Definisi Operasional METODE PENELITIAN

41 Dimana Se b 1 adalah standar error parameter dugaan b 1 Apabila t hitung t tabel maka hipotesa nol diterima secara statistik, yang artinya kedua pasar terpadu dalam jangka pendek. Sebaliknya jika t hitung t tabel, maka hipotesa nol ditolak dan hipotesa alternatif diterima secara statistik, artinya kedua pasar tidak terpadu dalam jangka pendek. Pengujian kedua hipotesa tersebut hipotesa keterpaduan jangka pendek dan hipotesa keterpaduan jangka panjang adalah untuk melihat apakah suatu pengamatan cukup dekat dengan nilai yang dihipotesakan, sehingga membawa kita untuk menerima hipotesa yang dinyatakan dalam hal ini hipotesa nol.

4.5. Definisi Operasional

Dalam penelitian tataniaga kayu manis di Kabupaten Kerinci ini terdapat beberapa istilah yang dipergunakan. Maka untuk menyamakan persepsi ,berikut beberapa penjelasannya: 1. Lembaga emasaran adalah lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran melalui proses distribusi kayu manis dari produsen ke konsumen luar negeri atau importir luar negeri, seperti : a. Petani kayu manis adalah petani responden yang memiliki usahatani kayu manis. b. Pedagang Pengumpul Desa PPD disebut juga pedagang pengumpul tingkat I yang melakukan pembelian langsung dari satu atau lebih petani responden dan menjual kembali ke pedagang pengumpul selanjutnya Biasanya pedagang ini bertempat tinggal dekat dengan daerah produksi. Volume barang yang dijual biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan PPK serta pasar tujuan yang terbatas hanya di kawasan desa tertentu. c. Pedagang Pengumpul Kecamatan PPK disebut juga pedagang pengumpul tingkat II yang membeli barang dagangannya dari satu atau lebih pedagang pengumpul desa atau petani dan menjual kembali dagangannya ke pedagang pengumpul kabupaten . Volume barang yang dijual biasanya lebih besar dibandingkan dengan pedagang pengumpul desa. 42 d. Pedagang Besar Kabupaten PBK adalah pedagang responden yang melakukan pembelian barang dagangan dari satu atau lebih pedagang pengumpul kecamatan dan kadang juga berkeliling untuk untuk dijual kembali ke eksportir dan beberapa industri dalam negeri e. Eksportir kayu manis merupakan gudang dan melakukan pengolahan hasil terhadap kulit kayu manis yang dibeli dari pedagang besar kabupaten. 2. Marjin pemasaran adalah perbedaan harga yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima produsen untuk produk yang sama. Marjin pemasaran ini terdiri dari penjumlahan seluruh biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh seluruh lembaga pemasaran dalam proses penyaluran. 3. Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan secara langsung dalam pemberian jasa kegiatan pemasaran. Biaya dihitung dengan merata-ratakan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh setiap responden lembaga pemasaran. Komponen biaya yang diperhitungkan mencakup biaya pengangkutan, biaya penyusutan, biaya bongkar muat, biaya pengemasan, dan biaya retribusi. 4. Keuntungan pemasaran adalah selisih antara harga jual dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pemasaran ini. 43

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1. Keadaan Geografis. Kabupaten Kerinci terletak di daerah bukit barisan, dengan ketinggian 500-1500 mdpl. Wilayah ini membentang pada1 o 40’ LS sampai dengan 2 o 26’LS, dan pada 101 o 08’ BT sampai 101 o 50’BT. Kabupaten Kerinci merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang memiliki luas sebesar 380.850 atau sama dengan 7,13 persen dari total wilayah Provinsi Jambi. Sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS sementara wilayah untuk hunian dan pemanfaatan untuk budidaya hanya sebesar 49,63 persen. Tabel 4. Luas Penggunaan Lahan Dirinci Menurut Jenis Penggunaannya di Kabupaten Kerinci Tahun 2009 Uraian Luas Ha Persentase Terhadap Total 1. Sawah 2. Sawah Lebak, Polder, dll 3. Perkebunan 4. Bangunan dan halaman sekitarnya 5. tegal, Ladang, Kebun, Hama 6. Padang rumput 7. Tambak, Kolam, Tebat, dan Empang 8. Hutan Negara Hutan Lebat TNKS 9. Hutan Rakyat Belukar 10. Lahan kering yang sementara tidak diusahakan

11. Lainnya Sungai. Jalan

16,630.0 - 120,587.0 3,345.0 36,450.0 16,082.0 - 214,999.9 846.0 3,625.0 7,435.1 3.96 - 28.71 0.80 8.68 3.83 - 51.19 0.20 0.86 1.77 Jumlah 420,000.0 100 Sumber : BPS Kabupaten Kerinci, 2009 Batas-batas wilayah Kabupaten Kerinci yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Sebelah selatan berbatasan