baru dan lebih baik, misalnya saja teknologi. Teknologi yang lebih canggih bisa meningkatkan 68 efisiensi dan perusahaan baru yang lebih efisien tentunya akan bisa bersaing dan bertahan di pasar.

6.3.3. Kondisi dan Sifat Produk

Kayu manis yang diperjual belikan relatif homogen, karena belum adanya diferensiasi terhadap produk. Kayu manis yang diperjualkan pada umumnya lebih banyak yang berbentuk asalan. Belum ada pengolahan ataupun nilai tambah yang diberikan terhadap kayu manis. Petani jarang melakukan sortasi dan grading, sehingga penetapan harga jual lebih sering mempergunakan perkiraan yang mungkin sebenarnya jauh dari teliti. Namun karena pedagang tersebut sudah menjalankan usaha cukup lama, petani percaya saja kepada perkiraan yang dilakukan tersebut. Grading dan sortasi lebih banyak dilakukan oleh pedagang pengumpul kecamatan dan pedagang besar kabupaten. Di tingkat eksportir sudah terjadi pengolahan produk kayu manis, namun sebagian besar kayu manis yang dijual lebih banyak yang berbentuk stick dengan berbagai ukuran sesuai permintaan.

6.3.4. Informasi Pasar