20
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis berisi tentang konsep-konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
Berdasarkan konsep teoritis tersebut akan disusunlah kerangka konsep yang menjembatani peneliti dengan konsep penelitiannya.
3.1.1. Konsep Tataniaga
Tataniaga adalah kegiatan perdagangan yang merupakan penggabungan antara aliran barang-barang dan jasa-jasa dari tingkat produksi sampai ke
konsumsi Abbott, 1987. Menurut Kotler 2002, pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya melibatkan individu dan kelompok dalam mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Kohls dan Uhl 1990, mendefinisikan tataniaga pertanian merupakan keragaan dari semua aktivitas bisnis dalam aliran barang dan jasa komoditas
pertanian mulai dari tingkat produksi petani sampai konsumen akhir, yang mencakup aspek input dan output pertanian. Untuk menganalisis sistem tataniaga
dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu: 1.
Pendekatan Fungsi The Functional Approach, yang terdiri dari fungsi pertukaran pembelian dan penjualan, fungsi fisik penyimpanan,
pengolahan, dan pengangkutan, dan fungsi fasilitas standardisasi, pembiayaan, risiko dan informasi pasar.
2. Pendekatan Kelembagaan The Institutional Approach, yang terdiri dari
pedagang perantara, pedagang spekulan, pengolah dan organisasi- organisasi yang memberikan fasilitas pemasaran.
3. Pendekatan Perilaku The Behavioral System Approach. Pendekatan ini
merupakan pelengkap dari kedua fungsi di atas, yaitu menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam proses pemasaran seperti perubahan dan
perilaku lembaga pemasaran. Pendekatan perilaku ini terdiri dari
21
pendekatan input-output, power, communication, dan adaptive behaviour sistem
. Sistem tataniaga pertanian merupakan kesatuan sistem dari aktivitas
ekonomi yang dimulai dari proses produksi barang-barang pertanian sampai dengan tingkat konsumsi Purcell, 1979. Fungsi ekonomi dalam sistem tataniaga
ini berjalan secara interaktif dan terkoordinasi untuk menciptakan saluran pemasaran yang ringkas, sehingga penyediaan produk menjadi efektif dan efisien.
Sistem ini disusun oleh komponen-komponen terkecil yang disebut dengan sub- sistem. Komponen-komponen ini bekerjasama dalam suatu kesatuan yang
terorganisasi dan saling tergantung antara bagian satu dengan bagian yang lain. Sistem pemasaran terdiri dari sistem komunikasi communication system, sistem
teknis technical system, dan sistem kekuatan power system.
3.1.2. Saluran Tataniaga